PTPP Optimis Target Kontrak Baru Terlampaui Tahun Ini

(ka-ki) Dirut PT PP Tumiyana, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, Menakertrans Hanif Dhakiri, dll, saat peletakan batu pertama Rusunami di Ciputat yang dilakukan Jokowi

Kontrak Baru Mei Tumbuh 77% Dibandingkan Periode yang Sama Tahun Lalu.

PT PP, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia berhasil memperoleh kontrak baru sampai dengan akhir Mei 2017 sebesarRp. 12,6 triliun. Pencapaian pada bulan Meimencerminkan kenaikan sebesar 77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp. 7,1 triliun.

“Kontrak baru Perseroan sampai dengan akhir bulanMei2017sudah mencapai 31% dari total target yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesarRp. 40,6 triliun. Program spesialisasi yang diterapkan oleh Perseroan sejak awal tahun ini diharapkan akan meningkatkan kinerja Perseroan. Selain itu, Perseroan memiliki kondisi keuangan yang sehat sehingga mampu mendanai pemenuhan kontrak-kontrak yang diperoleh,” Tumiyana Direktur Utama Perseroan dalam rilisnya, Selasa (6/6).

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp 12,6 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp. 10,9 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp1,7triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan, antara lain:PLTU Meulaboh sebesar Rp1,8 triliun, Grand Satria Bekasi Rp677 miliar, Pembangunan Terminal Multipurpose& Fasilitas Pendukung Pelabuhan Kuala Tanjung Rp. 482,58 miliar, Social Security Tower Jakarta Rp. 436,98 miliar, Rusunawa St.

Depok Rp415 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo (Pertama di Indonesia) Rp. 390 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (“PLTA”) (Bayu) di Tolo Sulawesi Selatan 72 MW Rp. 375 miliar, Perumnas Tahap 2 di Medan Rp349,95 miliar, Universitas Syiah Kuala Aceh Rp. 314,71 miliar, Rusunawa DKI Jakarta Rp. 322,95 miliar, Palm Regency Apartement sebesar Rp. 280,91 miliar, Konstruksi Sipil PLTMH Tomuan Rp. 245 miliar, Pembangunan Dermaga VII Pelabuhan Merak Rp. 217,14 miliar, Gardenia Bogor Rp. 172 miliar, Jakarta Urgent Flood Mitigation Rp. 161,45 miliar dan sebagainya.

Komposisi kepemilikan (owner)perolehan kontrak baru Perseroan pada bulan Mei 2017 berasal dari BUMN sebesar 71%, Swasta 16% dan Pemerintah 13%. Sedangkan untuk jenis pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 40%, EPC 36%, Jalan Jembatan 13% dan Bangunan Air 12%. “Dengan mengantongi kontrak baru sd Mei 2017 sebesar Rp. 12,6 triliun, Manajemen Perseroan optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp. 40 triliun ini dapat terlampaui,” lanjut Tumiyana.

Target kontrak baru Perseroan pada tahun 2017 ini meningkat sekitar 25% dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp. 32,6 triliun. Dengan adanya peningkatan kontrak baru ini, Perseroan memperkirakan dapat meraup laba bersih sekitar Rp. 1,5 triliun atau meningkat sekitar 50% dibandingkan perolehan laba tahun 2016 sebesar Rp. 1 triliun.(lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *