Rampungkan Kunker ke AS, Menteri Bappenas Suharso Susun Strategi Industri Digital Indonesia

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kelima dari kiri) saat kunker ke AS salah satunya ke studio film. Foto: humas Bappenas

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa merampungkan kunjungan kerja (kunker) ke Amerika Serikat (AS) dengan mengunjungi Googleplex, Netflix Headquarters, hingga School of Cinematic Arts University of Southern California untuk menghimpun strategi inovasi digital, industri film, hingga sumber daya manusia.

semarak.co-Kementerian PPN/Bappenas, terang Menteri Suharso, mengembangkan Peta Jalan Pengembangan Industri Digital, bagian dari strategi digitalisasi untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pada akhir 2030, demand pasar ekonomi digital diproyeksikan mencapai Rp 4.800-5.400 triliun.

Bacaan Lainnya

Indonesia, lanjut Menteri Suharso, akan mendorong kontribusi peran ekonomi digital melalui peningkatan dan penguatan kualitas ekosistem pendukung. Saat ini, neraca perdagangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) masih tinggi, sedangkan pemanfaatan digitalisasi semakin cepat.

“Coverage area ketersediaan internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 95%, sementara adoption rate pengguna internet tercatat lebih dari 90%. Dari sisi supply, pada akhir 2030, industri digital diproyeksikan meningkat hingga Rp1.700 triliun,” rinci Menteri Suharso, Jumat (24/6/2022) waktu setempat dirilis humas usai acara melalui WAGroup Bappenas Media, Minggu (27/6/2022).

Penurunan defisit neraca perdagangan di sektor TIK hingga USD 9 miliar dan nilai TKDN sektor TIK lebih dari 40 persen. Untuk itu, penguatan tiga pilar ekonomi digital, yakni produsen, pengguna, dan ekosistem, perlu dipercepat dengan dukungan regulasi dan kebijakan, infrastruktur TIK, ketersediaan talenta, investasi dan pembiayaan, hingga riset dan teknologi.

Berpenduduk 273,5 juta jiwa dengan pengguna internet hingga 53,7 persen serta pengguna over-the-top lebih dari 50 juta, Indonesia akan meningkatkan dukungan untuk ekosistem film lokal. “Pemerintah juga melihat peluang kerja sama pengembangan talenta perfilman Indonesia,” imbuhnya.

Targetnya, kata dia, dalam jangka pendek, antara lain pengembangan akademi film di beberapa kota untuk menjadi sentra produksi hingga beasiswa pascasarjana jurusan film untuk calon-calon sutradara, penulis, produser. Kerja sama perguruan tinggi nasional dan perguruan tinggi asing untuk membuka program perfilman.

“Lalu peningkatan peran swasta untuk menjadi sponsor perfilman, hingga pembahasan segi hukum khususnya Intellectual Property Lawyer serta manajemen keuangan juga menjadi perhatian khusus,” ujar Menteri Suharso di sela dialog dengan diaspora Indonesia serta kunjungan ke akademi perfilman dan industri kreatif AS. 

Dalam jangka panjang, Indonesia membidik kerja sama pengembangan kurikulum penulisan kreatif drama, teater dan film, pengembangan sekolah tinggi kejuruan seni serta perguruan tinggi seperti Korean Academy of Film Arts (KAFA) Korea Selatan, kerja sama pengembangan pengajar, hingga penyusunan strategi besar untuk menjaga pertumbuhan industri film nasional. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *