Irak dan Uni Emirat Arab akan kembali melanjutkan perjuangannya demi bisa mewujudkan mimpi lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Mexico. Singa Mesopotamia lebih berada di atas angin.
Semarak.co – Usai gagal mengamankan tiket lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 di ronde keempat lantaran hanya bisa menempati peringkat kedua dari tiga peserta di klasemen akhir grupnya masing-masing, baik Irak dan Uni Emirat Arab akan kembali berjuang di ronde kelima.
Demi memperebutkan satu tiket lolos langsung ke Piala Dunia 2026 dari zona Asia, Irak dan Uni Emirat Arab (UEA) akan bertanding sebanyak dua kali (leg 1 dan 2 dengan sistem home and away) pada agenda FIFA Matchday kali ini.
Sistem ini jelas berbeda dengan yang dipakai di Round 4 lalu, yang menempatkan Arab Saudi dan Qatar, peserta sekaligus tuan rumah. Di Round ini UEA diberi kesempatan menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Mohammed Bin Zayed Stadium akan menjadi venue pada Kamis (13/11/2025) jam 23.00 WIB.
Jika di Round 4 jarak pertandingan satu dengan lainnya berjarak cukup dekat, di Round 5 ini berlangsung cukup lama, yakni 5 hari. Irak yang akan menjamu lawannya, selang lima hari, dihelat di Basra Internasional Stadium, pada Selasa (18/11/2025) malam.
Negara yang berhasil unggul secara agregat skor dalam dua laga tersebut, dipastikan bakal lolos ke Piala Dunia. Sementara, tim yang kalah dalam agregat skor, akan mencoba peruntungannya di babak play-off antar konfederasi, demi bisa mengamankan tiket lolos ke Piala Dunia 2026 lewat jalur terakhir.
Jika menilik peluang kedua kesebelasan, baik Irak maupun Uni Emirat Arab, mereka sama-sama memiliki peluang untuk bisa memenangkan laga ronde kelima sekaligus lolos ke Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Amerika Serikat, Kanada dan Mexico.
Sama Kuat dan Sama-Sama Punya Peluang
Kedua negara, dilihat dari rekor di grup nya masing-masing, baik dari rekor pertandingan dan kemampuan para pemainnya, sama-sama punya kesempatan yang sama untuk mencetak sejarah gemilang, yakni lolos ke Piala Dunia. Sebuah pencapaian tertinggi sebuah tim maupun karier pemain.
Irak misalnya. Tim berjuluk Singa Mesopotamia ini pernah tampil sekali di putaran final Piala Dunia 1986. Ali Jasim cs yang kerap kali menghantui Timnas Indonesia di berbagai turnamen itu, sedang dalam momentum mengulangi sejarah yang pernah diukirnya pada 39 tahun silam.
Meski sama kuat antara Irak dan UEA, namun di bawah komando eks pelatih Timnas Australia, Graham Arnold, Irak punya peluang besar untuk memenangi laga di ronde kelima, ketimbang Uni Emirat Arab yang belum pernah merasakan ganasnya Piala Dunia, jika dilihat dari rekor pertemuan kedua tim.
Secara rekor pertemuan, Irak terlihat lebih mendominasi kemenangan daripada lawannya tersebut. Dari total lima pertemuan terakhir, Irak mampu mengakhiri laga melawan Uni Emirat Arab dengan catatan 2 kali menang dan 3 kali imbang.
Catatan tersebut jelas menjadi modal berharga bagi Irak untuk bisa memberi luka lebih mendalam kepada UEA yang tak pernah sekali pun mendulang kemenangan di tengah kerasnya persaingan sepak bola negeri-negeri gurun pasir.
Dari sisi rangking FIFA misalnya. Irak juga jauh lebih tinggi ketimbang Uni Emirat Arab. Zidan Iqbal dan kawan-kawan saat ini menempati peringkat FIFA cukup menterang, berada di rangking 57, berjarak 10 tingkat dari Uni Emirat Arab yang masih tertahan di rangking ke 67 dunia.
Dari segi kualitas pemain, Irak juga lebih unggul, lantaran hampir sebagian skuadnya berisikan pemain abroad yang berkarier di luar negeri. Zidane Iqbal yang kala itu menjadi pencetak gol tunggal kemenangan Irak saat bertarung lawan Timnas Indonesia, menjadi yang paling populer.
Apalagi pemain berposisi gelandang itu merupakan jebolan akademi dari klub ternama, Manchester United. Begitu pula Ali Jasim sebagai salah satu bintang muda Irak yang kini sedang dipinjamkan oleh FC Como 1907 (Serie A Italia) ke An Najma (Arab Saudi), memiliki kemampuan yang mumpuni.
Lalu, ada pula beberapa pemain abroad Irak lainnya yang dominan berkarier di liga-liga berkualitas dataran Eropa yang keras dan kompetitif, seperti Liga Skandinavia mulai dari Swedia, Denmark dan Norwegia.
Dari sisi performa, Irak juga tampil lebih meyakinkan ketimbang Uni Emirat Arab. Apalagi di ronde ketiga, tim Singa Mesopotamia sempat mampu merepotkan tim taeguk warrior Korea Selatan dan singa padang pasir Yordania sebelum akhirnya harus puas berada di peringkat ketiga klasemen akhir.
Seperti dilansir tribunnews.com dari msn.com pada 12/11-2025, menilik hal itu, tak salah jika Zidan Iqbal dan kawan-kawan lebih diunggulkan dan pantas lolos ketimbang UEA untuk bisa memenangkan laga ronde kelima dan lolos ke Piala Dunia 2026.
(ne/tnc/msn/kim/smr)





