Revitalisasi Sekolah di Makassar Hadirkan Harapan Baru bagi Siswa dan Guru

UPT SMK Negeri 5 Makassar merupakan sekolah kejuruan tertua di kota ini, berdiri sejak 1969 dan diresmikan Presiden Soeharto pada 1977 dengan nama STM Pembangunan Makassar.

Aqilah Althafunnisa, siswa kelas XI Mekatronika UPT SMK Negeri 5 Makassar mengaku senang karena sekolahnya akhirnya diperbaiki.  Dia menyatakan dulu beberapa ruang kelas bocor dan tiangnya sudah miring.

Semarak.co – Baginya, ruang belajar yang aman dan layak bukan sekadar bangunan, melainkan ruang tumbuh bagi masa depan. Harapannya, setelah revitalisasi selesai, dia  bisa belajar lebih nyaman dan semangat.

Bacaan Lainnya

UPT SMK Negeri 5 Makassar merupakan sekolah kejuruan tertua di kota ini, berdiri sejak 1969 dan diresmikan Presiden Soeharto pada 1977 dengan nama STM Pembangunan Makassar. Seiring waktu, usia bangunan yang menua menimbulkan banyak kerusakan.

“Banyak ruang belajar dan laboratorium yang tidak lagi memenuhi standar keselamatan. Bahkan sebagian konstruksi sudah mengkhawatirkan,” ujar Kepala Sekolah UPT SMKN 5 Makassar Amar Bachti, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Senin sore (20/10/2025).

Sekolah pun berinisiatif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian PUPR dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, untuk menaksir kerusakan dan mengajukan permohonan revitalisasi.

“Alhamdulillah tahun 2025 kami diberi kesempatan untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi kelas, perpustakaan, ruang administrasi, hingga toilet baru di tiga titik,” jelasnya.

Dengan jumlah murid mencapai 1.456 siswa, Amar mengakui program ini belum mencakup seluruh kebutuhan infrastruktur sekolah, namun sudah menjadi langkah besar untuk memperbaiki wajah pendidikan vokasi di Makassar.

Ia menekankan bahwa program revitalisasi ini dikerjakan secara swakelola, melibatkan masyarakat dan alumni sekolah. “Kami libatkan alumni jurusan pembangunan dan warga sekitar yang paham konstruksi. Ini bukan sekedar proyek, tapi kerja gotong royong,” ungkap Amar.

Salah satu pekerja yang terlibat adalah Munir, warga sekitar yang kini bekerja sebagai tukang. Ia merasa terbantu karena proyek ini memberikan pekerjaan berkelanjutan. “Saya tertarik ikut karena kerjanya lama, jadi ada kepastian penghasilan. Semoga nanti ada kelanjutannya lagi,” ujarnya.

Munir menambahkan, pekerjaan di sekolah ini memiliki makna tersendiri. “Karena ini untuk sekolah, jadi harus diperbaiki lebih baik dan kuat supaya bisa tahan lama,” tuturnya dengan nada bangga.

Sekolah Luar Biasa yang Kini Lebih Layak dan Inklusif

Tak jauh dari sana, semangat serupa terpancar dari UPT SLB Negeri 2 Makassar, salah satu penerima manfaat program revitalisasi tahun ini. Di sekolah yang melayani murid dengan berbagai kebutuhan khusus, tunarungu, tunagrahita, autis, dan down syndrome, pembangunan tujuh ruang kelas baru menjadi harapan besar bagi guru dan murid.

Muhammad Tarhim, murid kelas XI dengan kebutuhan khusus tunarungu, menyampaikan perasaannya melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan gurunya. “Bagus, senang,” katanya singkat ketika ditanya bagaimana perasaannya melihat sekolahnya kini.

Sementara Muhammad Safril Kobo, murid kelas XI dengan kebutuhan khusus tunagrahita, menambahkan, “Semoga renovasi ini bisa bikin belajar lebih semangat dan nyaman.” Ia sempat merasa sedih karena dengan adanya kelas baru maka teman-temannya akan dipisah, “Tapi senang juga karena jadi bisa lebih fokus belajar,” ujarnya polos.

Guru Bahasa Inggris di UPT SLB Negeri 2 Makassar, akrab disapa Ibu Ika, mengaku sangat mengapresiasi program ini karena memberi dampak langsung pada proses belajar. “Kami sangat berterima kasih kepada kementerian. Revitalisasi ini memotivasi kami untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” katanya. (hms/smr)

Pos terkait