Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan pengumpulan mencapai Rp50 miliar untuk merehabilitasi pondok pesantren dan rumah ibadah terdampak gempa di Cianjur, Jawa Barat.
semarak.co-Ketua BAZNAS RI Prof KH Noor Achmad mengatakan, untuk mencapai target tersebut BAZNAS akan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk menggencarkan pengumpulan di sejumlah daerah.
“Kami menargetkan Rp50 miliar untuk rekonstruksi pondok pesantren dan rumah ibadah yang rusak terdampak gempa. Seperti kita ketahui, gempa ini telah meluluhlantakkan banyak bangunan,” kata Prof KH Noor di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022) dirilis humas usai kegiatan melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Sabtu (26/11/2022).
Rekonstruksi pesantren dan rumah ibadah seperti yang telah kami lakukan di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu silam. Untuk memaksimalkan hal itu, BAZNAS akan menggencarkan pengumpulan serta membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk terus saling berbagi kepada sesama.
“Kami bersinergi dengan BAZNAS dari berbagai daerah untuk mencapai target itu. BAZNAS tentunya juga membutuhkan dukungan dari muzaki dan masyarakat Indonesia yang sudah sangat terkenal sangat dermawan,” kata Prof KH Noor.
Saat ini BAZNAS telah mendirikan 9 posko untuk membantu masyarakat terdampak gempa di Cianjur. Di setiap posko, terdapat musala, pelayanan kesehatan, trauma healing, pelayanan lansia dan ibu hamil, tempat tidur pengungsian, dan lainnya.
“Selain itu, kami juga terus mendukung kebukuhan dasar para pengungsi, seperti memenuhi asupan gizi melalui dapur umum. BAZNAS juga mengerahkan ZChicken, suatu produk usaha milik mustahik BAZNAS, yang disalurkan untuk membantu korban bencana di Cianjur,” katanya.
Semoga, harap Prof KH Noor, semua bantuan yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS tak berhenti sampai di sini. Uluran tangan dari muzaki sangatlah dibutuhkan, demi mempercepat pemulihan penyintas bencana.
Di bagian lain BAZNAS) terus melanjutkan pelayanan kemanusiaan untuk membantu korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Pemenuhan kebutuhan gizi para penyintas bencana turut menjadi perhatian BAZNAS yang menyalurkan 900 porsi makanan siap saji di dua desa di Kecamatan Cugenang pada Sabtu (26/11/2022).
Yakni di Desa Sukajaya sebanyak 600 bungkus makanan siap saji, dan 300 bungkus lainnya disalurkan di Desa Mangunkerta. Di lokasi bencana, makanan siap saji menjadi fokus BAZNAS untuk didistribusikan kepada penyintas bencana.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, beberapa dapur umum yang didirikan BAZNAS di sejumlah titik siap menyajikan makanan berkualitas dan menyehatkan bagi warga terdampak. Tentu titik penyaluran makanan akan terus ditambah tiap harinya.
Saidah menambahkan, sembilan posko yang didirikan BAZNAS juga terus dimaksimalkan untuk membantu korban gempa Cianjur. Beragam fasilitas turut diadakan seperti pelayanan kesehatan, trauma healing, pelayanan lansia dan ibu hamil, tempat tidur pengungsian, dan tersedianya musala.
“Selain proses evakuasi yang terus berlangsung hingga kini, BAZNAS berkomitmen untuk terus berada bersama saudara-saudara kita di Cianjur yang tertimpa bencana,” imbuh Saidah di lokasi gempa Cianjur, Minggu (27/11/2022) dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Minggu malam (27/11/2022).
Bahkan, sambung Saidah, gempa masih terus terjadi di Cianjur, yang membuat tim BAZNAS Tanggap Bencana terus waspada dan bersiaga untuk melakukan berbagai langkah antisipasi. Untuk mendorong percepatan pemulihan penyintas bencana, BAZNAS mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk membantu korban gempa Cianjur.
“Caranya dengan menyalurkan zakat, infak, sedekah (ZIS) melalui BAZNAS dan lembaga pengelola zakat resmi. Kami mengajak masyarakat untuk ikut bersama-sama mendoakan yang terbaik serta memberikan bantuan untuk para korban terdampak,” tuturnya.
BAZNAS terus berupaya secara maksimal mengajak para mitra, donatur dan muzaki BAZNAS untuk turut andil dalam berbagai upaya penanganan bencana dan menggalang donasi. “Saya rasa bantuan-bantuan saat ini sangat dibutuhkan mereka seperti kebutuhan yang sifatnya materiil mulai dari selimut, tenda-tenda pengungsian yang aman dan layak, hingga berbagai kebutuhan tanggap bencana lainnya,” pungkas Saidah. (smr)