Selenggarakan 89 Pertunjukan Daring Selama Pandemi Corona, Kemendikbud Bantu Pekerja Seni

Warga memperbaiki properti seni instalasi mural tentang Covid-19 karya seniman Wild Drawing dalam kegiatan pemberdayaan warga di lingkungan Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar, Bali, Minggu (10/5/2020). Foto: indopos.co.id

Sekretaris Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sri Hartini mengatakan, pihaknya telah menyelenggarakan 89 pertunjukan secara daring (dalam jaringan) atau online selama pandemi wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

semarak.co -Baik itu pertunjukan budaya, lanjut Sri, permainan tradisional, pameran, dongeng, musik dan lainnya. Semuanya dilakukan secara daring. Dia menambahkan pertunjukan daring tersebut bertujuan untuk menemani masyarakat di rumah selama pandemi Covid-19.

Bacaan Lainnya

Selain itu juga bertujuan untuk membantu para pekerja seni yang terganggu mata pencahariannya akibat pandemi COVID-19. Selain disiarkan melalui media sosial, Kemendikbud juga menayangkan program budaya melalui televisi yang disiarkan TVRI.

“Nanti setelah COVID-19 selesai, kami punya program prioritas nasional, yakni Pekan Kebudayaan Nasional (PKN),” terang Sri dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (13/5/2020).

Dalam PKN itu ada banyak hal yang dilakukan. Mulai dari kompetisi, pameran, seminar,dan lainnya. Sri menambahkan pandemi Covid-19 merupakan musibah yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya pandemi Covid-19 itu, meningkatkan kembali budaya gotong royong yang selama ini mulai tergerus.

“Justru ada sisi positifnya pada pandemi Covid-19 ini, yakni semakin meningkatnya budaya gotong royong dan peduli kepada sesama. Sehingga nilai-nilai budaya itu akan terus ada,” katanya.

Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah meminta pemerintah untuk mengantisipasi jika ada perubahan perilaku masyarakat. “Terutama yang negatif. Ini perlu dicermati bersama. Pandemi COVID-19 satu sisi menumbuhkan kreativitas, kebersamaan keluarga, namun bisa saja ada perilaku negatif yang ikut tumbuh,” kata Ferdiansyah.

Selain itu, Ferdiansyah juga meminta agar Kemendikbud melakukan pemetaan kebudayaan selepas pandemi COVID-19. Pemetaan kebudayaan tersebut untuk masing-masing bidang, mulai dari politik, tata negara, komunikasi, dan lainnya. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *