Seperti diketahui, politikus Fahri Hamzah dan mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya bersama dengan tokoh lainnya. Ada delapan kelompok penerima bintang tanda jasa dalam rangka HUT ke-75 RI yang diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menariknya, kedua orang ini terkenal sebagai paling suka mengkritik Jokowi sebagai presiden maupun kepala pemerintahan.
semarak.co– Seusai mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut saatnya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Sebagai negara demokrasi, kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasinya sekarang lagi pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dan sebagainya jadi saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita,” kata Fahri di Istana Negara Jakarta, Kamis (13//8/2020).
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membicarakan momen saat dirinya bertemu Jokowi. Dari pertemuan itu, Fahri menilai Jokowi semakin kempes. “Ya saya sering bilang Pak Presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan tapi juga kepala negara,” imbuh Fahri, mantan pendiri PKS.
Pada momen 17-an seperti ini, lanjut Fahri, presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita. Hal tersebut disampaikan Fahri saat berbincang dalam acara dRooftalk milik detikcom pada Rabu malam (12/8/2020).
Selain itu, waketum Partai Gelora ini menanggapi perihal Jokowi yang sempat dikritik lantaran marah-marah kepada menterinya. Bahkan, Fahri menirukan bagaimana saat Jokowi curhat kepadanya.
“Tak sekadar komplain. Dia bilang, Mas Fahri, berat badan saya itu nggak pernah turun lebih dari 2 kilo, sekilo naik, sekilo naik. Sekarang 3 kilo nggak naik-naik’,” ujar Fahri menirukan Jokowi.
Sebelumnya, Fahri juga mengungkapkan kabar turunnya berat badan Jokowi ddi akun Twitter miliknya, Senin malam (20/7/2020). Ia mengaku mendapat informasi itu langsung dari Jokowi saat dirinya dan jajaran pengurus Partai Gelora menemui Jokowi di Istana Negara, Senin (20/7/2020).
“Salam dari presiden. Kata beliau, berat badannya turun 3 kilogram memikirkan keadaan. Belum pernah turun sebanyak ini katanya,” cuit Fahri. Lantas Fahri juga mengatakan dirinya baru saja kembali bertemu dengan Jokowi di kawasan Jawa Barat. “Ya Allah, tambah kempes kawan ini,” cerita Fahri.
Mendengar itu, sahabat Fahri sejak sama-sama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, yang juga hadir sontak tertawa. Fahri juga mengatakan seharusnya ada pejabat yang bisa memberikan ketenangan kepada Jokowi.
“Maksudnya itu, kan orang-orang di sekitar dia itu setiap hari kan harus. Jokowi juga manusia, harus ada yang menanggung. Pak sudah tenang saja, saya beresin Pak, begini, begini. Kan bisa itu dilakukan. Kan mesti begitu cara kita berteman,” ujarnya.
Fahri lantas mengaku dia sudah menganggap Jokowi sebagai temannya. Di sisi lain, Fahri juga menyebut feodalisme itu harus diberantas. “Presiden itu saya anggap teman dan saya hanya bisa membantu kalau orang itu jadi teman,” ungkap Fahri mantan wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemberian tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. “Ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah kemudian Pak Fadli Zon berlawanan dalam politik bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Jokowi.
Ditambahkan Presiden, “Inilah yang namanya negara demokrasi. Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli Zon, ini lah Indonesia.”
Sedangkan Fadli Zon menyatakan tanda penghargaan teresbut adalah penghargaan kepada rakyat Indonesia juga. “Karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari presiden. Tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia,” kata Fadli.
Menurut Fadli, dirinya dan Fahri Hamzah mewakili pimpinan lembaga tinggi negara yaitu DPR yang mewakili rakyat. Tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan lembaga perwakilan rakyat, artinya juga untuk demokrasi kita. Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita,” tambah Fadli.
Pemberian ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51, 52, 53/TK Tahun 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Keppres Nomor 79, 80, 81 TK Tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020.
Selain Fahri dan Fadli, mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) serta 22 tenaga medis yang gugur saat menangani virus Corona (Covid-19) juga diberi bintang jasa. Fahri dan Fadli adalah pimpinan DPR 2014-2019.
Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fadli Zon mengatakan,penghargaan yang diterimanya merupakan penghargaan kepada rakyat. “Tentu penghargaan ini menurut saya adalah penghargaan kepada rakyat juga karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari Presiden,” ujarnya.
Fadli Zon menyampaikan bahwa dirinya dan Fahri Hamzah dari lembaga DPR mewakili rakyat. Oleh karenanya, kata dia, penghargaan itu sejatinya penghargaan untuk rakyat sekaligus untuk demokrasi.
“Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita dengan berbagai perbedaan itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju dan tetap kuat melakukan check and balances,” kata dia. (net/smr)
Penerima tanda jasa Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi adalah sebagai berikut:
- Ahwil Luhtan, Komjen Purn Kalakhar mewakili 1 orang lainnya, dianugerahi Tanda Jasa Medali Kepeloporan
- H Oesman Sapta Odang, Ketua DPR RI Tahun 2017-2019, dianugerahi Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama
- M Hatta Ali, Ketua MA Tahun 2012-2020, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama
- Mahyudin, Wakil Ketua MPR RI 2014-2019, mewakili 6 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya
- Amzulian Rifai, Ketua Ombudsman RI Tahun 2016-2021, mewakili 8 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama
- Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Tahun 2012-2017 dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama
- Almarhum Bartolomeus Bayu Satrio, mewakili 9 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama
8. Almarhumah Mulatsi Widji Astuti, Letkol Laut Purn, mewakili 21 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya.