Rocky Gerung Bilang semua Lembaga Survei Penipu, Survei LSI Sebut Deretan Program Berhasil Anies Baswedan Cukup Modal Pilpres

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan deretan penghargaan sebagai bukti kerja keras memajukan Jakarta. Foto: ist

Lembaga Survei Indonesia (LSI) membeberkan program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta selama Anies Baswedan memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta. Untuk diketahui, kepemimpinan Anies direspons kepuasan publik di angka 80,95% dengan rincian 16,6% sangat puas dan 64,2% cukup puas.

semarak.co-Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan dalam paparan hasil Survei LSI tentang Evaluasi Publik terhadap Kondisi Umum dan Pemerintahan di DKI Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Bacaan Lainnya

“Pertama soal transportasi umum yang terintegrasi di Jakarta, ini yang pernah menggunakan dari survei ini kita menemukan sekitar 63%, 63% masyarakat DKI berdasarkan survei ini pernah menggunakan transportasi umum yang terintegrasi,” kata Djayadi yang dipantau KOMPAS.TV secara daring (dalam jaringan).

Dilanjutkan Djayadi, “Nah di antara yang menggunakan ini, yang 63% itu, tingkat kepuasan, tingkat penilaiannya juga positif, ada lebih dari 90% menyatakan nilainya positif. Program kedua yang dinilai berhasil saat kepemimpinan Anies Baswedan adalah soal pembangunan Jakarta Internasional Stadium alias JIS.”

“Kami menanyakan, ternyata 77% mayoritas masyarakat mengetahui adanya pembangunan Jakarta Internasional Stadium dan di antara yang tahu itu, sama dengan yang tadi 90% menyatakan pelaksanaan atau program ini atau kebijakan soal JIS ini dinilai baik,” demikian Djayadi seperti dilansir kompas.com, Jumat, 21 Oktober 2022 | 16:46 WIB.

Selain JIS, Djayadi Hanan dalam survei evaluasi kinerja Anies Baswedan juga bertanya kepada responden soal Tebet Eco Park. “Berbeda dengan project Jakarta International Stadium, untuk Tebet Eco Park ini hanya 56% masyarakat yang mengetahui adanya kegiatan ini atau program ini dan sama dengan yang tadi,” ujarnya.

Ditambahkan Djayadi, di antaranya yang mengetahui program ini penilaian juga sangat baik. “Yaitu ada 91 persen yang menyatakan di antara yang tahu itu bahwa Tebet Eco Park itu penilaiannya sangat baik atau cukup baik dan penilaian itu dan pengetahuan itu juga cukup merata,” ujarnya.

Djayadi Hanan lebih lanjut menyampaikan hal lain menjadi indikator penilaian positif untuk kinerja Anies Baswedan adalah program Oke Oce. Namun, kata Djayadi Hanan, penilaian untuk program ini tidak sebaik JIS dan Tebet Eco Park.

“67,6% menyatakan program ini berjalan baik Jadi kalau Jakarta International Stadium dan yang lain tuh kan Hampir 90% yang ini 67,6%, tapi penilaiannya juga cenderung positif. Selanjutnya, di era Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI program naturalisasi sungai juga direspons baik public,” paparnya.

“79% menilai positif program ini, penilaian positif itu soal naturalisasi sungai dan cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan kemudian cenderung lebih tinggi di kalangan muda, terutama yang pos milenial. Kemudian yang menilai rendah naturalisasi sungai itu dan segi etnis adalah dari artis Cina dan Minang, itu yang cenderung menilainya rendah,” ujarnya lagi.

Selain itu, tambah Djayadi Hanan, ada juga program revitalisasi Taman Ismail Marzuki yang dinilai cukup baik 88,9 persen responden. Namun, program ini belum sepenuhnya diketahui publik dan itu terlihat dari 59 persen responden yang tidak tahu.

Selanjutnya, ada juga progam kartu kejahteraan yang dinilai publik baik sangat baik dan cukup baik di angka 85,1%. Progam ini dinilai paling popular karena 89 masyarakat DKI Jakarta mengetahuinya. Tak hanya itu, ada juga program balap mobil Formula E yang dinilai publik positif di angka 73,6 persen dan program hunian rumah di angka 47,4%.

Berita terbaru, Pengamat politik, Rocky Gerung menilai bahwa lembaga survei calon presiden saat ini penipu. Hal ini karena mereka tidak pernah mempertanggungjawabkan dana survei mereka kepada publik.

“semua lembaga survei itu pembohong, penipu. Dia ga pernah mempertanggungjawabkan dana dari mana, metodologinya bisa dibalik apa ga,” ungkap Rocky Gerung, dalam video yang beredar di media sosial dilansir hajinews.id 18/06/2023.

Menurut Rocky, survey yang jujur harus memberitahukan dari mana mereka mendapatkan pendanaan, agar reverse logic-nya bisa diperlihatkan. “Pemilu adalah peristiwa publik, jadi publik berhak tahu, eh anda lembaga survey yang bayar anda siapa itu..itu prinsipnya,” ungkap Rocky.

Rocky berharap agar pemilihan calon Presiden tidak hanya ditentukan oleh elektabilitas melalui lembaga survei. Tetapi ia pertama – tama harus lolos uji oleh institusi yang menguji di bidang etik ability.

“Jadi etika ability mendahului elektabilitas. Pernah bohong ga dia, pernah merusak merusak lingkungan ga. Ini urusan publik. Jangan – jangan ini republik tanpa urusan publik, hanya urusan elit” ungkap Rocky Gerung yang ahli filsafat dari Universitas Indonesia (UI) Depok.

Etik ability tidak bisa diukur melalui lembaga survei, karena itu hanya bisa dilihat dari cara menyampaikan pikiran yang seharusnya lebih menggambarkan sikap seorang negarawan dan bukan politikus.

Selain itu calon presiden juga harus diukur intelektualitasnya, karena ia nantinya akan bergaul dengan dunia internasional. “Jangan presiden yang akan datang untuk berdebat di forum internasional mesti disiapkan tiga empat kertas untuk di contek- contek. Malu…” pungkasnya. (net/kpc/hji/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *