Sampaikan VNR 2021, Menteri Bappenas Tegaskan Indonesia Komitmen Tangani Pandemi Covid-19

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kiri) di New York, Amerika Serikat. Foto: humas Bappenas

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mewakili Pemerintah Indonesia menyampaikan Indonesia’s Voluntary National Review (VNR) 2021 pada UN HLPF on Sustainable Development di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (15/7/2021) waktu setempat.

semarak.co-VNR Indonesia 2021 berfokus pada target-target TPB/SDGs yang terdisrupsi dan praktik-praktik baik dalam penanganan pandemi Covid-19. Juga langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk pemulihan yang mencakup reformasi perlindungan sosial; sistem kesehatan nasional; industri, pariwisata, dan investasi menuju ekonomi hijau; dan sistem ketahanan bencana.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Indonesia telah dua kali menyampaikan VNR, pertama kali di 2017 dan kedua kalinya di 2019 sehingga dengan disampaikannya VNR 2021, Indonesia masuk dalam daftar 10 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah menyampaikan VNR untuk ketiga kalinya.

“Sama seperti negara lain, Indonesia juga mengalami dampak pandemi, sehingga target pembangunan banyak terhambat. Meski demikian, Indonesia bertekad untuk maju dan membangun lebih baik lagi,” ucap Menteri Suharso, Kamis (15/7/2021) seperti dirilis humas melalui WAGroup Bappenas Media, Jumat (16/7/2021).

Indonesia berhasil mencatatkan sejumlah prestasi dalam penyampaian VNR. Pada 2017, Indonesia adalah satu dari enam negara dengan perumusan VNR terbaik untuk perencanaan pembiayaan dan investasi.

Pada 2019, sebagai bagian dari VNR 2019, Laporan Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Kali ini, VNR 2021 bertemakan Sustainable and resilient recovery from the COVID-19 pandemic that promotes the economic, social and environmental dimensions of sustainable development.

Episentrum laporan negara tersebut adalah pada target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdisrupsi dan praktik-praktik baik penanganan pandemi Covid-19 yang diinisiasi berbagai pihak seperti dunia usaha, filantropis, LSM, dan masyarakat.

Terkumpul hampir 200 praktik baik melalui berbagai konsultasi publik yang dilakukan secara virtual atau online. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan terlibat untuk memastikan akurasi data dan informasi, serta proses penyusunan VNR benar-benar inklusif.

Dalam VNR juga dijelaskan langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk pemulihan yang mencakup Reformasi Sistem Perlindungan Sosial: Sistem Kesehatan Nasional, Industri, Pariwisata, dan Investasi menuju Ekonomi Hijau, dan Sistem Ketahanan Bencana. “Keempat reformasi tersebut diterapkan untuk memastikan pencapaian SDGs tetap on track pasca pandemi Covid-19,” tutur Menteri Suharso.

“Sebagai salah satu upaya mitigasi pandemi Covid-19, Indonesia terus berusaha meningkatkan pelaksanaan vaksinasi untuk 181,5 juta penduduk demi mencapai herd immunity,” ujar Menteri Suharso.

Dalam lawatan ke Amerika Serikat, Menteri Suharso juga membahas dukungan untuk menyeimbangkan suplai vaksin agar mengurangi kesenjangan vaksin di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pandemi ini, terang dia, tidak akan selesai bila hanya difokuskan di negara maju saja, tapi negara berkembang juga membutuhkan dukungan. Bagaimana bisa mengatasi pandemi secara internasional atau secara global kalau cara berpikirnya sendiri-sendiri.

“We don’t grow when things are easy, we grow when we face challenges together,” tegas Menteri Suharso di hadapan para petinggi negara dan perwakilan negara-negara anggota PBB di AS. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *