Sejak 2019 Kepercayaan publik terhadap pemerintah Indonesia turun drastis. Sebagian masyarakat marah atas meningkatnya beban biaya hidup dan beberapa contoh tindakan polisi, termasuk isu yang belum lama terjadi, penyerbuan mematikan di stadion sepak bola markas Klub Arema di Kanjuruhan, Malang.
semarak.co-Kepercayaan masyarakat pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun jadi 52%, menurut survei Oktober yang dilakukan salah satu kantor berita terbesar di Indonesia, Kompas.
Angka tersebut merupakan yang terendah sejak awal masa jabatan Jokowi sebagai presiden pada 2019, menurut survei yang dilakukan antara 24 September dan 7 Oktober. Dikutip dari The Straits Times. Menurunnya kepercayaan publik akan menguji kemampuan presiden dalam mengelola frustrasi atas inflasi, yang telah melonjak.
Protes masyarakat semakin terlihat setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Tindakan yang baru-baru ini dilakukan kepolisian nasional juga telah merusak citra pemerintah, hal ini meningkatkan tekanan pada Jokowi untuk mendorong reformasi dalam masa jabatan kedua dan terakhirnya.
Kritik terhadap kebrutalan polisi telah mengemuka di Indonesia setelah penyerbuan mematikan pada pertandingan sepak bola lokal pada awal Oktober yang dipicu penembakkan gas air mata oleh polisi ke arah tribun meskipun mereka tidak diizinkan untuk melakukannya.
Kepuasan publik dalam penegakan hukum turun menjadi 51,5% pada Oktober dari 57,5% pada Juni, dilansir survei Kompas yang melakukan survei pada 1.200 orang. (net/smr)