Sekolah Batal Keluarkan Pelajar Penghina Palestina Usai Denny Siregar Twit ke Mendikbud Nadiem

Foto kolase Martha Ria Simbolon si penghina Palestina. Foto: indozone.id di internet

Seorang cewek yang menghina Palestina dengan sebutan ‘babi’ di media sosial TikTok dikeluarkan dari sekolahnya dinilai jadi preseden buruk bagi dunia pendidikan. Hal ini diutarakan Denny Siregar penggiat media sosial melalui cuitannya di Twitter.

semarak.co-Dia menilai tindakan terhadap Martha Ria Simbolon (MS) siswi (18) sekolah di Bengkulu sudah cukup dengan minta maaf. Bukan malah dikeluarkan dari sekolah.

Bacaan Lainnya

“Yang menghina polisi aja ditegur trus dimaafkan. Masak menghina Palestina harus dikeluarkan dari sekolah?” kata Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya yang dikutip indozone.id/Rabu, 19 Mei 2021 15:02 WIB.

Denny Siregar lalu mengadukan masalah ini kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Dia menyebutkan kalau tindakan itu diluar batas dan bisa jadi preseden buruk bagi dunia pendidikan. “Please mas @nadiemmakarim. Ini preseden buruk dunia pendidikan kita,” katanya lagi.

Padahal sebelumnya sempat diberitakan sanksi tegas diberikan terhadap Martha Ria Simbolon setelah dia hina Palestina di media sosial TikTok. Dia dikeluarkan sekolah SMA di Bengkulu Tengah, Bengkulu buntut dari pernyataannya di viral di medsos.

Kepala Cabdin Dikbud Bengkulu Tengah Adang Parlindungan, Selasa (18/5/2021), menyebutkan pihak sekolah telah memutuskan untuk mengembalikan MS, siswa kelas XI itu ke orangtuanya. Ini setelah Martha mengunggah sebuah video yang berisi ujaran kebencian di sosial media TikToknya.

Video yang diunggah MS pada 15 Mei tersebut mendapat kecaman dari netizen di Internet. Meski akunnya sudah terblokir dan telah meminta maaf kepada netizen, video tersebut terlanjur viral dan berbuntut panjang.

MS tersebut dipanggil oleh pihak Polres Bengkulu Tengah. Bahkan, pada Senin (17/5), Ibu dari cewek yang menghina Palestina di TikTok menangis terisak-isak saat menghadiri panggilan dari sekolah putrinya terkait video tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak ibu dari siswi SMA itu menangis terisak di hadapan polisi. Wanita yang kerap disapa ibu Ria itu sedih lantaran tak habis pikir kasus anaknya akan menjadi sebesar ini.

Sementara anaknya yang diketahui Martha Ria Simbolon itu tampak terduduk lesu dan hanya berdiam diri di sebelah ibunya dengan mengenakan pakaian sekolahnya.

Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Ary Baroto menjelaskan bahwa MS diminta membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf. Namun untuk proses hukum akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebelumnya, cewek berinsial MS mengunggah sebuah video yang berisi ujaran kebencian di sosial media TikToknya. Video yang diunggah MS pada 15 Mei tersebut mendapat kecaman dari netizen di Internet.

Meski akunnya sudah terblokir dan telah meminta maaf kepada netizen, video tersebut terlanjur viral dan berbuntut panjang. MS tersebut dipanggil oleh pihak Polres Bengkulu Tengah.

Bahkan, pada Senin (17/5), Ibu dari cewek yang menghina Palestina di TikTok menangis terisak-isak saat menghadiri panggilan dari sekolah putrinya terkait video tersebut. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak ibu dari siswi SMA itu menangis terisak di hadapan polisi.

Wanita yang kerap disapa ibu Ria itu sedih lantaran tak habis pikir kasus anaknya akan menjadi sebesar ini. Sementara anaknya yang diketahui Martha Ria Simbolon itu tampak terduduk lesu dan hanya berdiam diri di sebelah ibunya dengan mengenakan pakaian sekolahnya.

Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Ary Baroto menjelaskan bahwa MS diminta membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf. Namun untuk proses hukum akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Martaria Simbolon (ria) hari ini resmi dipanggil pihak sekolah. Ia datang bersama orang tuanya. Tidak hanya itu pihak sekolah juga turut mengundang beberapa stakeholder TNI, Polri, bahkan anggota DPR setempat daerah Bengkulu Tengah.

Pihak sekolah juga turut mengundang ulama serta tokoh agama setempat. Tujuannya untuk sama-sama mencari solusi terkait kasus Martaria yang dianggap tidak pantas untuk dilakukan itu.

Nampak di dalam video berdurasi 8 detik itu. Seorang wanita yang disebut sebagai ibu Ria menangis pilu dihadapan seorang polisi. Nampak juga masyarakat yang ingin protes ramai menunggu di luar. Hal ini adalah buntut panjang dari video Ria yang viral beberapa hari lalu karna menuai kontroversi di tiktok.

Seperti dipantau dari tayangan program Kabar Petang TVOne dengan host Andromeda Mercury dan Tysa Noveni mewawancarai salah seorang komisioner KPAI dimana terungkap bahwa MS tidak dikeluarkan dari sekolah tap dipulangkan ke orangtuanya.

Saat ditanya Tysa Noveni soal maksud dari dipulangkan ke orangtua sama saja dengan dikeluarkan dari sekolah, pihak KPAI yang mengklaim sudah bicara dengan pihak Dinas Dikbud setempat menyebut pelaku penghina Palestina boleh ikut ujian Juli 2021 nanti. Jadi tidak dikeluarkan, tapi mengikuti pelajaran dari rumah. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *