PT SMI Jadi Penyedia Fasilitas CDS Kredit pada 7 Sindikasi Perbankan Tol Trans Sumatera

para direksi perbankan yang lakukan sindikasi kredit pada PT SMI

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bertindak sebagai penyedia fasilitas Cash Deficiency Support (CDS)pada 7 Sindikasi Perbankan yang memberikan kredit investasi senilai Rp 8 triliun kepada Hutama Karya untuk pengembangan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.

Menyusul dilaksanakan penandatanganan kredit investasi untuk pengembangan jalan tol Trans-Sumatera antara PT Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans-Sumatera dengan PT SMI dan sindikasi perbankan pemberi kredit, terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata.

“Tujuh sindikasi perbankan ini bersama-sama menggelontorkan dana untuk pembangunan Bakauheni-Terbanggi Besar dengan nilai total Rp8,067 triliun. Nilai investasi pembangunan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, sebesar Rp16,7 triliun. Skema pemenuhannya melalui equity sebesar Rp8,7 triliun dan loan sebesar Rp8 triliun,” terang I Gusti Ngurah Putra, Direktur Utama Hutama Karya usai membubuhkan tanda tangan di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, baru-baru ini.

Lebih lanjut Putra menjelaskan pihaknya sudah memenuhi porsi equity dari investasi tersebut melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjualan surat hutang Korporasi. “Pada tahun 2015/2016 lalu kita diberi PMN oleh negara sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian di akhir 2016 hingga 2017 kita secara bertahap menerbitkan surat hutang dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp6,5 triliun. Sehingga total equity untuk proyek ini sudah close di angka Rp8,7 triliun,” katanya.

Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani menjelaskan PT SMI akan menyediakan stand-by loan untuk menjamin terbayarkannya kewajiban Hutama Karya kepada sindikasi perbankan. “Di awal-awal masa operasi, pendapatan dari tol Bakauheni-Terbanggi Besar tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operation & maintenance tol serta kewajiban pengembalian kredit. Karena itu kami didukung PT. SMI melalui fasilitas CDS supaya Hutama Karya tetap dapat memenuhi kewajiban tersebut,” ungkapnya.

Anis lebih jauh memaparkan bahwa PT. SMI telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 7,5 Triliun untuk fasilitas CDS ini. “Tenor dari PT. SMI adalah 25 tahun dengan grace period 15 tahun. Nah, grace period kredit dari sindikasi perbankan sendiri adalah 7 tahun dengan tenor selama 15 tahun,” ujarnya.

Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dikembangkan oleh Hutama Karya melalui penugasan dari Pemerintah RI. Mulai dibangun sejak tahun 2015, ruas tol sepanjang 140 km ini terbagi menjadi 9 seksi yang kesemuanya ditargetkan selesai pada tahun 2019. Seksi 1 Pelabuhan Bakauheni hingga Bakauheni Selatan, serta Seksi 5 dari Lematang ke Kotabaru sudah selesai dan siap beroperasi dalam waktu dekat ini. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *