by Zeng Wei Jian
semarak.co -Satu hari Ariza Patria menang Voting Pilwagub; tiga thematic serangan fitnah. Pelakunya kombinasi tiga unsur; radicals, competitor, & default Ahokers.
Politics is endless battle and conflict, and you cannot fight effectively unless you can identify your enemies.
Anasir radicals; ideological culprits. Gelap mata. Otak batu. No further explanation is needed.
Element Competitor group adalah “The new establishment”. Target Pilpres 2024. Tidak boleh ada pesaing. Kuasai semua resources. Downgrade Presiden Jokowi.
Mereka berusaha meniadakan Posisi DKI-2. Ngancem demo 300-an orang di situasi social-distancing. Gunakan tangan taipan pressure Ketua DPRD; Batalkan voting. Semuanya rontok. Sekarang mereka berusaha menggagalkan pelantikan Ariza Patria.
Mereka rilis foto Ariza Patria bersama perempuan bercadar. Caption multitafsir. Targetnya; memancing emosi misscariage default Ahokers.
Link radicals menyerang dengan fitnah dan pelintiran informasi. Ariza Patria disebut “koruptor”. Padahal Majelis Hakim menyatakan dia ngga bersalah & menjadi pihak yang dizolimin.
Default Ahokers mendeskreditkan Ariza Patria sebagai “debt-collector”. Akibat termakan propaganda Ariza Patria’s competitor yang memainkan issue cadar.
Stigma “debt-collector” adalah serangan genial dan orisinil default Ahokers. Pasalnya Ariza Patria menyatakan, “Jakarta mau PSBB, Pemerintah Pusat harus mengucurkan dana bantuan”.
Ariza Patria dengan kerendahan hati menyatakan Jakarta sulit survive tanpa bantuan dari Sentral Government.
Alih-alih memposisikan diri sebagai bitter enemy bagi Pemerintah Pusat, Ariza Patria rilis sinyal koperatif.
Aktivis Sugiyanto Emik menyatakan Covid-19 perkara serius. Negara Superpower seperti Amerika ancur-ancuran dihantam Badai Coronavirus. Day by day Fatality rate Italia, Spanyol, Perancis, UK, Iran, Turki dan lain-lain naik secara eksponensial.
“Ngga mungkinlah sendirian. Bupati atau gubernur sok jago sendirian ngatasin Covid-19. Mana bisa..!!” katanya.
Presiden Bush 43, senada dengan Sugiyanto Emik, pernah meng-outline kolaborasi peran tiga pihak; Pemerintah, Medical society dan swasta.
Fragmen default Ahokers mestinya nyadar; Ariza Patria Wagub semua orang. Dia dipilih semua fraksi kecuali PKS.
Peta Diferensiasi-Foe ini landasan counter measures. Tiga opsi approach & war mitigation; destroy the enemy, changing enemy’s perception, dan achieving the goal the enemy is frustrating.
Radicals group akan frustasi sendiri. Menentukan siapa sebagai “The common enemy” adalah fokus utama terdekat.
Pesan taktisnya berbunyi; “No static line of defense, make everything fluid & mobile.”
THE END