PT KAI Disuntik Dana dari APBN Rp3,2 Triliun untuk Tambal Biaya Kereta Cepat

Ilustrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Foto: dok KAI

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp3,2 triliun untuk menambal pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) resmi dikucurkan atau cair kepada PT Kerata Api Indonesia (KAI). APBN untuk proyek kereta cepat tersebut disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

semarak.co-Penerimaan PMN tersebut ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2022 tentang Penambahan PMN RI ke Dalam Modal Saham KAI pada 31 Desember 2022 lalu. KAI akan memanfaatkan PMN tersebut guna membiayai porsi ekuitas Indonesia atas pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Bacaan Lainnya

Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, PMN yang bersumber dari APBN 2022 tersebut akan meningkatkan kapasitas KAI dalam rangka menyelesaikan penugasan yang diberikan pemerintah yaitu proyek KCJB.

Dengan adanya suntikan APBN untuk proyek kereta cepat, terang Joni, diharapkan pembangunannya dapat mencapai target operasi pada Juni 2023. Melalui PMN ini, kata dia, KAI akan mengawal pembangunan KCJB agar dapat dinikmati masyarakat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

“Kami bersama dengan seluruh stakeholder juga terus memperkuat komitmen serta meningkatkan koordinasi demi peningkatan keselamatan pembangunan proyek KCJB,” ujar Joni dalam keterangan resminya, Selasa (3/1/2023) dilansir kompas.com, 3 Januari 2023, 10:37 WIB.

Sesuai Perpres 93 Tahun 2021, KAI ditunjuk sebagai pimpinan konsorsium BUMN proyek KCJB dan menetapkan bahwa pemerintah dapat memberikan PMN kepada pimpinan konsorsium BUMN. Sebagai Proyek Strategis Nasional untuk melayani transportasi publik, maka dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk penyelesaian kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini.

Penetapan pembengkakan biaya proyek kereta cepat ini juga telah melalui audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sehingga dapat dipertanggungjawabkan. KAI juga memastikan akan mengelola dana PMN sesuai Good Corporate Governance (GCG) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek KCJB yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hingga Desember 2022, progres pembangunan fisik KCJB sudah mencapai 82,61%. Adapun progres investasi KCJB mencapai 91,8%. KAI bersama seluruh stakeholder terus mempersiapkan sarana, prasarana, serta sumber daya manusia agar ketika dioperasikan nanti, Kereta Api Cepat Jakarta Bandung dalam kondisi andal dan prima serta tidak mengalami kendala yang berarti.

“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung tidak hanya menjadi alternatif transportasi baru yang menghubungkan kedua wilayah, tetapi juga berimbas pada peningkatkan aktivitas perekonomian di wilayah yang dilalui,” tutup Joni. (net/kpc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *