Survei Y-Publica terbaru menempatkan elektabilitas Partai Demokrat membayangi PDIP yang tetap di puncak dengan persentase 18,4%. Sementara angka Partai Demokrat 11,5%. Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menyebut Partai Gerindra yang biasanya di peringkat kedua, kini tergeser oleh Demokrat.
semarak.co-Namun, Rudi menyebut peta kekuatan partai-partai politik masih sangat dinamis. Dalam survei tersebut, Partai Gerindra mendapat tingkat keterpilihan 11,1 persen atau beda tipis di bawah Partai Demokrat (11,5%).
“Elektabilitas Demokrat berhasil menyalip Gerindra menjadi peringkat kedua, sedangkan NasDem terancam gagal melenggang ke Senayan,” kata Rudi Hartono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (8/11/2022) dilansir msn.com dari jpnn.com, Selasa malam (8/11/2022).
Posisi sebagai partai oposisi utama terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendorong elektabilitas Partai Demokrat sehingga membayangi PDIP. “Dengan terus mengkritik kebijakan Jokowi, Demokrat berharap bisa mengulang keberhasilan PDI Perjuangan yang menjadi oposisi dua periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” tuturnya.
Sementara itu, dalam survei itu Partai Golkar memiliki elektabilitas 7,8%; PKB 7,2%; PSI 5,7%, dan PKS 4,8%. “Sedangkan Partai Nasdem mengalami pelemahan elektabilitas. Strategi PSI mengusung Ganjar – Yenny tampaknya berbuah kenaikan elektabilitas, di mana Ganjar diketahui kerap unggul dalam bursa calon presiden,” ucapnya.
Lalu, Partai NasDem yang sebelumnya masih mengamankan posisi di atas ambang batas parlemen, kini elektabilitasnya turun menjadi 3,6%. Dengan capaian tersebut, Rudi menyebut parpol pimpinan Surya Paloh terancam tidak bisa kembali melaju ke parlemen. Begitu pula PAN yang cuma meraih elektabilitas 2,3 persen, dan PPP 1,8%.
Survei Y-Publica dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2022 kepada 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil dengan metode wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling dengan margin of error 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (ant/jpn/smr)