RUPSLB PTPP Putuskan Angkat Kepala Otorita IKN Dhony Jadi Komisaris Utama Gantikan Andi Gani

Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama (kiri) dan Novel Arsyad sekalu Direktur Utama PT PP (kanan) memberi keterangan pada wartawan usai terjun langsung dalam kunjungan kerja tersebut. Foto: humas PTPP

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menggelar rapat umum pemegang saham luar baisa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (13/12/2023). Hasil RUPSLB salah satunya memutuskan mengangkat Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama PT PP untuk menggantikan Andi Gani Nena Wea.

semarak.co-Selain Andi Gani yang mengundurkan diri dari jabatan dewan komisaris Perusahaan, satu lagi Ayodhia GL Kalake. Andi Gani diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, sementara Ayodhia merupakan Komisaris PTPP digantikan Jaya Kusuma.

Bacaan Lainnya

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, terpilihnya Dhony Rahajoe sebagai Komisaris Utama akan memberikan keleluasan bagi PTPP untuk terus aktif berpartisipasi dalam proyek IKN Nusantara.

“Memang ini sifatnya jangka panjang dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Hal tersebut tentunya berpotensi menghasilkan kontrak yang lebih progresif ke depannya,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/12/2023) yang langsung dilansir Rabu, 13 Desember 2023 | 20:19.

Secara teknikal saham, terang Nafan, PTPP pada indikator Relative Strength Index (RSI) sudah oversold atau terlalu murah. Di sisi lain, saham emiten BUMN Karya ini sudah menunjukkan bullish divergence.

“Sehingga ini mengindikasikan bahwa fase mark down yang dialami PTPP semestinya mulai terbatas. Jadi, bisa dipertimbangkan oleh para pelaku investor untuk mengakumulasikan PTPP dengan target harga di jangka panjang Rp660,” kata Nafan lagi.

Dari seluruh emiten BUMN Karya, saham PTPP juga mendapatkan paling banyak rekomendasi beli menurut konsensus analis Bloomberg. Hingga pertengahan November 2023, sembilan dari 10 analis yang mengulas saham PTPP menyematkan rekomendasi beli.

Sementara Ciptadana Sekuritas Asia memberikan peringkat underweight untuk sektor saham konstruksi pada 2024. Adapun saham PTPP menjadi top picks di sektor konstruksi. Ciptadana menyematkan rekomendasi beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp700 untuk periode tahun depan.

Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman menjelaskan, target harga ini berada di bawah konsensus analis dengan estimasi Rp1.000 dalam 12 bulan ke depan. Artinya, masih ada potensi return sekitar 69,5% dari Rp590. PTPP menjadi top picks untuk sektor konstruksi sejalan pencapaian gross margin tertinggi sebesar 14,2% pada semester I/2023.

Posisi itu berada di atas emiten kontraktor lainnya dengan rata-rata 9,5%. “Kami percaya bahwa aspek penting dari kontraktor, adalah mempertahankan tingkat margin yang tepat untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan yang besar,” tuturnya. (net/bis/smr)

Pos terkait