Oleh Dr. Rizal Ramli *
semarak.co-Biaya Pemilu Februari 2024 dan Pilkada serentak November 2024 diperkirakan Rp110 triliun. Biaya itu sangat besar, apakah pantas? Apakah akan menghasilan pemimpin-pemimpin hebat atau hanya pemimpin-pemimpin kelas boneka yang hanya bermodalkan pencitraan berbayar via PollsteRp dan MediaRp?
Jika ingin memperbaiki Pemilu 2024 kita harus belajar 2x Pemilu Indonesia yang berhasil: 1955 dan 1999 (zaman Habibie). Kedua benar-benar jujur dan adil, nyaris tanpa kecurangan. Dan biaya murah. Pemilu 1999 dipercepat dari 2002, hanya Rp1,3 trilliun. Bandingkan dengan Rp110 trilliun untuk 2024.
Pemilu tersebut seharusnya diselenggarakan pada 2002, tetapi atas desakan publik untuk mengadakan reformasi serta mengganti anggota-anggota DPR yang terkait dg pemerintahan sebelumnya yg dianggap tdk memiliki legitimasi, maka Habibie mempercepat Pemilu dr 2002 ke thn 1999.
Salah satu kunci keberhasilan Pemilu 1955 dan 1999 sehingga benar-benar jujur, adil dan murah adalah anggota-anggota KPU dan Bawaslu terdiri dari wakil semua partai-partai peserta Pemilu, mereka saling-awasi dan saling-intip sehingga tdk ada kecurangan. Internal Cross-Checking. Bukan wakil-wakil Ormas!!
Jadi kalau mau Pemilu yang jujur, adil dan murah seperti 1955 dan 1999, anggota-anggota KPU dan Bawaslu harus wakil-wakil partai sehingga terjadi internal cross-checking bukan dari ormas-ormas yang dipilih dan disetir oleh yang saat ini berkuasa!!
Dengan teknologi digital hari ini, data Pemilu dari 88 ribu TPS bisa langsung dikirim dan ditabulasi oleh Komputer KPU secara online, aman dan reliable. Tidak perlu lagi kardus-kardus di kirim ke Kecamatan, Kabupaten, Ibukota Provinsi krn di titik-titik itulah terjadi kecurangan-kecurangan, ganti data
Wong data-data Pemilu hanya data numerik, lebih canggih data facial recognation technology! Tidak perlu lagi biaya saksi-saksi krn yg mampu bayar hanya partai-partai dibiayai cukong! Di TPS cukup saksi wakil-wakil partai dan rakyat.
Jika kita semua mau, kita bisa bikin Pemilu yg jujur, adil, terpercaya dan murah. Masih cukup waktu utk memperbaiki dan membenahi sistem Pemilu. Kecuali jika niatnya memang utk Pemilu yg curang, koruptif & hanya utk menghasilkan Presiden Boneka!
(8 Mei 2022)
sumber: copas dari Instagram pribadi @rizalramli.official di WAGroup FSU (Forum Sandi Uno)/postSelasa10/5/2022/)