Rapat Koordinasi Fase II Kepulangan Jemaah Haji 2024, Jemaah agar Patuhi Larangan Bagasi dan Kabin Pesawat

Fase kepulangan jemaah haji dimulai dengan prioritas para lansia dan disabilitas. Foto: humas Kemenag

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait Persiapan Pelaksanaan Fase II Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang dimulai 22 Juni-22 Juli 2024.

semarak.co-Rakordipimpin Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab dihadiri Direktur Angkutan Udara DJPU Kemenhub Putu Eka Cahyadhi dan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara DJPU Kemenhub Capt. M. Mauludin serta perwakilan Garuda Indonesia Airways (GIA) serta Saudia Airlines (SV).

Bacaan Lainnya

Kemenag menekankan agar GIA dan SV untuk memastikan kepulangan jemaah berjalan dengan baik dan lancer. Mulai kesiapan armada, pengaturan bagasi/barang bawaan melalui sosialisasi video dan flyer, penimbangan bagasi, pengiriman air zamzam serta melaksanakan delay management secara lebih baik.

Perwakilan DJPU menyampaikan Kemenhub siap mendukung kepulangan jamaah Haji. Dari sisi kesiapan sarana dan prasarana bandara debarkasi serta kesiapan armada pesawat udara yang digunakan SV dan GA maupun meningkatkan pengawasan pemenuhan dalam aspek safety, security dan services bagi kepulangan jemaah haji.

DJPU juga menyampaikan sudah menerbitkan ijin penyesuaian bagi GA terkait perubahan kepulangan 19 kelompok terbang (kloter) yang seharusnya dari bandara di Madinah menjadi bandara di Jeddah.

Sehingga nantinya keberangkatan dari bandara di Madinah menjadi 49 kloter. Sementara itu para maskapai yaitu GA dan SV menyampaikan kesiapannya untuk phase II tersebut baik sisi armada, pelayanan kepada jemaah haji, khususnya bagi jemaah lanjut usia.

Kesempatan terpisah Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni menyampaikan kesiapan sarana dan prasana 13 bandara debarkasi dalam kondisi baik dan siap untuk menerima kepulangan jemaah haji.

Pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses kepulangan jemaah haji berjalan lancar dan aman. Koordinasi yang solid dengan Kemenag, maskapai penerbangan, dan penyelenggara bandara sangat penting untuk mengatasi setiap potensi kendala operasional.

“Kami akan terus memantau dan memastikan kesiapan seluruh pihak terkait demi kelancaran kepulangan jemaah haji,” pungkas Kristi dirilis yang dilansir melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat (21/6/2024).

Di bagian lain dirilis humas Kemenag, setelah seluruh rangkaian puncak haji selesai, jemaah haji Indonesia gelombang pertama tiba di Tanah Suci bersiap untuk kembali ke Tanah Air. Sebelum kembali ke Tanah Air, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan melakukan penimbangan koper bawaan jemaah.

Anggota Media Center Kemenag Widi Dwinanda mengatakan, ada enam kloter jemaah, yaitu SOC 01, SOC 02, SOC 03, BDJ 01, UPG 01, dan SOC 05 yang telah dilakukan penimbangan sebelum puncak haji, enam kloter tersebut akan pulang perdana ke Tanah Air usai puncak haji.

PPIH telah merilis ketentuan bahwa koper bagasi jemaah beratnya maksimal 32 kg. koper bagasi jemaah akan ditimbang dua hari sebelum jadwal keberangkatan dari hotel ke bandara. Selanjutnya, koper bagasi jemaah akan dibawa lebih dahulu setelah proses penimbangan.

“Barang bawaan yang ikut jemaah naik bus adalah tas kabin,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Jumat (21/6/2024) seperti dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Jumat malam (21/6/2024).

Jemaah agar memperhatikan ketentuan barang yang boleh dan dilarang dibawa terbang dengan bersama Saudia Airlines dan Garuda Indonesia baik dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah.

Pihak maskapai Saudia dan Garuda, pesan Widi, hanya akan mengangkut barang berlogo Saudia Airlines dan Garuda Indonesia. Sesuai ketentuan penerbangan penumpang dapat membawa 1 buah tas pasport, 1 buah koper kecil (tas kabin) dengan berat maksimal 7 kg.

Dan dibawa masing-masing penumpang, dan 1 buah koper besar (koper bagasi) dengan berat maksimal 32 kg dan akan diangkut dengan kargo pesawat. Setiap jemaah haji penumpang Saudia Airlines dan Garuda Indonesia akan mendapatkan 1 botol air zamzam (5 liter) yang dibagikan setibanya di asrama haji Indonesia.

Selanjutnya, Widi menyebut jenis barang yang dilarang dibawa di tas bagasi dan tas jinjing jemaah.

  1. Air zamzam dalam ukuran dan kemasan apa pun;
  2. Uang cash lebih dari Rp100.000.000 (SAR 25.000);
  3. Cairan, aerosol, gel;
  4. Senjata, senjata api, senjata tajam;
  5. Powerbank atau hardisk boleh dibawa masuk tas kabin;
  6. Barang yang mudah meledak atau terbakar;
  7. Benda yang dapat melukai;
  8. Produk hewan (dairy);
  9. Makanan berbau tajam, dan;
  10. Tanaman hidup dan produk tanaman.

Selanjutnya dijelaskan Widi, mesin X-ray multiview memiliki kemampuan memeriksa semua barang bawaan dan mendeteksi barang-barang terlarang. Pemerintah Saudi melarang memasukkan air zamzam ke dalam koper, demi keselamatan penerbangan dan penumpang.

“Jika terbukti membawa air zamzam dalam koper, koper akan dibongkar dan ditahan, dikirim tidak bersamaan dengan kloter. Karenanya, jemaah diimbau mematuhi semua peraturan yang berlaku terkait barang bawaan tersebut, agar proses pemeriksaan dan kepulangan jemaah ke Tanah Air berjalan lancar,” imbuhnya.

Bagi jemaah yang akan pulang pertama ke Tanah Air, ia berpesan agar tetap menjaga kesehatan tubuhnya, mengindahkan imbauan petugas untuk makan tepat waktu, minum dan istirahat yang cukup. “Lalu minum obat teratur sesuai anjuran dokter dan menjaga dokumen penting seperti paspor, visa, dan identitas pribadi lainnya,” pungkasnya.

Diketahui bahwa berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 07.02 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 200 orang. (it/cn/nf/mk/hms/smr)

Pos terkait