RUPST Bank BNI Putuskan, Herry Jadi Dirut dan Agus Martowardojo sebagai Komut

Direksi baru Bank BNI sebelum perkenalan pada media. foto: heryanto

Rapat Umum Pemegangan Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (BNI) memutuskan Herry Sidharta jadi Direktur Utama (Dirut) dan Agus Derwawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama (Komut). Herry Sidharta, selama ini menjabat Wakil Dirut BNI yang artinya menggantikan dirut sebelumnya Achmad Baiquni.

semarak.co -Pemegang saham, terutama Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas memutuskan Agus Martowardojo yang mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) masuk dalam jajaran dewan komisaris.

Bacaan Lainnya

Sedangkan Herry sebenarnya bukan orang baru di BNI, dia pernah menjadi Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT BNI (2010), Pemimpin Divisi Usaha Menengah (2009 – 2010), Pemimpin Divisi Korporasi (2008 – 2009), dan terakhir Wadirut BNI.

Wakil Direktur Utama (Wadirut) BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pergantian direksi adalah hal yang biasa dan lumrah. Bukan sekadar penyeggaran, tapi ada aturan-aturan yang memang bisa dilaksanakan.

“Makanya, kami di tim baru berjanji akan meneruskan program-program 2020 dari penetapan direksi atau tim lama. Kemudian implementasi dari tim baru adalah memperkuat strategi dengan mempertahankan program 2020 untuk dilanjutkan oleh tim baru,” ungkap Anggoro mewakili direksi terpilih lain saat perkenalan dan pemaparan hasil RUPST di Menara BNI, kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis petang (20/2/2020).

RUPST Bank BNI juga menyetujui pembagian 25% dari laba bersih tahun buku 2019 sebagai dividen. Adapun laba bersih perseroan pada tahun lalu mencapai Rp15,38 triliun. Dengan begitu, dividen yang dibagikan sekitar Rp3,84 triliun.

“Perseroan menyetor 60 persen dividen kepada negara, yakni sebesar Rp2,30 triliun. Sementara sisanya 40 persen jadi wewenang pihak pemegang saham. Dividen pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham Rp2,30 triliun. Untuk dividen bagian publik atas kepemilikan 40 persen saham adalah Rp1,53 triliun,” jelas Anggoro.

Sisa 75% laba bersih atau sekitar Rp11,53 triliun, lanjut dia, akan digunakan bank pelat merah I ni sebagai saldo yang ditahan. “Pembagian dividen nantinya akan ditetapkan oleh jajaran direksi sesuai aturan yang berlaku. Direksi perseroan dengan hak konstitusi akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen sesuai ketentuan,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut dipilihnya Agus Martowardojo sebagai Komisaris Utama BNI lantaran figur senior itu dinilai bisa membawa BNI naik kelas. Erick mengaku telah bertemu dengan Agus itu beberapa kali sebelum memutuskan berlabuh di BNI.

“Saya secara pribadi sudah ketemu dua, tiga kali, untuk memastikan ke depan BNI seperti ini. Ternyata beliau sangat mendukung. Nah tentu apa rencananya nanti kita tunggu saja. Yang pasti BNI sudah saatnya juga naik kelas,” kata Erick seusai Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Erick mengaku sangat mengapresiasi kehadiran sosok seperti Agus Marto untuk bisa membantu mengawasi kinerja perbankan pelat merah itu. “Ketika figur besar seperti Agus Marto, beliau bekas Gubernur BI dan Menteri Keuangan lho, mau membantu kami sebagai Komut BNI, itu sesuatu yang luar biasa. Saya sangat mengapresiasi,” katanya.

Menteri berharap, bergabungnya Agus dapat mendorong BNI menjadi talent pool yang baik yang akan menelurkan insan-insan berprestasi di masa depan. “Sekarang kesempatan BNI, dengan Komut Pak Agus Marto, masa talent pool-nya tidak bisa lebih baik?” katanya.

Erick juga meminta agar BNI ke depan bisa tumbuh baik di tengah era disrupsi. Ia pun menyinggung soal Telkom, yang sempat disindirnya harus bertransformasi dan mengubah bisnis modelnya di era disrupsi.

Ia menuturkan tidak ada maksud untuk mendiskreditkan Telkom. Ia hanya mengingatkan agar Telkom harus bisa berubah di era disrupsi agar tidak mati. “Bukan saya antipati, mau tutup tanpa ada strategi,” kilahnya.

Sama ketika bicara Bank Mandiri, lanjut dia, BNI mungkin tersinggung. “Tapi sekarang saya beri Komut terbaik, Pak Agus Marto. Sama seperti Telkom, ketika saya bicara begini bisa tidak Telkom bergerak menjadi Telkom yang dulu? Yang sangat besar. Di era disrupsi ini harus ada perubahan bisnis model,” tutupnya. (net/smr)

Berikut Susunan Direksi BNI :

  • Direktur Utama : Herry Sidharta
  • Wakil Direktur Utama : Anggoro Eko Cahyo
  • Direktur Bisnis Korporasi : Benny Yoslim
  • Direktur Bisnis Konsumer : Corina Leyla Karnalies
  • Direktur Keuangan : Sigit Prastowo
  • Direktur Manajemen Risiko : Osbal Saragi Rumahorbo
  • Direktur Teknologi Informasi dan Operasi : Y.B. Harianto
  • Direktur Human Capital dan Kepatuhan : Bob Tyasika Ananta
  • Direktur Treasury dan Internasional : Putrama Wahju Setyawan
  • Direktur Bisnis UMKM : Tambok Parulian Setyawati
  • Direktur Hubungan Kelembagaan : Sis Apik Wijayanto
  • Direktur Layanan dan Jaringan : Adi Sulistyowati

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen: Agus Martowardojo

Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Predjoto

Komisaris Independen: Sigit Widyawan

Komisaris Independen: Asmawi Syam

Komisaris Independen: Septian Hario Seto

Komisaris Independen: Imam Sugema

Komisaris: Joni Swastanto

Komisaris: Askolani

Komisaris: Ratih Nurdiati

Komisaris: Susyanto

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *