PT PP melalui anak perusahaannya PP Precast yang baru bertransformasi menjadi PT PP Urban akan menggarap pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) di Ciputat, Tangerang Selatan. Rusunami yang diperuntukkan bagi kelas pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diberi nama Urban Town Loftvilles. Ini ditandai dengan dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi, Kamis (27/4).
Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, total investasi untuk membangun rusunami tersebut mencapai angka Rp4 triliun. Kontraktor pelat merah ini menargetkan, pembangunan keseluruhan kompleks apartemen yang terdiri 12 menara akan kelar dalam kurun waktu 3 tahun, sejak groundbreaking.
“Itu akan selesai sampai dengan tahun keempat, begitu kira-kira. Terlepas dari lamanya waktu pembangunan rusunami itu, hal yang juga tak kalah penting, mayoritas unit apartemen akan dikhususkan bagi buruh dan MBR, sementara sisanya untuk komersial. Jadi bagaimana waktunya, kapan akan selesai kita, yang penting saya garis bawahi di sini adalah komposisi, bahwa hunian di sini ada 9.000, itu 6.000-nya low cost residensial. Jadi 60% dari total development itu untuk low cost residensial. Total investasinya itu sekitar Rp4 triliun,” ujar Tumiyana sambil mendampingi Jokowi dan Wali Kota Tangsesl Airin Rachmi Diani, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri dan Menteru PU Pera Basuki, tampak juga Direktur Utama BPJS Ketenagajerkaan Agus Susanto dan Direktur Bank BTN Maryono.
PT PP, lanjut Tumiyana, terus berupaya untuk mengatasi backlog perumahan yang terjadi di Indonesia saat ini. Pembangunan rusunami diberi nama kawasan PP Urban Town@Serpong yang dikhususkan untuk para pekerja di daerah Serpong Tangerang Selatan, Banten. Pembangunan proyek rusunami ini akan dilaksanakan di atas lahan bekerja sama dengan PT Ruragraha Bukit Sarua Development.
“Rusunami ini diharapkan dapat membantu pekerja di sekitar wilayah Serpong untuk mendapatkan perumahan yang layak huni dengan harga yang tenjangkau. PP Urban menerapkan improvisasi dan teknologi pada struktur bangunan menggunakan metode precast dengan konsep mass production yang bekerja sama dengan Hanwha Engineering & Construction dari Korea Selatan. Dengan metode precast & mass production ini dapat membantu dalam percepatan pembangunan sehingga produksi penyediaan rusunami dapat segera terselesaikan,” kata dia.
Komisari utama perseroan Andi Gani Nena Wea menambahkan, kawasan PP Urban Town@Serpong berdiri di atas lahan seluas 8,5 hektare (ha) dengan konsep mix used development yang terdiri dari 11 tower apartement yang dikombinasikan dengan office dan mall development yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan tersebut.
Adapun 9 tower apartemen di antaranya terdiri dari 6.000 unit khusus untuk pekerja dan masyarakat berpenghasilan rendah yang dapat menampung populasi sekitar 18.000 jiwa. Luas unitnya adalah 30 m2 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga dengan harga 8,4 juta m2 atau sekitar 294 juta.
PP Urban Town@Serpong dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial seperti penitipan anak para pekeja, playground, play group, ruang publik serta fasilitas penunjang keseharian lainnya. Rusunami Urban Town@Serpong merupakan kawasan hunian strategis karena hanya berjarak 1,5 KM dari pintu gerbang tol BSD dan 1,5 KM dari stasiun kereta api sudimara. Hal ini berbeda dengan lokasi rumah susun murah lainnya yang selama ini berlokasi di pinggir kota.
Untuk memastikan tepat sasaran kepada peserta JHT, penjualan unit rusunami akan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan beberapa bank pemerintah. Pembiayaan bagi pengadaan perumahan ditunjang dari dana JHT BPJS Ketenagakeriaan untuk bantuan uang muka sedangkan untuk proses kredit dapat dilakukan melalui BTN. (lin)