Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) nomor urut 02 Prabowo – Sandiaga, Neno Warisman menyampaikan puisi saat acara Malam Munajat 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis malam(22/02).
Belakangan, potongan video yang menampilkan Neno membacakan puisi viral di dunia maya. Sebab, puisi itu diduga mengaitkan agama dengan politik.
“Puisi Munajat kuantar kepadamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini. Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara, tersambung, rekat, dan tergabung bagai kalung lentera di semesta,” ucap Neno mengawali pembacaan puisinya.
Dalam puisinya, Neno mengajak, peserta Malam Munajat 212 tidak ragu mengabarkan pesan kemenangan. Selain itu, masih dalam puisinya, Neno berharap, Tuhan pemilik semesta memberi jalan terang bagi peserta Munajat 212 untuk memperjuangkan kebenaran.
“Duhai Allah, jangan kau jadikan hati kami tertutup dari cahaya terang kebenaranmu yg menyala di malam munajat, saat engkau turun ke jagat dunia telah engkau saksikan, kami tegak berdiri. Kami meminta menangis, hingga basah sekujur diri. Seluruh harapan kami dambakan akan kau tolong atau engkau binasakan, akan engkau menangkan atau engkau lantakan itu hakmu,” ucapnya.
Seusai kalimat tersebut, Neno melayangkan permohonan lainnya ke Tuhan. Dia berharap, kubu yang dibelanya memenangi pertarungan. “Namun, kami mohon jangan serahkan kami pada mereka yang tidak sayang pada kami dan anak cucu kami. Jangan kau tinggalkan kami. Menangkan kami,” pintanya.
Karena jika engkau tak menangkan, lanjut Neno, pihaknya khawatir ya Allah, kami khawatir, ya, Allah, tidak ada lagi yang menyembahmu, ya, Allah. Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin oleh pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik untuk negeri adil dan makmur terbaik,” pungkasnya mengakhiri pembacaan puisi.(lin)
sumber: jpnn.com