Grup vocal wanita idola K-pop GFRIEND dalam lima tahun mendatang berusaha terus mengembangkan sisi musikalitas mereka dan menunjukkannya pada para penggemar atau BUDDY.
semarak.co-Sejak debut lima tahun lalu, GFRIEND yang beranggotakan Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB dan Umji termasuk salah satu grup idola K-pop wanita yang tetap eksis di tengah bermunculannya para rookie (idola baru) dengan berbagai konsep dan karya musik.
“Kami berharap untuk tumbuh dan berkembang dalam hal musikalitas bersama dengan terus menunjukkan hal-hal hebat untuk BUDDY kami! Kami akan terus berusaha keras untuk menjadi orang yang dibanggakan penggemar kami,” kata mereka dalam wawancara via surat elektronik yang kutipannya dilansir, Jumat (30/10/2020).
GFRIEND mengatakan, mengembangkan ikatan yang kuat antar para personel termasuk di antaranya menjaga komunikasi satu sama lain menjadi satu kunci penting di sini. “Daripada belajar dari satu sama lain, lebih penting bagi kami untuk terus berkomunikasi dan melakukan percakapan bersama,” kata mereka.
Pemimpin grup, Sowon memegang peranan penting. Dia memimpin diskusi di antara personel GFRIEND yang topiknya bisa beragam. Dari sisi musik, GFRIEND juga berusaha menghadirkan hal-hal baru dengan mengeksplorasi spektrum dan genre musik yang lebih luas.
Mini album kedua seri, yakni Song of the Sirens dengan lagu utama Apple, misalnya yang menampilkan sosok GFRIEND mengekspresikan emosi kompleks gadis saat dihadapkan pada pilihan. Hal ini berbeda dari masa-masa mereka menghadirkan lagu Me Gustas Tu yang lebih menghadirkan sisi polos para personel.
GFRIEND mengaku telah menjadi dewasa melalui perluasan spektrum musik yang luas dan yakin akan bereksperimen melalui serangkaian upaya yang berbeda. “Kami sekarang memiliki perspektif yang lebih luas dan pemikiran yang lebih mendalam yang membantu kami untuk mengejar berbagai genre musik,” tutur GFRIEND.
Dalam sebuah wawancara dengan media di Korea Selatan beberapa waktu lalu, Sowon menuturkan sudah saatnya grupnya melakukan perubahan dan berharap orang-orang bisa merasakan ada yang baru dari GFRIEND.
Sebagai individu, mereka mengembangkan hobi dan keahlian dengan berbagai cara, termasuk mempelajari latihan baru atau menulis lagu yang belakangan dilakukan Yuju, Eunha, dan Umji untuk lagu Apple, Tarot Cards, dan Time of the Eye.
GFRIEND saat ini bersiap menggelar konser daring (dalam jaringan) pertama mereka, 2020 GFRIEND ONLINE CONCERT atau GFRIEND:CON yang dijadwalkan besok Minggu 31 Oktober 2020, pukul 17.00 waktu Korea Selatan atau 15.00 WIB di laman Weverse.
Di sela konser, mereka berencana mengumumkan lagu-lagu terbaru dalam album teranyar berjudul Walpurgis Night yang akan diluncurkan pada 9 November 2020.
Setelah sekian lama terpisah dengan para penggemarnya, grup K-pop GFRIEND akan menggelar konser daring perdana bertajuk 2020 GFRIEND ONLINE CONCERT GFRIEND C:ON itu.
Sebelum tampil secara daring, Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB dan Umji mengungkapkan mengenai tempat yang paling ingin dikunjungi di Indonesia hingga preferensi mereka soal minuman, makanan hingga genre film.
Ketika ditanya tempat mana yang ingin dikunjungi di Indonesia bila ada kesempatan untuk berlibur, Sowon dari GRIEND menjawab tempat yang memang jadi primadona di Tanah Air: pulau Bali. “Saya ingin sekali pergi ke Bali! Kayaknya saya bisa beristirahat di sana karena banyak sekali tempat-tempat indah untuk berjalan-jalan,” ujar Sowon.
Dia berharap bisa berlibur menyegarkan diri dari rasa penat bersama rekan-rekan satu grupnya di Bali kelak setelah pandemi COVID-19 berakhir. Sowon menambahkan, dia mengenal pulau Bali lebih banyak berkat serial televisi Korea Selatan bertajuk Youn’s Kitchen.
Semua anggota kompak memilih Bali dibandingkan Jakarta ketika diminta untuk memilih salah satu. Tak mengherankan, sebab semua anggota grup ini memang mengaku lebih menyukai pantai ketimbang gunung. Kendati demikian, udara musim panas rupanya lebih disukai Yuju, sementara sisanya memilih musim dingin.
Soal makanan khas Indonesia, nasi goreng dan mie goreng adalah sebagian menu yang lazim disantap dalam keseharian. Saat harus memilih antara dua khas Nusantara, anggota GFRIEND terbagi menjadi dua kubu.
Sowon dan SinB memilih mie goreng, sementara Yerin, Eunha, Yuju dan Umji lebih menyukai nasi goreng. Bila disuruh untuk memilih antara kopi dan jus, ternyata GFRIEND tidak bisa mengonsumsi salah satu saja. “Dua-duanya,” kata mereka.
Bicara soal mode dan penampilan, meski mereka sering memakai sepatu hak tinggi untuk tampi di atas panggung, secara pribadi ternyata sepatu sneakers jadi pilihan utama untuk semua anggota GFRIEND.
Urusan rambut, semua kompak menyukai rambut panjang yang terkesan lebih feminin. Namun bukan berarti semuanya lantas lebih suka memakai rok. Hanya Sowon, Eunha dan Umji yang lebih memilih rok sebagai opsi berbusana, sisanya mengaku lebih suka celana.
Bila dihadapkan pada pilihan antara ransel dan sling bag, semua anggota GFRIEND sepakat memilih sling bag. Sementara untuk urusan kacamata, hanya Sowon dan SinB yang memilih kacamata hitam dibandingkan kacamata transparan biasa.
Untuk pilihan warna, monokrom rupanya tak seberapa menarik bagi mereka, sebab Sowon, Yerin, Eunha, Yuju, SinB dan Umji sama-sama menyukai warna-warni. Membaca buku bisa menjadi aktivitas untuk mengisi waktu luang.
Seluruh anggota grup K-pop ini sepakat pengalaman membaca jauh lebih memuaskan dengan memegang buku secara fisik ketimbang membaca lewat buku digital. GFRIEND mengungkapkan akhir-akhir ini mereka menggandrungi drama Hospital Playlist dan Crash Landing on You, lalu bagaimana dengan film?
Eunha, Yuju dan SinB termasuk dalam orang-orang yang menyukai film horor mencekam. Sebaliknya, Sowon, Yerin dan Umji lebih memilih film romantis yang membuat hati berbunga-bunga.
Bicara tentang hal romantis, cokelat dan bunga biasanya jadi kado yang diberikan untuk kekasih mereka pada hari-hari istimewa. Jika harus memilih salah satu, GFRIEND kompak menjawab lebih suka cokelat dibandingkan buket bunga.
Selama pandemi, internet dan listrik menjadi kebutuhan penting untuk beraktivitas di rumah. GFRIEND membayangkan apa yang bakal mereka lakukan bila harus menghabiskan satu hari tanpa internet dan listrik sama sekali. “Kami membayangkan skenario tanpa internet, kami memilih tidur seharian bahkan ketika listrik sedang mati,” tutupnya. (net/smr)
