Sambut Harganas 2025, Kemendukbangga Akan Resmikan Puncak Layanan KB Serentak di Pulau Terluar

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji akan meresmikan Puncak Pelayanan KB Serentak Terintegrasi yang dirangkai dengan Peluncuran Kegiatan Konsorsium Aksi Perguruan Tinggi.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji akan meresmikan Puncak Pelayanan KB Serentak Terintegrasi yang dirangkai dengan Peluncuran Kegiatan Konsorsium Aksi Perguruan Tinggi.

Semarak.co – Kegiatan ini berlangsung Senin (23/6/205), di Kabupaten Rote Ndao NTT, sebuah pulau terluar di selatan Indonesia. Diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2025.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini dipancarluaskan daring dengan mengundang mitra kerja terkait, serta akan dilakukan teleconference menteri dengan provinsi terpilih pada 16 Juni dan berakhir 30 Juni,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN Sunarto, dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Minggu malam (22/6/2025)..

Kegiatan tersebut akan disiarkan melalui live streaming YouTube Kemendukbangga/BKKBN Official dan zoom virtual meeting. Sasaran pelayanan meliputi KB ulangan, ganti cara, pasca persalinan, akseptor baru.

Terkait konsorsium aksi perguruan tinggi, diketahui telah disusun rencana aksi untuk melakukan berbagai inovasi. Antara lain, inovasi kesehatan dan lingkungan seperti penyediaan teknologi air bersih, inovasi produksi dan pengolahan bahan pangan lokal bergizi, inovasi dalam pendampingan dan edukasi gizi.

Pada tahap awal ada tiga kabupaten/kota yang akan menjadi lokus intervensi aksi tersebut, yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sumba Barat Daya dan Manggarai Timur.

Melalui kegiatan ini, Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen memberikan pelayanan KB serentak secara merata di seluruh wilayah demi Indonesia berkeadilan, dengan target sasaran 1 juta akseptor.

Dilakukan pada sejumlah target yang telah ditetapkan untuk masing-masing provinsi dengan mempertimbangkan potensi angka unmet need, potensi KB pascapersalinan, rata-rata capaian pelayanan KB baru, ulangan dan ganti cara serta pertimbangan lainnya.

Menurut Panitia Harganas 2025, jenis pelayanan KB yang diberikan terdiri dari pil, kondom, suntik, IUD, implan, tubektomi dan vasektomi. Dipastikan, pelayanan diberikan dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan, kondisi wilayah serta protokol pelayanan kesehatan.

Sunarto menyatakan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Termasuk meningkatkan komitmen pemerintah pusat, pemerintah daerah serta mitra kerja tentang program KB.

Selain dalam rangkaian memperingati Harganas, pelayanan KB serentak digelar untuk memenuhi beberapa target yang telah ditetapkan dalam rancangan Rencana Strategi 2025-2029. Dalam hal pemenuhan kebutuhan ber-KB dengan metode modern, Kementerian menargetkan menjadi 87,1 % di 2029 dari 84,7 % pada 2025.

Ditargetkan juga penurunan kehamilan yang tidak diinginkan sebesar 11,3 % menjadi 10% . Penurunan juga ditargetkan pada angka kelahiran menurut kelompok umur/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dari 19,4 per 1.000 wanita pada 2025 menjadi 17,8 per 1.000 wanita pada 2029.

Untuk mencapai beberapa sasaran strategis di atas, Kemendukbangga/BKKBN memerlukan penajaman program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan dan berdampak terhadap sasaran yang diharapkan. (hms/smr)

 

Pos terkait