Ribuan ulama dan Habib se-Sumatera Selatan (Sumsel) mendeklarasikan dukungan ke pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin atau dikenal dengan sebutan Pasangan AMIN di pemilihan presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
semarak.co-Uniknya, pada Pilpres 2019 mereka disebut mendukung capres Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Di Pilpres 2024, Prabowo mendapat dorongan pasangan dari putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Deklarasi mendukung Anies-Muhaimin itu dibacakan Habib Umar Abdul Aziz dalam acara kampanye akbar paslon nomor urut 1 di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumsel, Kamis (25/1/2024). Umar mengatakan perpindahan dukungan dari Prabowo ke Anies itu berdasarkan hasil ijtimak ulama.
“Dengan ini menyatakan sikap bersungguh-sungguh untuk mendukung dan memenangkan capres dan cawapres hasil ijtima ulama, yaitu Bapak Haji Anies Rasyid Baswedan dengan Bapak Haji Muhaimin Iskandar,” kata Umar saat membacakan deklarasi seperti dilansir cnnindonesia.com, Jumat, 26 Jan 2024 05:14 WIB.
Dalam deklarasinya, Umar mengimbau agar seluruh masyarakat Sumsel menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 nanti dengan mencoblos paslon AMIN agar menang bahkan syukur-syukur 1 putaran.
Ketua Tim Pemenangan Daerah AMIN Sumsel, Fauzi H Amro meyakini kemenangan suara Prabowo di Sumsel saat Pilpres 2019 dapat berpindah ke Anies di Pilpres 2024. “Kami ingin menggeser dukungan ini yang kita tahu sudah dulu mereka mendukung pasangan tertentu makanya pasangan tertentu itu mendapatkan kurang lebih 62% di Sumatera Selatan,” kata Fauzi di lokasi.
Dilanjutkan Fauzi, “Dan hari ini para habib para ulama sudah bersatu harapan kami sekali lagi ini pesan moral ini disampaikan oleh habib ke kabupaten, kecamatan, ke desa, ke masjid ke langgar-langgar yang ada di Sumatera Selatan agar suara Pak Anies nomor urut 1 ini minimal target kami 60 persen di Sumatera Selatan.”
Fauzi juga mengklaim survei elektabilitas Anies di Sumsel terus mengalami kenaikan. Ia berharap kenaikan elektabilitas ini beriringan dengan kemenangan suara sebesar 60 persen pada pencoblosan, 14 Februari nanti.
Sebagai informasi, pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Prabowo Subianto yang menggandeng Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) unggul perolehan suara di Sumatera Selatan (Sumsel) atas Jokowi yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin sebagai cawapres.
semarak.co-Di provinsi itu, Prabowo-Sandi Uno meraih suara 59,7% sementara Jokowi-Ma’ruf sebesar 40,3%. Namun, secara nasional Jokowi selaku petahana lebih unggul dibanding Prabowo. Tahun 2019 adalah kali kedua presiden petahana itu mengalahkan Prabowo. Sebelumnya, Jokowi mengalahkan Prabowo di Pilpres 2014.
Setelah Pilpres 2019, Prabowo melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi dan menduduki jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) hingga kini. Bahkan menuju Pilpres 2024, Prabowo menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024.
Kandidat lain dalam Pilpres 2024 adalah paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung koaisi PDIP, PPP, dan kawan-kawan. Sementara Anies-Muhaimin Iskandar alias Gus Imin atau akrab disebut pasangan AMIN diusung Koalisi Perubahan gabungan Partai NasDem, PKB, dan PKS.
Di bagian lain diberita terbaru, ulama yang tergabung dalam Multaqo serta para tokoh masyarakat Jawa Barat (Jabar) mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Gus Imin.
Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) KH Athian Ali menjadi perwakilan para ulama Jabar yang melakukan deklarasi. Athian menyatakan, dukungan diberikan karena Anies Baswedan dinilai sebagai tokoh yang mampu memajukan bangsa Indonesia di masa depan.
“Kami melihat umat di Jabar tidak boleh dibiarkan dalam kebingungan. Umat harus dibimbing dan diarahkan untuk menyatakan dukungannya kepada pasangan AMIN,” kata Athian Ali saat deklarasi di Grand Pasundan Convention Hotel, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Total ada sebanyak 265 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam deklarasi. Pada kesempatan itu, para ulama dan tokoh masyarakat juga mengeluarkan fatwa meminta umat Islam memilih pemimpin yang teruji kapasitasnya serta tidak memilih pemimpin yang hasil curang.
“Kita sepakat untuk itu, sepakat untuk tidak memberikan kesempatan orang berbuat kecurangan agar yang memimpin negeri ini adalah pemimpin yang betul-betul memimpin dengan diperoleh dengan cara yang halal bukan cara yang haram,” jelas Athian Ali dilansir onlineindo.tv, 1/29/2024 10:32:00 PM.
Athian Ali menyampaikan, salah satu kecurangan yang tidak diharapkan ialah urusan sogok-menyogok. Islam, kata dia, melarang perbuatan semacam itu. “Kita memang para ulama di Jabar ini melihat umat ini tidak boleh dibiarkan dalam kebingungan,” imbuhnya.
Urusan pilih-memilih akan menentukan selamat tidaknya negeri ini, bangsa ini, dan 280 juta rakyat di negeri ini. “Kami memang ulama di Jabar lihat umat tak boleh dibiarkan dalam kebingungan, menentukan selamat tidaknya negeri ini. Umat Islam harus dibimbing dan diarahkan nyatakan wajib pilih AMIN,” katanya.
Adapun fatwa tersebut tertuang dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Jabar. Meski tidak menyebutkan contohnya, Ali mengatakan sudah mulai marak indikasi kecurangan menjelang hari pemilihan di tanggal 14 Februari.
Menurutnya, indikasi itu ialah memuluskan langkah salah satu paslon menjadi presiden dan wakil presiden. Dia menegaskan, jangan sampai pemimpin Indonesia dihasilkan dari Pemilu yang curang. Sebab, Allah SWT tak akan memberkahi pemimpin yang dihasilkan dari Pemilu yang curang.
“Kami sepakat kawal dan tak beri kesempatan orang lakukan kecurangan agar mimpin negeri ini betul-betul memimpin dengan cara halal bukan haram. Jika terjadi maka tak diberkahi Allah,” ungkapnya.
Sementara itu, Anies mengaku dukungan yang diberikan oleh ulama dan tokoh masyarakat Jabar merupakan amanah untuk dapat menciptakan keadilan dan juga kemakmuran di Indonesia. Anies pun sepakat masyarakat jangan sampai dibiarkan memilih pemimpin yang curang dan tidak adil.
“Ini sebuah amanah kami merasa bersyukur bahwa harapan yang dititipkan oleh jutaan orang Indonesia yang kami temui selama setahun lebih hari ini harapan itu dipanggul lebih banyak lagi dengan dukungan para alim ulama dari Jabar,” ucap Anies.
Dia bahkan sampai menyebut salah satu contoh dari kekurangan, yakni terkait netralitas aparat. “Untuk aparat negera bertindak netral tak perlu usaha tambahan. Cukup jalankan ketentuan yang ada. Kalau tak netral itu harus ada usaha tambahan biaya tambahan dan energi. Jadi curang itu perlu effort ekstra. Tapi kalo netral dan jalankan seharusnya tak perlu tambahan apa-apa,” jelasnya.
Dalam kampanye itu, capres Anies dalam orasi politiknya menyinggung soal kondisi keterpurukan di Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang membutuhkan Perubahan. Keuangan masyarakat saat ini sudah makin terhimpit. Ia kemudian menyerukan supaya kondisi itu segera dihentikan. “Perubahan tidak datang dengan sendirinya, perubahan harus dituntaskan,” katanya.
Didampingi sejumlah elit politik seperti Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hingga mantan Wakil Presiden (Wapres) ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), Anies lalu melemparkan pertanyaan kepada ribuan massa di Tegallega.
Selain itu, dia juga menanyakan tentang kondisi pendidikan saat ini hingga masalah kebutuhan pokok yang kerap memberatkan masyarakat. “Pendidikan murah atau mahal?” tanya Anies kepada ribuan pendukungnya.
“Mahal,” jawab massa.
“Pupuk mudah atau sulit?” tanya lagi Anies.
“Sulit,” jawab massa.
“Apakah itu perlu kita teruskan?” tanya Anies.
“Tidak,” seru massa menjawab pertanyaan Anies.
Anies lalu menyatakan, masyarakat yang berkumpul di Lapangan Tegallega datang untuk mendukung perubahan. Dia juga menyebut belakangan ini kondisi ekonomi Indonesia sedang dalam kondisi tak baik-baik saja.
“Kita berkumpul di sini karena kita menginginkan perubahan akhir-akhir ini kita bersama-sama merasakan kondisi ekonomi kita yang berat,” jelas dia.
Nampak, Surya Paloh mengenakan seragam khas Nasdem dan bawahan hitam. Sedangkan, JK mengenakan pakaian batik hijau muda dan jaket hijau tua. Selain itu, nampak relawan Partai NasDem Kota Bandung berduyun-duyun menghadiri kampanye akbar tersebut.
Mereka datang dengan membawa atribut seperti bendera, spanduk, dan mengenakan kaos partai NasDem bernuansa biru dongker. Adapun spanduk-spanduk tersebut bertuliskan Perubahan, Fans Anies-Muhaimin DPC. Kabupaten Bandung, serta AMIN Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Anies Bakal Kembalikan Marwah Kehidupan Bernegara
Sebelumnya, saat berkampanye di Bumi Serambi Mekkah, Aceh, Sabtu 27 Januari 2024., Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan seusai kampanye, Anies menanggapi kontroversi statemen Jokowi bahwa presiden boleh berkampanye dan salam dua jari dari dalam mobil kepresidenan.
“Kita ingin mengembalikan marwah, kepemimpinan nasional sebagai negarawan yang mengayomi semua, merangkul semua, sehingga kepala negara menjadi satu proses dari seluruh kenegaraan yang menunjukkan sikap kenegarawanan. Kita gagas perubahan salah satunya itu,” kata Anies.
Jadi kalau sekarang kita melihat kontroversi soal kenegarawanan, kata Anies, ini salah satu efek kalau kita tidak menempatkan sebagai posisi negarawan. Tetapi sebagai salah satu pendukung, akhirnya muncul suasana negeri ini yang kurang elok.
“Semua akan dikembalikan ke rakyat untuk dilakukan penilaian. Apakah situasi seperti ini mau diteruskan atau perlu perubahan. Menurut kami perlu perubahan,” tegas Anies yang mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Anies menegaskan agenda yang paling utama dan terutama adalah mengembalikan marwah kehidupan bernegara, sehingga kepemimpinan nasional dihormati, karena menjangkau semua, mengayomi semua.
Soal permintaan dirinya agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN mencabut laporan di Bawaslu, Anies menjawab ingin berkonsentrasi di pemenangan pilpres 2024. “Kita mau berkonsentrasi di urusan pemenangan saja dulu,” tepis Anies yang mantan rektor termuda se-Indonesia di Universitas Paramadina.
Anies Baswedan menyebut ada pihak yang panik dengan komentar Thomas Lembong. Hal itu terlihat dari pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyerang Tom Lembong.
Capres nomor urut 1 itu menyebut, mestinya tidak perlu ada yang panik atas komentar Tom Lembong yang mengaku pernah menjadi juru bisik dan membuat catatan untuk Presiden Jokowi. Menurut Anies serangan itu memperkuat gagasan perubahan di tengah masyarakat.
“Saya bersyukur gagasan perubahan semakin kuat. Tidak perlu panik. Kalau saya sederhana, yang penting tunaikan apa yang sudah menjadi rencana pemerintah. Kalau ada rencana, tunaikan,” kata Anies di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (27/1/2024).
Anies juga membela Tom Lembong yang disebut Bahlil meninggalkan investasi mangkrak. Menurut Anies, sudah selayaknya agenda pemerintah dituntaskan dengan pejabat yang dipilih presiden. Karena rencana investasi yang disebut mangkrak sudah pasti rencana dari kepala negara.
Serangan Luhut dan Bahlil
Sebelumnya, Luhut menyindir pernyataan Tom Lembong soal pemberian contekan atau catatan kepada Presiden Jokowi saat masih berada di lingkaran Istana. “Anda jangan GR juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno,” klaim Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya dikutip, Kamis (25/1/2024).
Menurut Luhut, seorang menteri yang memberikan catatan untuk atasannya itu memang sudah jadi bagian dari tugas menteri bersangkutan. Dan catatan kepada Presiden juga biasa dilakukan oleh menteri lainnya.
“Dan itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang kasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu dan sebagai Kepala BKPM,” ucap dia.
Luhut lalu mengkritik kinerja Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala BKPM. Menurut klaim Luhut, Tom Lembong banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.
“Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS),” beber Luhut.
Begitu juga Bahlil menyebut Tom Lembong mewarisi investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun saat menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Saya masuk di BKPM Oktober 2019, saya diwariskan pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp708 triliun,” ucap Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun menurut Bahlil, investasi mangkrak tersebut mampu diatasinya hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun. “Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun, investasi mangkrak bisa eksekusi Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen,” imbuh Bahlil dikutip dari sumber artikel asli tribunnews.com. (net/onl/cnn/tbc/smr)