Oleh Naniek Sudaryati Deyang *)
semarak.co-Dia hanya satu dari 9 Naga, kalau Anda pernah nonton The Untouchables, nah mungkin Anda bisa membayangkan bagaimana bisnis para Naga. Tidak pernah ada satu pemerintahan pun berani menyentuh para Naga, karena mereka kuasai seluruh lini di pemerintahan.
Salah satu Naga yg sekarang mau mencaplok pulau itu dan entah berapa pulau dia sudah kuasai, senantiasa bisa berjaya di setiap pemerintahan, karena sejatinya mereka para Naga itu pemilik pemerintahan.
Seperti berulang-ulang saya pernah tulis, merekalah yg jadi penentu siapa yg jadi walikota/bupati, gubernur hingga presiden. Mereka membelit negeri ini sejak zaman Orba hingga sekarang. Sebetulnya Pak Harto dulu membolehkan anak-anaknya berbisnis untuk mengimbangi kekuatan Naga.
Saat Pak Harto berkuasa para Naga ini masih tahan diri tidak ugal-ugalan menguasai tanah air dan mengeksploitasi alam, apalagi Pak Harto masih menutup rapat hubungan diplomatik Indonesia dengan negeri leluhur para Naga, Tiongkok (China).
Dalam sejarah Indonesia mencatat, Pak Harto adalah Presiden RI satu-satunya yang berani memutuskan hubungan diplomatik dengan China. Ustadz Tengku Zulkarnain pernah menulis sejumlah ‘kehebatan’ Soeharto dan tindakan-tindakan fenomenalnya saat menjadi Presiden.
“Pak Harto 8 Juni 1921. Beliau Tokoh NKRI, Anti PKI- Komunis Pengkhianat Bangsa,” ujar Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya, Senin (8/6/2020). Soeharto adalah satu-satunya Presiden Indonesia yang berani memutuskan hubungan diplomatik dengan China tahun 1967.
Di zaman Orba, meski gurita bisnis para Naga sudah kemana-mana, namun para Naga ini masih bisa dikendalikan Pak Harto. “Ngono yo Ngono neng aja Ngono”. Tag line itu yg selalu menjadi idiom pemerintahan Pak Harto.
Ngono ya ngono, ning aja ngono” (begitu ya begitu, tapi jangan begitu). Ungkapan itu mempunyai arti sebagai peringatan agar orang tidak berbuat yang terlalu berlebihan sehingga menimbulkan permasalahan baru atau bisa mengganggu orang lain.
Sayang Pak Harto tidak menyiapkan putra mahkota entah dari kalangan mana pun utk meneruskan programnya , Pak Harto yg keras pada asing akhirnya ditumbangkan asing lewat kaki tangan asing dan para Naga dng menunggangi gerakan mahasiswa.
Setelah Pak Harto lengser, bisnis anak-anaknya pun ditenggelamkan dan dicaplok para Naga. Pak Habibie yg pernah punya ide akan mem-BUMN-kan perusahan konglomerat pengempalng BLBI yg jadi “pasien” BPPN juga ditumbangkan sehingga hanya satu tahun saja menjadi presiden.
Pasca Pak Harto lengser, maka di situlah awal kehancuran Indonesia, liberalisasi di bidang investasi dan ekonomi membuat SDA kita bukan lagi diperbolehkan dieksploitasi habis-habisan bahkan sdh seperti diperkosa sehingga rusak total dimana-mana.
Hutan habis! bekas tambang menganga dimana-mana. Bidang-bidang yg tdk boleh dimasuki asing, semua dibuka lebar-lebar dari usaha kelas gurem sampai industri tingkat tinggi bahkan obat-obatan boleh dimasuki asing.
Para Naga pun berpesta pora gila-gilaan, semua wilayah strategis yg di zaman Pak Harto tdk boleh dilepas, bisa dikuasai. Korupsi merajalela, karena pengusaha mencekoki para komprador (pejabat korup), dan hanya sedikit pejabat yg masih bersih, dan yg masih bersih pasti kena sapu para Naga dan asing.
Negara di tangan para oligarki itulah yg terjadi. Hubungan diplomatik dengan China yg dipulihkan di zaman Gus Dur dan mulai mesra di zaman Megawati membuat barang murah dari China membanjiri pasar Indonesia.
Akibatnya industri kita ambruk juga UMKM karena tdk bisa bersaing dengan barang dari China. Maka kemudian yg terjadi PHK besar-besaran sehingga pengangguran menumpuk. Pertumbuhan ekonomi kita pun tdk pernah beranjak dari angka 5.
Reformasi hanya melahirkan oknum politikus yg dulu kere di jaman Pak Harto menjadi kaya raya di era reformasi, karena mereka kong kalikong dengan para Naga dan asing.Reformasi juga hanya melahirkan kehancuran ekonomi yg berbuntut pada kemiskinan akut rakyat dimana -mana.
Kembali ke soal oligarki atau komunitas para Naga, merekalah yg menjadi penentu siapa presiden, gubernur, bupati, walikota, para menteri ekonomi dan hukum, jaksa agung, ketua KPK, BIN , Para Pimpinan TNI dan Polri, dll.
Mereka juga menanam para oknum utk menjadi anggota DPR dimana saat Nyaleg para oligarki yg membiayai, nanti mereka akan ditempatkn di komisi-komisi perekonomian dan politik agar bisa melahirkan UU yg berpihak ke mereka.
Dalam keadaan negara yg memprihatinkan saat ini, kita butuh keajaiban orang2 di pemerihtahan yg tidak bisa disogok seperti dalam film The Untouchables atau minimal kita harus punya menteri keuangan seperti di zaman Pak Harto, yaitu pak Marie Muhammad yg punya julukan Mr Clean!
Kalau kita punya Mr Clean 5 aja di Indonesia, mungkin Indonesia bisa diselamatkan dari belitan Naga. Jujur saya tersenyum kalau ada yg mengelu-elukan Bacapresya bersih, sambil mengolok-olok Bacapres lain.
Lah gimana mau bersih? Wong pemilik partai pendukungnya saja bagian dari oligarki dan berpatner bisnis dng para Naga. Bahkan adik ipar penguasa Pulau Rempang menjadi gubernur lewat partai sang pendukung Bacapres. Jadi wis gak usah ngomonglah wahai Bacapres soal Rempang, itu bakal jadi lip service aja …
17 September jam 10:55 PG · Awam
*) wartawan senior
sumber: https://free.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02ZSUV6pt5p1dHPFWS7AvicBovP1yMQzwaR8dZsBzgVMWYYyXQmhBFVA9FcnbLXMMgl&id=100025310048162&mibextid=Nif5oz&_rdc=1&_rdr di WAGroup BASECAMP PEJUANG 24 JAM (postSelasa26/9/2023/hendrahartono)