KAI Daop 6 Yogyakarta rutin melaksanakan Manajemen Safety Walkthrough (MSWT) yakni kegiatan sederhana dimana jajaran manajemen turun langsung ke lapangan memastikan segala sesuatunya berjalan dengan aman dan sesuai standar.
Semarak.co – Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih menyatakan, pada kegiatan ini, jajaran manajemen berjalan kaki menyusuri rel, mengecek kondisi jalur, dan menemui petugas di lapangan, termasuk penjaga perlintasan atau Petugas Jaga Lintasan (PJL).
“Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai prosedur, dan yang tak kalah penting kami ingin hadir bersama tim di lapangan, mendengarkan apa yang mereka alami dan butuhkan,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik Redaksi semarak.co, Senin (16/2025).
Feni menambahkan, MSWT bukan hanya soal teknis, seperti melihat kondisi rel atau sistem persinyalan, tapi juga soal membangun komunikasi dua arah, saling mengingatkan, dan menjaga semangat kolektif bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
Kegiatan pengecekan lintas tersebut dilakukan seluruh Manajemen dari seluruh unit tanpa terkecuali. Meski secara langsung tidak berkaitan dengan pekerjaan teknis, namun keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak dan seluruh insan KAI.
“Kehadiran kami di lapangan adalah bentuk dukungan moral kepada para petugas serta komitmen bersama dan upaya proaktif dalam menjaga keselamatan operasional KA,” terang Feni.
Feni menjelaskan, pengecekan dilakukan berkala di Daop 6, terutama musim hujan, libur panjang, atau saat ada peningkatan frekuensi perjalanan kereta. Semua dilakukan agar masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan tenang, dan para petugas pun bekerja lebih percaya diri.
Khusus untuk tilik PJL dilakukan juga oleh setingkat level Assistant Manager ke atas. PJL menjadi salah satu fokus utama. Tim memantau kesiapan petugas PJL, kondisi peralatan, bel peringatan, palang pintu, hingga pencahayaan dan visibilitas di sekitar perlintasan.
“PJL adalah titik krusial yang membutuhkan perhatian khusus. Kami ingin memastikan tidak hanya peralatan yang berfungsi dengan baik, tetapi juga bahwa petugas merasa didukung dalam menjalankan tugasnya serta memastikan seluruh SOP selalu ditaati,” tambah Feni.
Melalui pendekatan yang lebih humanis dan terbuka ini, KAI Daop 6 berharap keselamatan bukan hanya menjadi tanggung jawab teknis, tetapi juga menjadi nilai bersama yang dijaga oleh seluruh insan perkeretaapian. (hms/smr)