PT PP (PTPP) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp4,3 triliun pada 2022 ini. Belanja modal itu lebih kecil dibanding alokasi belanja modal yang direncanakan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp6,2 triliun. Sekitar 80% untuk proyek-proyek yang eksisting.
semarak.co-Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto mengatakan, proyek yang eksisting itu ada tol Semarang—Demak. Ini menjadi prioritas utama karena harus kita selesaikan di tahun ini. Juga menara danareksa yang juga harus selesai di Oktober.
“Selain itu, ada alokasi belanja modal yang sifatnya pergantian alat. Seperti untuk PT PP Presisi, di mana alat yang rusak diganti dengan yang baru. Jadi untuk tahun ini kita menganggarkan kira-kira Rp4,3 triliun,” kata Agus dalam konferensi pers dalam rangka paparan kinerja perusahaan di Gedung PTPP Pusat, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2022).
Lalu ada juga yang dicadangkan untuk proyek Rumah Indonesia di Mekkah. Adapun pendanaan untuk belanja modal tahun ini berasal dari dana hasil rights issue (RI) maupun IPO. “Di samping itu juga kita masih punya saldo piutang yang akan dibayar di Juni 2022 nanti terkait penjualan atau divestasi tol Pandaan—Malang dan Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi akan dilunasi di Juni nanti,” imbuh Agus.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa menuturkan, anggaran capex mayoritas akan dipakai untuk pengerjaan proyek yang sudah ada. “Sebanyak 80% digunakan untuk proyek existing, seperti tol Semarang-Demak jadi prioritas utama seksi dua harus rampung tahun ini dan Menara Danareksa harus selesai di Oktober 2022,” ujar Yuyus, Selasa (5/5/2022) dilansir kontan.co.id.
Selain itu, lanjut Yuyus, dana juga dialokasikan untuk anak usahanya, seperti penggantian peralatan yang sudah usang di PT PP Presisi Tbk (PPRE). Lalu juga belanja investasi yang dicadangkan untuk pembangunan rumah Indonesia di Makkah.
“Nah, pendanaan sebagian didapatkan dari kredit investasi, khususnya penyelesaian tol Semarang-Demak sesi II melalui KSO. Lalu, pengembangan Menara Danareksa ekuitasnya berasal dari pengalihan sisa dana rights issue dan IPO. Kami juga memiliki saldo piutang yang akan dibayar Juni 2022 nanti,” paparnya.
Di sisi lain, PTPP juga akan menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah dalam rangkaian Obligasi Berkelanjutan III PTPP dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP. Total dana yang akan dikumpulkan kali ini sebesar Rp 909,5 miliar.
PTPP tahun ini membidik pertumbuhan pendapatan dan laba yang ingin dicapai PTPP sekitar 10%-15%. Sementara dari sisi kontrak baru sebesar Rp31 triliun. Atau tumbuh sekitar 37-47% dibanding dengan perolehan tahun lalu.
Pihaknya memproyeksikan untuk kontrak baru yang diincar tahun 2022 berasal dari sektor gedung senilai 34,59%, jalan dan jembatan sebesar 30,95%, industri sebesar 11,29%, minyak dan gas sebesar 7,90%, bendungan sebesar 5,48%, irigasi 3,87%, pelabuhan sebesar 2,10%, pembangkit listrik sebesar 2,07%, dan bandara sebesar 1,77%. (net/kon/smr)