Raih Penghargaan The Best Trade Finance Bank, BNI Pertahankan Keunggulan Sebagai Layanan Terbaik

CEO Alpha Southeast Asia Siddiq Bazarwala memberikan penghargaan The Best Trade Finance Bank in Indonesia kepada Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo di Shangri-la Hotel– Singapura, Selasa (18 September 2018). foto: dok humas Bank BNI

PT Bank Negara Indonesia (BNI) kembali menerima pengakuan sebagai bank yang memiliki layanan trade finance terbaik. Menyusul penghargaan The Best Trade Finance Bank se-Indonesia. Hal ini merupakan bentuk pencapaian dari visi BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Untuk itu, Alpha Southeast Asia sebagai pelaksana survei yang bermuara penilaian terhadap BNI tersebut menyerahkan plakat penghargaan Best Trade Finance Bank in Indonesia kepada Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo, di Singapura, Selasa, (18/9).

Setiap produk yang disiapkan BNI untuk melayani nasabah pada transaksi-transaksi internasional ditopang oleh dukungan jaringan kantor cabang yang terbesar dimiliki oleh bank nasional asal Indonesia. Saat ini, BNI memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Tokyo- Jepang, Osaka – Jepang, Seoul – Korea Selatan, New York – Amerika Serikat, London – Inggris, dan Yangon – Myanmar.

“Bisnis trade finance BNI berkontribusi pada pencapaian fee based income sebesar 11,7% dari total fee based income BNI,” ujar Rico, Direktur Tresuri & Internasional BNI dalam rilis Humas Bank BNI, Selasa (18/9).

BNI tercatat berhasil menorehkan prestasi hingga mendapatkan penghargaan layanan trade finance terbaik di Indonesia. Prestasi terbaik ini didapatkan untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2010.

Secara singkat, setiap tahunnya media bisnis perbankan Alpha South East Asia yang berbasis di Hong Kong mengadakan kompetisi financial institution di negara-negara kawasan Asia Tenggara yaitu, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Philippines, Vietnam, dan Myanmar. Kompetisi yang sudah berjalan selama 10 tahun ini memberikan award kepada financial institution untuk beberapa kategori di masing-masing negara.

Melihat kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap USD, BNI akan mendukung pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance yang mudah dan cepat untuk mendorong sektor ekspor.

Ke depan BNI akan meningkatkan upaya pelatihan, pendampingan, dan pengembangan produk dan pricing strategi tidak hanya untuk nasabah corporate namun juga untuk UMKM yang memiliki potensi ekspor.

Bergairahnya proyek-proyek infratruktur di dalam negeri yang menjadi sorotan pemerintah RI telah menjadikan BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul dalam penyediaan layanan pembiayaan khususnya Supply Chain Financing (SCF) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dimana kedua jenis transaksi ini mendominasi pelaku pasar keuangan di dalam negeri.

Selama Periode Januari 2018 hingga Agustus 2018, BNI mampu membukukan volume trade finance sebesar 30,3 miliar USD tumbuh 17,4% YoY.  “Melihat kecenderungan tersebut, BNI terus berupaya meningkatkan dan memperbaharui produk-produk layanannya, tidak hanya pada bisnis Trade Finance, akan tetapi juga transaksi-transaksi lain yang berhubungan, seperti layanan Cash Management,” tulis Rico.

Dimana Cash Management BNI, sambung  Rico, terintegrasi dengan platform Digital Banking dan Kredit Korporasi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan pasar yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan tingkat utilisasi produk. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *