Ramadhan, Nikmat Berzakat dan Tenteramnya Muzaki

Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad. Foto: dok Humas Baznas

Oleh Prof KH Noor Achmad *)

semarak.co-MARHABAN ya Ramadan. Selamat datang bulan penuh berkah. Pemerintah melalui Kementerian Agama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam telah menggelar sidang isbat pada Ahad, 10 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Dan awal puasa diputuskan jatuh pada hari ini, Selasa, 12 Maret 2024. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat agar saling menghormati. Bulan penuh hikmah dan ukhuwah ini mesti dijadikan ajang menempa diri, memantapkan keimanan dan ketakwaan guna menghadapi ujian kehidupan pada sebelas bulan berikutnya.

Serta melatih diri memperkuat kepedulian sosial dan tradisi berbagi. Karena itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyiapkan 22 program yang menyasar 34 provinsi se-Indonesia dengan target penerima manfaat 1,1 juta jiwa mustahik.

Yakni Paket Ramadan Bahagia (PMB), Zakat Fitrah, Ekspedisi Ramadan Penuh Inspirasi (Ekspresi), Pendidikan Kesehatan di Pesantren Seluruh Indonesia, Bincang Sehat Ramadan, Pos Siaga Mudik, Layanan Kesehatan Posko Mudik, Bedah Musala, Hidangan Berkah Ramadan, dan Rumah Layak Huni Baznas RI.

Kemudian ada program Cerita Mustahik Berbagi Ramadan, Bazar Ramadan, Paket Pangan Ramadan 1445 H, Kurasi Produk Cuan Ramadan, Berkah Parsel Ramadan, Pesantren Kilat Digital Marketing, Hidangan Iftar untuk Palestina, Ramadan Bersama Penyandang Disabilitas, Berkah Gulai Ramadan, Gerai Z-Ifhtar, Pelatihan Pembuatan Konten, dan Pemasaran Digital Cuan Ramadan.

Program-program itu tidak hanya berfokus pada penghimpunan, tetapi juga pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang berkualitas di seluruh Nusantara. Beragam cara ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat.

Program Ramadan 1445 H tidak hanya dilaksanakan di tingkat pusat. Tapi akan menjadi gerakan nasional dengan menggandeng stakeholders terkait di daerah melalui Baznas provinsi dan kabupaten/kota. Semua itu demi memperkuat kepedulian sosial dan tradisi berbagi.

Nikmat Berzakat

Ramadan tahun ini yang menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Rp 430 miliar mengangkat tema “Nikmat Berzakat: Tenteramnya Muzaki, Bahagianya Mustahik”. Ini sebagai wujud komitmen mengembangkan ZIS sebagai instrumen keadilan sosial.

Pengumpulan ZIS tersebut hanya untuk tingkat pusat, sementara untuk penghimpunan ZIS nasional selama Ramadan 2024 diharapkan bisa sebesar Rp 11 triliun, yang terdiri atas on balance sheet dan off balance sheet.

Rencana tersebut melebihi dari 2023 yang kala itu berhasil mengumpulkan Rp 336 miliar. Peningkatan ini dipandang realistis, mengingat setiap tahun fundraising zakat selalu mengalami kenaikan.

Sedangkan tagline “Nikmat Berzakat: Tenteramnya Muzaki, Bahagianya Mustahik” ini secara logika mengisyaratkan jika muzaki atau orang yang menunaikan zakat itu merasa tenteram, para mustahik (penerima) akan berbahagia.

Jika seseorang beribadah sudah merasakan suatu kenikmatan, tentu otomatis akan berempati pada nasib orang lain. Karena itu, kami selalu berpesan kepada para amil atau para petugas zakat itu untuk selalu mendoakan muzaki agar mereka merasa tenang sebagai dampak dari penciptaan kondisi dari donasi mereka yang membuat mustahik ikut bahagia karena lebih berdaya.

Untuk makin memperbanyak muzaki dan mencapai target ZIS tahun ini, berbagai strategi pengumpulan zakat itu sedang berjalan. Antara lain memperkuat fundraising zakat perusahaan dengan menggandeng beberapa korporasi untuk memasang label “Taat Zakat”.

Juga menyosialisasikan zakat karyawan untuk korporasi perorangan. Kemudian memperkuat jaringan hingga di luar negeri melalui kerja sama dengan badan filantropi mancanegara. Seperti yang sudah dilakukan dengan King Salman Humanitarian Aid & Relief Centre (KSrelief).

Ada juga zakat prioritas (priority), yang merupakan perolehan zakat perorangan dengan nilai di atas Rp 250 juta. Juga dengan safari Ramadan untuk menggencarkan dakwah zakat bersama syekh Palestina. Penyaluran bantuan KSrelief juga diperuntukkan bagi 3.000 dai yang berasal dari berbagai ormas Islam di empat provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Bantuan tersebut bukan sekadar materi, tetapi juga ungkapan apresiasi dan dukungan atas dedikasi serta pengabdian para dai dalam menjalankan tugas mereka sebagai pembawa pesan kebaikan di tengah-tengah umat.

Diharapkan bantuan tersebut dapat menyemangati para dai dalam menjalankan tugas mulia mereka. Ramadan adalah saat yang sangat tepat untuk berbagi kebaikan. Juga menjadi waktu yang pas meningkatkan pemahaman tentang zakat, kewajiban yang tidak boleh diabaikan dalam Islam.

Peran dai sangat penting dalam menginspirasi dan memotivasi umat. Karena itu, mari jadikan bulan suci ini sebagai panggung untuk menyebarkan kebaikan, keadilan, dan kasih sayang kepada seluruh umat. Kita harus selalu mempersiapkan diri dan bergembira menyambut kedatangan Ramadan.

Tahun ini kegembiraan itu dinyatakan dengan berbagi kebaikan dan keberkahan bersama 3.000 dai. Secara khusus, dalam menyambut bulan suci, telah digelar tarhib Ramadhan bersama 3.000 dai di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Tujuannya untuk menjadi pengingat bagi kita semua bahwa Ramadhan adalah bulan penuh dengan kebaikan dan keberkahan serta bulan diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Karena itu, diharapkan dapat mensyiarkan dakwah zakat secara masif, pemahaman tentang kewajiban berzakat, serta meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan kesejahteraan sosial. (*)

*) Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI

 

sumber: jawapos.com, Selasa, 12 Maret 2024 | 10:28 WIB dari laman pencarian google.co.id di WAGroup Baznas Media Center (BMC), postSelasa12/3/2024/hilmi)

Pos terkait