Raker Bersama Komisi VII DPR RI, Menekraf Teuku Riefky Sebut Pertumbuhan Investasi Tembus Rp90,1 Triliun

Menekraf Teuku Riefky Harsya didampingi Wamenekraf Irene Umar saat rapat kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) tahun anggaran 2026 di gedung Parlemen Senayan Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025). Foto: humas Kemenekraf

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Komisi VII DPR RI rapat kerja (raker) membahas rencana kerja dan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) tahun anggaran 2026 di gedung Parlemen Senayan Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).

Semarak.co – Raker ini menjadi momentum refleksi Setahun Bekerja, Bergerak Berdampak bagi Kementerian Ekraf dalam memperkuat kontribusi ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

Bacaan Lainnya

Dalam paparan Indikator Kinerja Utama (IKU) 2025–2029 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Kemenekraf menargetkan 4 capaian utama: pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB,) nilai ekspor, serapan tenaga kerja, dan peningkatan investasi.

Pada 2024, PDB ekraf sudah tumbuh 5,69 persen dan ditargetkan mencapai 6,12% pada 2029. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diolah Kemenekraf, investasi asing terbesar pada Semester I 2025 berasal dari Singapura dengan Rp18,65 triliun.

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya merinci, dari sisi domestik, DKI Jakarta masih menjadi tujuan utama dengan lonjakan investasi dari Rp18,14 triliun pada 2024 menjadi Rp25,97 triliun pada 2025. Sementara itu, investasi sektor ekraf juga mencatatkan tren positif.

Pada 2024, sambung Menekraf Teuku Riefky, total investasi mencapai hingga Semester I 2025 sudah menyentuh Rp90,12 triliun. Ini melampaui capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 64,22 miliar. Target jangka menengah diproyeksikan mencapai Rp152,3 – Rp 183,7 triliun pada 2029.

“Peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap ekosistem ekraf Indonesia yang semakin kompetitif,” ujar Menekraf Teuku Riefky dirilis humas Kemenekraf usai Raker melalui WAGroup Kemenekraf SiaranPers, Jumat (5/9/2025).

Optimisme serupa juga terlihat pada ekspor yang tahun lalu, berdasarkan data Bea Cukai yang diolah kembali oleh Kementerian Ekraf, tercatat USD 25,1 miliar di tahun 2024 di Semester I 2025 telah mencapai USD 13 miliar dan diproyeksikan konsisten naik hingga USD 33 miliar pada 2029.

Dari sisi tenaga kerja, sektor ekraf telah menyerap 26,5 juta tenaga kerja pada 2024. Angka ini diproyeksikan meningkat stabil hingga 27,7 juta tenaga kerja pada 2029. Ekspor subsektor ekraf pada Semester I 2025 didominasi fesyen dengan USD 7,09 miliar, kriya sebesar USD 5,01 miliar, dan kuliner mencapai USD 767 juta.

Diversifikasi pasar juga mulai menguat. Pengiriman ke Swiss, Jepang, dan Uni Emirat Arab meningkat mulai dari 5,7% hingga 19,14%. Tren ini menegaskan daya saing produk kreatif Indonesia yang semakin diterima di berbagai belahan dunia.

Dengan usulan program baru seperti Pemberdayaan Desa Kreatif, Industri Kriya & Kuliner untuk UMKM, Event & Festival Lokal, Program Inklusif & Sosial serta melihat dampak positif di tengah tantangan saat ini.

Untuk itu Kemenekraf mengusulkan inisiatif anggaran baru sebesar Rp 2,24 triliun, Menekraf Teuku Riefky menegaskan pentingnya dukungan anggaran yang proporsional untuk memastikan keberlanjutan program prioritas.

Pihaknya mengharapkan program kegiatan yang diusulkan memperoleh pertimbangan teknis dan fiskal yang sepadan, untuk memastikan kesinambungan pelaksanaan program prioritas sektor ekonomi kreatif. Pelayanan publik dan program ekraf harus berjalan optimal agar sektor ini benar-benar menjadi mesin baru pertumbuhan nasional yang dimulai dari daerah.

Pimpinan rapat Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dalam kesimpulannya menyetujui penambahan anggaran tersebut. Dia mendesak merelokasikan anggaran tersebut ke dalam program-program substantif yang berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Pembahasan anggaran bukan sekadar angka, kata Saras, melainkan memastikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Kami ingin agar alokasi anggaran benar-benar memperkuat ekraf, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Turut hadir dalam raker tersebut Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Parataonan, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim, Sekretaris Menteri UMKM Arif Rahman Hakim, dan anggota DPR RI Komisi VII.

Menekraf Teuku Riefky didampingi Wamen Ekraf Irene Umar, Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Dessy Ruhati, dan sejumlah Pejebat Eselon I dan II Kementerian Ekraf. (hms/smr)

Pos terkait