Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan program Pesantren 1000 Cahaya menyambut bulan suci Ramadan 1446 H dengan sejumlah kegiatan positif yang menyasar masyarakat kurang mampu.
Semarak.co – Ketua BAZNAS RI Noor Achmad atau Kiai Noor menyatakan, Pesantren 1.000 Cahaya Ramadan adalah program yang melibatkan mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) di 162 kampus se-Indonesia, untuk mengajar anak jalanan, anak yatim, dan disabilitas.
“Kegiatannya pengajian, ceramah, tilawah, dan buka puasa bersama. Kegiatan ini dilakukan serentak di 162 titik untuk menanamkan nilai keagamaan dan kepedulian sosial,” ujarnya dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis malam (20/2025).
Menurut Kiai Noor, program Pesantren 1000 Cahaya Ramadan 1446 menjadi bekal bagi masyarakat kurang mampu dalam menghadapi dinamika persaingan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis di masa yang akan datang.
“Kami memperkirakan bahwa ilmu di masa mendatang akan terus berkembang secara dinamis. Namun, apa yang kita siapkan saat ini, insyaAllah, akan menjadi bagian dari perjuangan kita dalam menghadapi tantangan tersebut,” ucap Kiai Noor.
“Maka dari itu, ini adalah bagian dari perjuangan, bagian dari jihad, bagian dari jihad fi sabīlillah. Apa yang kita lakukan bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi juga mempersiapkan generasi yang akan menghadapi tantangan di masa depan dengan fondasi yang kuat,” tambahnya.
Kiai Noor mengimbuhkan, dasar sosial keagamaan juga sangat penting, karena akan sangat berpengaruh dalam kehidupan di masa depan. Katanya, dengan memiliki kesadaran sosial, mereka tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk sesama dan kehidupan sosial secara luas.
“Oleh karena itu, kita berharap generasi mendatang yang dibina oleh BAZNAS RI memiliki ciri khas sebagimana orang-orang yang berilmu, memiliki keimanan yang kuat, serta peduli terhadap sosial,” sambungnya.
Sementara itu, Deputi BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat menambahkan, sasaran utama dari program ini adalah anak jalanan, anak yatim, dan kelompok disabilitas.
“Bentuk kegiatan yang akan dilakukan mencakup pembekalan keagamaan, seperti pengajian, ceramah, dan tilawah Alqur`an, yang kemudian akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama di lokasi yang telah ditentukan,” ujarnya. (hms/smr)