PT SMF Siap Jadi Fiscal Tools Pemerintah dengan Perkuat Model Bisnis Pembiayaan

(ki-ka) Direktur SMF Heliantopo, Dirut SMF Ananta Wiyogo, dan Direktur SMF Trisnadi Yulrisman saat paparan kinerja di gedung Graha SMF saat paparan kinerja, beberapa waktu lalu. Foto: internet

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), mencatatkan peningkatan kinerja selama 2017, terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan, melalui transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang mencapai Rp8,24 triliun pada 2017. Angka tersebut meningkat 15,4% dibanding 2016 sebesar Rp7,14 triliun.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, SMF mencatatkan laba bersih di 2017 mencapai Rp 397 miliar. Ini naik 25,2% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 317 miliar. Peningkatan laba didorong penyaluran pinjaman per 31 Desember 2017 mencapai Rp 11,1 triliun, terdiri dari pinjaman baru Rp 7,24 triliun dan Rp 3,9 triliun pinjaman lama. Angka ini meningkat 33,4% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 8,32 triliun.

“Secara total, akumulasi dana pembiayaan perumahan dari tahun 2005 sampai Desember 2017 mencapai Rp 35,6 triliun. Adapun total aliran dana tersebut, terdiri dari Rp 27,4 triliun penyaluran pinjaman untuk program KPR, dan Rp 8,15 triliun merupakan nominal transaksi sekuritisasi KPR yang difasilitasi perseroan,” papar Ananta dalam paparan kinerja SMF tahun 2017 di Grha SMF, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (2/3).

Pertumbuhan penyaluran pinjaman ini, kata Ananta, diiringi penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan. Termasuk, penerbitan sukuk korporasi untuk pertama kalinya.
Selama 2017, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp 4,17 triliun. Rinciannya penerbitan obligasi PUB Ill tahap Vll sebesar Rp 1,677 triliun, Sukuk Mudharabah Rp 500 miliar, PUB IV tahap I Rp 1 triliun, dan PUB lV tahap ll 1 triliun.

“Sampai akhir tahun 2017, posisi outstanding surat utang SMF mencapai Rp 7,2 triliun, berdasarkan data laporan keuangan audited pe riode 31 Desember 2017. Sementara untuk transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai 2017, SMF telah memfasilitasi 11 kali transaksi.

Untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan atau lembaga nonbank. Aset SMF di tahun 2017 juga meningkat 19,35% menjadi Rp 15,6 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 13,1 triliun,” ujar Ananta didampingi Direktur SMF lain, Heliantopo dan Direktur Trisnadi Yulrisman.

Baca : PT SMF Sasar 24 BPD Jadi Mitra Penyedia SOP KPR Tahun Ini

“Indikator kinerja utama atau IKU SMF di antaranya diukur dari jumlah dana yang telah disalurkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan. Sebagai lembaga keuangan khusus di bidang pembiayaan sekunder perumahan, lanjut dia, mengemban misi membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. “Misi SMF dapat terwujud dengan cara mengalirkan dana jangka menengah panjang dari pasar modal ke sektor perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman,” ujarnya.

Kembangkan UUS

Direktur SMF Heliantopo menambahkan, dalam mengupayakan pengembangan bisnis, SMF akan merampungkan pendirian Unit Usaha Syariah (UUS) untuk mendukung pengembangan KPR Syariah di Indonesia. “Saat ini, perseroan tengah menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia terkait penerbitan efek beragun aset syariah berbentuk surat partisipasi atau EBAS SP. Dengan fatwa itu, kami bahas lagi, baru dimasukkan ke OJK untuk eksekusinya,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *