Rakor Daker Makkah Bahas Persiapan Hingga Tantangan Penyelenggaraan Haji 1444 H, Pelunasan Diperpanjang Lagi

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Foto: humas Kemenag

Kementerian Agama (Kemenag) memperpanjang lagi pelunasan biaya haji 1444 Hijriyah hingga 19 Mei 2023 mulai hari ini, Senin (15/5/2023). Ini kesempatan bagi jemaah Indonesia untuk melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M.

semarak.co-Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, Indonesia tahun ini mendapat 221 ribu kuota jemaah haji, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Pelunasan Bipih berlangsung sejak 11 April hingga 5 Mei 2023. Saat itu, ada 188.964 jemaah yang melunasi biaya haji.

Bacaan Lainnya

Proses pelunasan lalu diperpanjang hingga 12 Mei 2023. Sampai penutupan, ada 196.377 jemaah yang melunasi. Karena masih ada sisa kuota, maka pelunasan kembali diperpanjang. Jemaah yang namanya tercantum dalam daftar jemaah berhak melunasi 1444 H sejak 11 April 2023, namun belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan, tetap diberi kesempatan.

“Tahap pelunasan biaya haji kita perpanjang lagi mulai hari ini hingga 19 Mei 2023. Jemaah yang masuk kuota tahun ini namun belum sempat melunasi, kami harap pada perpanjangan kali ini bisa segera melunasi,” terang Saiful dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Senin (15/5/2023).

Termasuk bagi jemaah lunas tunda tahun 2020 dan 2022 diberi kesempatan tahun ini hanya melakukan konfirmasi pelunasan saja, masih diberi kesempatan. Ini agar dimanfaatkan karena tahun depan belum tentu diberlakukan kebijakan yang sama.

Selain itu, lanjut Saiful, pada tahap perpanjangan ini, pihaknya juga tetap memberikan kesempatan kepada jemaah haji reguler yang masuk dalam kategori cadangan untuk melakukan pelunasan Bipih.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag bahkan menambah jumlah jemaah cadangan dari awalnya diberlakukan secara merata sebesar 15% dari kuota masing-masing provinsi, menjadi dihitung secara proporsional.

Provinsi dengan sisa kuota masih cukup banyak, jumlah cadangan yang diberi kesempatan melunasi mencapai 40%. Sementara jika sisa kuotanya tinggal sedikit, jumlah cadangan ditambah menjadi 20%. Kuota cadangan setiap provinsi pada tahap perpanjangan ini kita hitung secara proporsional, dengan besaran prosentase dari 20% sampai 40%,” sebut Saiful.

Kemudian dirinci Saiful bahwa ada sembilan provinsi dengan kuota cadangan 20%, yaitu Jambi, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Sebanyak 12 provinsi dengan kuota cadangan 25%, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.

Provinsi dengan kuota cadangan 30% adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Papua, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Kalimantan Utara. “Kuota Cadangan di Provinsi Jawa Timur dan Maluku sebesar 35%. Sedang DKI Jakarta mencapai 40%.

Jemaah yang melunasi biaya haji dengan status cadangan akan diberangkatkan jika sampai dengan penutupan seluruh tahapan pelunasan masih ada sisa kuota pada masing-masing provinsi. Jika mereka tidak bisa berangkat tahun ini akan menjadi prioritas untuk keberangkatan tahun depan,” sambungnya.

Jemaah cadangan yang berhak melunasi adalah mereka yang berada pada urutan nomor porsi berikutnya berdasarkan data SISKOHAT dengan ketentuan: a) berstatus cicil aktif; b) belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah menunaikan Ibadah Haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun; dan c) telah berusia paling rendah 18 tahun pada tanggal 24 Mei 2023 atau sudah menikah.

“Jemaah yang tidak memenuhi kriteria ini, berarti belum berhak melakukan pelunasan haji 1444 H. Jangan tergiur jika ada pihak-pihak yang menjanjikan keberangkatan. Apalagi dengan meminta biaya pelunasan dengan dalih mereka yang akan membayarkan ke bank. Hanya yang memenuhi kriteria yang berhak dan akan diterima proses pelunasannya,” lanjutnya.

Ditegaskan Saiful bahwa pembayaran setoran lunas Bipih dilakukan pada BPS Bipih yang sama dengan setoran awal atau BPS Bipih pengganti. Jadwal pelunasan Bipih reguler dilakukan setiap hari kerja mulai 11 April sampai dengan tanggal 19 Mei 2023. Waktu pelunasan Bipih dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB,” tandasnya.”

Di bagian lain Petugas Daerah Kerja (daker) Makkah menggelar rapat koordinasi (Rakor) secara daring (dalam jaringan) atau online. Rakor yang dilakukan melalui zoom meeting dihadiri 300 orang mulai Kadaker Makkah Khalilurrahman, Sekretaris Daker Tawabuddin, para Kepala Seksi dan Ketua Sektor serta seluruh unsur pelaksana di wilayah Daker Makkah.

Dipimpin Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, rakor membahas persialan jelang operasional sekaligus mitigasi atas beragam tantangan haji 1444 H. Arsad berpesan agar petugas mempersiapkan diri sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi.

Baik persiapan yang sifatnya fisik maupun nonfisik sehingga membantu dalam kelancaran tugasnya di Arab Saudi. Jemaah haji Indonesia akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2023. Mereka diterbangkan secara bertahap ke Arab Saudi mulai 24 Mei 2023.

Sementara petugas Daker Bandara dan Madinah sudah berangkat lebih awal, 20 Mei 2023. Pada gelombang pertama, jemaah akan mendarat di Madinah untuk menjalani ibadah Arbain (Salat Wajib berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi). Mereka dijadwalkan mulai menuju Makkah pada 2 Juni 2023.

Petugas Daker Makkah dijadwalkan akan berangkat pada 27 dan 28 Mei 2023. Mereka akan melakukan sejumlah persiapan sebelum kedatangan jemaah haji di kota kelahiran Nabi. Para petugas agar mulai mempersiapkan fisik dan mental untuk bertugas selama 60 hari di Makkah,” pesan Arsad di Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Arsad mengingatkan bahwa ada sejumlah tantangan dalam operasional haji tahun ini. Pertama, haji akan berlangsung pada musim panas. Cuaca diperkirakan bisa mencapai 50 derajat celsius.

Cuaca diperkirakan sangat panas. Perlu persiapan fisik agar tetap optimal melayani jemaah. Biasakan dari sekarang untuk banyak minum air putih,” tutur Arsad dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Senin (15/5/2023).

Tantangan kedua, kuota normal. Tahun ini adalah kali pertama penyelenggaraan haji dalam kuota normal setelah pandemi Covid 19 melanda dunia. Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

Ketiga, tidak ada pembatasan umur. Tahun ini, diperkirakan ada sekitar 67.000 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas. Jumlah ini berkisar 30% dari total kuota jemaah haji Indonesia. Tahun lalu, kuota haji Indonesia hanya sekitar 100 ribu, itupun dibatasi usianya di bawah 65 tahun.

“Sementara tahun ini, terdapat 67 ribu jemaah lansia. Sehingga Gus Men Yaqut Cholil Qoumas mencanangkan haji tahun ini sebagai Haji Ramah Lansia. Sebagai langkah mitigasi, kita telah menambah jumlah petugas, termasuk penguatan pada layanan jemaah lansia,” sambungnya.

Arsad meminta para petugas untuk melakukan pengecekan akhir terkait kesiapan sebelum kedatangan jemaah di Makkah. Hal itu mencakup kesiapan SDM petugas haji, kesiapan akomodasi, kesiapan dapur, kesiapan bus shalawat, kesiapan sarana kesehatan, termasuk kesiapan bimbingan dan konsultasi ibadah.

“Para petugas diberangkatkan lebih awal guna memastikan semua layanan sudah siap sebelum kedatangan jemaah. Rakor petugas Daker Makkah ini juga membahas layanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Masyair,” paparnya.

Arsad meminta agar dilakukan sosialisasi lokasi jemaah saat di Masyair serta layanan yang akan diterima jemaah. Sehingga, jemaah bisa memahami sejak awal lokasi mereka dan pergerakannya sejak dari hotel tidak terkecuali layanan yang diterimanya.

“Daker Makkah biasanya mendapat tugas layanan jemaah haju di Muzdalifah. Namun demikian, petugas Daker Makkah juga harus siap jika harus diperbantukan baik di Atafah maupun Mina. Banyaknya jemaah lansia menuntut kesiapan petugas. Di samping memiliki mindset layanan lansia serta kesigapan, sinergi dan inovasi layanan pun sangat dibutuhkan,” tandasnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *