PT PP Properti (PPRO) bulan menjelang penutupan akhir tahun terus bergerilya untuk memenuhi target pencapaian perseroan di 2017. Anak usaha PT PP yang bergerak di bidang property ini mencatat proyeksi penjualan tercapai sekitar Rp 2.33 triliun, sampai kuartal III-2017. Atau naik 60 persen dibanding kuartal sama 2016. Laba bersih sampai kuartal III tahun ini sebesar Rp 275 miliar.
Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan, kinerja tahun ini akan ditutup dengan pencapaian gemilang. Yang mana proyeksi laba antara Rp425- 435 miliar. Di penghujung tahun, perseroan akan me-launching beberapa produk. “Perseroan optimis target di tahun ini akan tercapai yang mana tiap-tiap produk Perseroan mulai dari Hotel dan Residensial memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja PPRO” ujar Taufik dalam rilisnya, Selasa (17/10).
Antara lain, rinci Taufik, Apartemen Weston View di Surabaya, Apartemen Mahasiswa Louvia di Jatinangor Bandung serta soft opening Mall Lagoon Avenue Bekasi. Selain itu dalam waktu dekat akan dilakukan groundbreaking di beberapa proyek, seperti: Grand Shamaya di Surabaya, Begawan Apartemen di Malang, Tower Victoria dan Tower Isabela di GKL Bekasi, melanjutkan Tower 2 di Amartha View, Tower 2 & 3 The Alton Apartemen di Semarang.
Tanggal 10 Oktober lalu, lanjut Taufik, perusahaan pelat merah ini bersama induk perusahaan PT PP melakukan groundbreaking pembangunan hunian berkonsep TOD di Stasiun Juanda dan Stasiun Tanah Abang. “Kami dipercaya untuk mengembangkan 2 kawasan ini. TOD Juanda akan dibangun 2 tower sebanyak 627 unit diatas lahan seluas 5.903 meter persegi,” tulisnya.
Terkait pertumbuhan landbank Perseroan sejak diperolehnya dana Rights Issue, sampai dengan saat ini jumlah landbank telah meningkat menjadi sktr 100 Ha dan diperkirakan akan menjadi 200 Ha sampai akhir tahun ini.
Dalam mengakuisisi landbank, Perseroan menerapkan asas Manajemen Resiko dan melakukan kajian Feasibility Study dengan melibatkan konsultan profesional sehingga landbank yg diakuisisi diyakini akan memberikan hasil yang optimal untuk dikembangkan bisnis properti.
“Dengan bertambahnya landbank di tahun ini, jumlah site proyek yang akan siap dikembangkan tahun 2018 menjadi 26 site dari 14 site di tahun ini. Buat kami tahun 2018 adalah tahun HARVESTING yang mana kami akan fokus produksi di landbank yang telah kami miliki. Dengan demikian kinerja tahun depan akan tetap tumbuh tanpa harus menambah landbank baru lagi dan hutang lebih terkendali” ujarnya.
Untuk meningkatkan daya saing, Perseroan juga akan mengembangkan sistem pemasaran baru berupa e-commerce berbasis Web dan Apps, serta akan meningkatkan daya saing produknya dengan menerapkan konsep smart city di beberapa kawasan produknya. (lin)