Ratu Atletik Indonesia Maria Lawalata menggelar Turnamen Sepak Bola Big Star U-16 Piala Menpora dalam rangka mensosialisasikan Asian Games 2018. Sebanyak 24 klub diyakini akan ikut turnamen yang digelar, tanggal 3-9 Mei 2018 di Lapangan Sepak Bola Sunter, Jakarta Utara.
Didampingi Ketua Panitia Turnamen Marcus Junus Warouw, mantan pemain sepak bola tahun 80-an, Noah Mariem dan pihak CV Barokah, produsen minuman sari buah apel, Juni Eko Susanto, Maria diterima dengan antusias olehAsisten Deputy Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, Teguh Raharjo, yang baru saja dilantik sebagai Asdep Pengelolaan Olahraga di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (3/4).
“Peran swasta, masyarakat dan tokoh olahraga sangat dibutuhkan dalam rangka membangun sepak bola Indonesia. Karena itu, kami mengajak semua sektor industri Indonesia untuk membangun sepak bola kelompok usia muda dengan harapan akan muncul bibit-bibit yang potensial yang bisa kita dorong untuk menjadi pemain yang hebat,” ujar Teguh.
“Pemerintah dalam hal ini punya komitmen untuk membangun pesepakbolaan tanah air. Seperti sekarang ini kita sedang menyeleksi untuk mencari anak-anak terbaik di sepakbola yang akan kita bina di SKO Ragunan. Karenanya, turnamen ini bisa sukses dan mendapatkan bibit-bibit yang bagus,” tambahnya.
Maria Lawalata yang turut mendirikan Yayasan Big Star Nusantara menjelaskan, ajang ini sebagai pencarian bibit yang selanjutnya akan kita bina melalui Big Star Football Academy. “Tentu kami meminta dukungan masyarakat untuk terus peduli pada perkembangan prestasi olahraga nasional khususnya sepakbola,” imbuh Maria.
“Saya itu sangat menyenangi sepak bola. Saya akan mendukung penuh niat Maria Lawalata untuk menggelar turnamen sepak bola sampai selesai,” timpal Juni Eko Susanto.
Maria Lawalata menjadi ‘Ratu Atletik’ Indonesia ketika dengan fenomenal berhasil merebut medali emas lari marathon di SEA Games 1991 Manila. Tambahan satu medali itu menjadi penentu kemenangan Indonesia merebut gelar juara umum. (trigan)