Resmi Ditutup, FL3SN Diksus 2025 Jadi Panggung Prestasi Siswa Berkebutuhan Khusus

Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Khusus (Diksus) 2025 resmi ditutup.

Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Khusus (Diksus) 2025 resmi ditutup. Ajang tahunan yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) ini menjadi ruang ekspresi bagi siswa berkebutuhan khusus dari seluruh Indonesia untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka di berbagai bidang seni dan sastra.

Semarak.co – Kepala Puspresnas Maria Veronica Irene Herdjiono berberterima kasih kepada sejumlah pihakn terkait, seperti para juri, kepala dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru pembimbing yang memberi kesempatan anak-anak kita menunjukkan talentanya.

Bacaan Lainnya

“Hasil apapun yang diraih, kalian semua sudah menjadi juara dan telah membuktikan kebolehan di tingkat nasional,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Sabtu (4/10/2025)

Irene menegaskan, keberhasilan peserta merupakan bagian dari proses belajar di panggung FLS3N. “FLS3N Diksus menjadi penguat komitmen kita untuk memberikan ruang yang inklusif. Semoga semangat ini terus berlanjut demi mewujudkan Indonesia unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.

Suasana hangat penutupan FLS3N Diksus 2025 dipenuhi semangat luar biasa dan kisah inspiratif para peserta. Salah satunya datang dari Apriyo Fahmi Handoko, siswa SLB Negeri 1 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, finalis cabang lomba fotografi.

Apriyo mengungkapkan kegembiraannya mengikuti FLS3N Diksus 2025. Dengan Konsistensi dia menjadi bukti nyata bahwa kerja keras mampu menghadirkan karya membanggakan karena dirinya juga berlatih hampir setiap hari untuk menghasilkan karya terbaik.

Di sisi lain, siswi SLB Negeri Borong, Nusa Tenggara Timur, Maria Theresia Hero, tampil percaya diri dengan suara merdu, ia membuktikan bahwa bakat yang diasah sejak dini dapat berkembang menjadi potensi besar di masa depan.

Karena sejak duduk di bangku SD, Maria telah menggemari dunia tarik suara sehingga dirinya mengikuti FLS3N melalui cabang lomba menyanyi. “Dalam persiapan FLS3N ini, saya berlatih intensif bersama pelatih tiga kali seminggu,” ujarnya.

FLS3N Diksus 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga menjadi wadah apresiasi dan pembelajaran berharga. Para peserta membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi, melainkan kekuatan untuk memberi warna sekaligus menginspirasi negeri. (hms/smr)

Pos terkait