Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan kembali dibuka mulai 31 Mei setelah ditutup selama lebih dari dua bulan akibat pandemi wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Langkah pencegahan akan diterapkan di pintu masuk masjid.
semarak.co -Otoritas yang bertanggung jawab mengawasi situs suci kota itu yang diwakili direktur Masjid Al-Aqsa, Syekh Omar Al-Kiswani mengumumkan hal itu, Rabu (27/5/2020) seperti dikutip laman Anadolu.
Hal itu disampaikan usai pertemuan Departemen Wakaf Agama yang dijalankan Yordania, yang membahas langkah terkini sehubungan dengan masjid tersebut. Sementara itu, otoritas tidak akan memberlakukan pembatasan jumlah orang yang diizinkan beribadah di dalam masjid.
Masjid Al-Aqsa ditutup untuk semua jamaah sejak akhir Maret di tengah wabah virus corona di wilayah Palestina. Hingga Rabu (27/5/2020) Palestina mencatat total 613 kasus Covid-19, termasuk lima kematian.
Masjid Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia bagi umat Muslim. Yahudi menyebut area tersebut sebagai Kuil Gunung yang mengklaim bahwa itu merupakan situs dua kuil Yahudi di masa kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, lokasi Masjid Al-Aqsa, selama perang Arab-Israel pada 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah langkah yang tak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sementara itu Arab Saudi mengumumkan rencana normalisasi dua tahap untuk Makkah yang bertujuan melonggarkan pembatasan Covid-19 dan secara bertahap kembali ke kehidupan normal.
Tahap pertama akan dimulai pada 31 Mei 2020 yang akan mengizinkan keluar dan masuk Makkah antara pukul 06.00-15.00 waktu setempat, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/5/2020).
Shalat Jumat dan salat berjamaah lainnya di Masjidil Haram akan kembali digelar untuk umum sesuai dengan protokol kesehatan yang ada, demikian bunyi pernyataan. Tahap kedua akan dimulai pada 21 Juni, yang akan mengizinkan warga keluar antara pukul 06.00-20.00 waktu setempat.
Disebutkan pula bahwa tukang pangkas rambut belum diizinkan untuk beroperasi, sementara pernikahan dan pemakaman dapat dihadiri paling banyak 50 orang. Sejak virus corona muncul pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China, virus tersebut telah menyebar ke sedikitnya 188 negara dan wilayah.
Tercatat lebih dari 5,6 juta orang terinfeksi secara global dengan hampir 355.000 kematian. Sedangkan lebih dari 2,3 juta orang lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit pernapasan tersebut. (net/smr)