Selama Ramadhan, BAZNAS Optimalkan 200 UMKM Mustahik dan BAZNAS Gulirkan Program Pendidikan Kesehatan Pesantren

BAZNAS RI melalui program pemberdayaan ekonomi mengoptimalkan 200 UMKM binaan BAZNAS di berbagai daerah untuk membantu para mustahik meningkatkan pendapatannya dan memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan 1445 H. Foto: dok BMC

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB) menggulirkan program Pendidikan Kesehatan Pesantren di 32 lokasi dari 11 provinsi di Indonesia selama bulan suci Ramadhan 1445 H.

semarak.co-Adapun 32 lokasi terdiri dari RSB DKI Jakarta serta pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.

Bacaan Lainnya

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyampaikan, program Pendidikan Kesehatan Pesantren merupakan program unggulan Rumah Sehat BAZNAS yang dilaksanakan selama Ramadhan 1445 H ini.

“Kami ingin memberikan akses literasi dan layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau bagi para santri. Program ini telah berlangsung sejak awal Ramadhan hingga akhir Maret 2024,” ujar Saidah dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Senin (18/3/2024).

Saidah menjelaskan, fasilitas dalam program Pendidikan Kesehatan Pesantren secara gratis ini berupa penyuluhan kesehatan reproduksi dan penyaluran paket gizi kepada para santri. “Kami berharap program Pendidikan Kesehatan Pesantren dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para santri, sehingga ke depan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan unggul,” ucapnya.

Sementara Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Divisi Kesehatan BAZNAS RI Siti Masturoh menjelaskan, program ini bertujuan untuk menekankan kepada proses pertumbuhan dan pengembangan mencapai dewasa sehat dan mengasah kemampuan peserta didik atau santri.

Pihaknya menyadari bahwa pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan Sejahtera. Karena itu, program ini diharapkan dapat menghindarkan peserta didik dari perilaku beresiko atau pengaruh luar yang negatif untuk kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi.

“Setiap Rumah Sehat BAZNAS menjalankan kegiatan di 2 pesantren yang mana setiap pesantren akan ditargetkan terisi sampai 100 anak atau santri. Mereka juga akan mendapatkan modul pembelajaran pendidikan kesehatan,” tambahnya.

Di bagian lain dirilis humas Baznas sebelumnya, BAZNAS RI melalui program pemberdayaan ekonomi, mengoptimalkan 200 UMKM binaan BAZNAS di berbagai daerah untuk membantu para mustahik dalam meningkatkan pendapatannya dan memenuhi kebutuhan selama bulan suci puasa Ramadhan 1445 H.

“Alhamdulillah, tahun ini BAZNAS mengoptimalkan 200 UMKM binaan selama bulan Ramadhan. Kehadiran UMKM binaan BAZNAS diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau,” ujar Saidah juga.

BAZNAS telah melakukan berbagai persiapan untuk Ramadhan tahun ini, di antaranya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM binaan BAZNAS. “Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM binaan BAZNAS memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola usahanya, terutama saat bulan suci Ramadhan,” tegasnya.

Saidah menjelaskan, salah satu persiapan yang dilakukan oleh BAZNAS adalah dengan menyiapkan hampers Ramadhan. Hampers ini berisi berbagai produk unggulan dari UMKM binaan BAZNAS yang dipersiapkan menyambut bulan suci Ramadhan.

“Hampers Ramadhan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin memberikan hadiah kepada keluarga, teman, dan kolega di bulan Ramadhan,” harap Saidah dirilis humas Baznas melalui WAGroup BMC, Minggu (17/3/2024).

Selain pelatihan dan pendampingan, BAZNAS juga memberikan bekal pelatihan kepada para pelaku UMKM binaan BAZNAS. Pelatihan ini meliputi manajemen usaha, pemasaran, pengembangan produk, hingga desain kemasan.

Tak hanya memberikan bekal pelatihan dasar, Saidah mengimbuhkan, BAZNAS juga ingin meningkatkan skill selling para mustahik. Hal ini dilakukan agar para mustahik dapat memasarkan produknya dengan lebih baik.

“Kami ingin para mustahik tidak hanya menjadi objek penerima bantuan, tetapi juga menjadi subjek yang mampu mandiri secara ekonomi, terutama dalam menjalani bulan Ramadhan,” kata Saidah dipenutup rilis. (smr)

Pos terkait