Keputusan Komisi Pemiluhan Umum (KPU) menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 tengah malam menuai bully di media sosial (medsos). Namun yang marak dan hampir seragam adalah bully dengan kutipan Alquran, surat An Nisa ayat 108.
Kutipan yang beredar lewat pesan berantai itu dibentuk meme sedemikian rupa indah, ada stabilo atau garis pada poin penting dimaksud berkait keputusan KPU. Dengan judul atau kepala format berbunyi, Penetapan hasil pemilu 2019 oleh KPU sudah digambarkan dalam Alquran.
Adapun kutipan bunyi ayatnya dalam bahasa Arab disertai terjemahannya, seperti berikut:
“Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan, “(Kewajiban kami hanyalah) taat.” Tetapi, apabila mereka telah pergi dari sisimu (Muhammad), sebagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah dari mereka dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah yang menjadi pelindung.” (QS:An-Nisa'(4:81).
ayat terkait yang menegaskan hal di atas beredar juga, seperti berikut:
“Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah karena Allah beserta mereka ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah Maha Meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nisa’ : 108)
Kemudian ditambah kalimat yang terkait. Misalnya, Semoga kita diberikan keistiqomahan dalam menegakkan yang haq dan senantiasa mampu mengikuti ulama-ulama yang istiqomah dalam berjuang. Aamiin Allahumma Aamiin.
Ulama Warosatul Anbiya.
Kemudian viral plesetan soal penetapan rekapitulasi oleh KPU memilih tengah malam,tepatnya pukul 01.46 WIB. Ambil contoh: Kenapa KPU Ngumumin Hasil Pemilu Tengah Malam?Kalau Ngumumin Siang Siang Puasa Bisa Batal Sebab Puasa Nggak Boleh Bo’ong.
Banyak juga yang nada marah dan kecewa. Antara lain, opini Ustaz Tengku Zulkarnain. Ustaz yang pernah dipolisikan dengan kasus surat suara tercoblos ini oleh relawan Jokowi Mania ini menulis, Pemilu 2019 bukanlah satu hal yang sepele.
Ini merupakan tonggak bangsa Indonesia dan penentu kepemimpinan bangsa ini serta anggota legeslatif 5 tahun ke depan. Biaya pelaksanaannya pun tidak tanggung tanggung karena memakan uang negara alias uang rakyat lebih dari Rp 25 triliun.
Sejak awal sebelum pelaksanaan, seluruh stake holder bangsa ini sudah mengingatkan agar Pemilu ini dilaksanakan secara jujur dan adil. Tidak ada intrik apalagi kecurangan sedikitpun.
Bagaimanapun hidup di zaman ini segalanya menjadi transparan. Sulit menyembunyikan kenyataan dari manusia akan semua hal.
Hidup di akhir zaman ini kata orang bagaikan hidup di dalam aquarium yang semua orang bisa melihat dengan nyata keadaan sebenarnya dari berbagai arah dan penjuru. Sehingga kecurangan sekecil apapun akan sulit disembunyikan.
Dini hari malam ini tanggal 21 Mei 2019 KPU telah melakukan satu peristiwa yang sangat mengejutkan dan aneh bin ajaib. Melanggar janjinya KPU sendiri yang akan mengumumkan hasil Pemilu pada tanggal 22 Mei 2019. Selain itu, pengumuman dilakukan pada dini hari pukul 02.00 WIB.
Satu hal yang sangat janggal. Bagaimana tidak? Pengumuman adalah sesuatu yang dimaksudkan agar didengar dan dilihat banyak orang. Sehingga sesuai dengan asal katanya, yakni umum.
Kami berharap semoga percepatan pengumuman oleh KPU ini bukan dimaksudkan agar acara demo damai tanggal 22 Mei 2019 bisa dianggap makar,. Sehingga para aktivis dan para tokoh akan sitangkapi karena dianggap melakukan tindakan inkonstitusional yang semestinya konstitusional.
Nah, jika pengumuman dilakukan pukul 02.00 WIB dini hari, bagaimana bisa banyak orang yang mendengar dan mengetahuinya? Padahal di dalam al Qur’an dikatakan malam itu adalah saat istirahat dan tidur bagi manusia. Hanya pencuri, jin, dan syetan yang bekerja tengah malam.
Ya Allah rahmatilah semua orang yang telah bekerja jujur dan adil dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Dan, jika Pemilu ini dirancang curang, maka laknat serta azablah dengan sepedih pedihnya azab kepada semua yang terlibat di dalam kecurangan itu.
Kemudian Engkau perlihatkanlah ya Allah azab itu di mata kami dan seluruh dunia agar menjadi pelajaran yang pahit dan akan dikenang manusia lama setelah masa kami ini berlalu. Amin ya Jabbar. Kabulkanlah doa kami ini dengan keberkatan bulan Ramadan dan kesusahpayahan umat nabimu yang berpuasa di bulan Agung ini. (lin)