PSBB Transisi Diperpanjang, Bioskop di Jakarta Tidak Jadi Dibuka

ilustrasi gedung bioskop jika nanti dibuka kembali. Foto: indopos.co.id

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta mengingatkan bahwa bioskop dan tempat olahraga rekreasi tidak jadi dibuka selama masa transisi wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

semarak.co– Kepala Dinas (Kadis) Parekraf DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi fase pertama.

Bacaan Lainnya

PSBB transisi diperpanjang selama dua pekan, terhitung mulai tanggal 17-30 Juli 2020. Hal tersebut juga berpengaruh dengan ditundanya pengoperasian kembali sejumlah tempat hiburan khususnya yang berada di ruang tertutup seperti bioskop.

“Masa transisi mulai diperpanjang per hari ini mulai lagi Jumat (17/7/220) bahkan ada beberapa aktivitas yang sudah dibuka terpaksa kita tutup lagi kayak bioskop, termasuk juga olahraga rekreasi kayak boling, biliar,” ujar Cucu dalam diskusi daring “Bicara Wisata”, Jumat (18/7/2020).

Kita, lanjut Cucu, memang lebih mendahulukan yang tempat hiburan outdoor karena penyebaran virusnya lebih rendah dibanding tempat hiburan indoor. Cucu mengatakan untuk hotel dan restoran sudah dapat beroperasi kembali, namun harus mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan yang telah ditetapkan.

Khusus untuk hotel, Cucu mengatakan belum memperbolehkan untuk menggelar acara pernikahan. Sedangkan untuk pertemuan atau meeting hanya boleh yang berskala kecil saja. “Walaupun hotel buka tapi belum boleh untuk swimming pool-nya. Kawinan dan meeting juga, hanya skala kecil aja,” kata Cucu.

Sementara itu, pariwisata adalah sektor yang sangat terdampak dengan pandemi COVID-19, bahkan proses pemulihannya bisa lebih lama dibandingkan dengan sektor lain. “Kalau pariwisata tentunya yang punya dampak duluan, sembuhnya belakangan,” terang dia.

Kalau mau dicari dari semua yang kena dampak, lanjut dia, tentunya pariwisata tidak cuma tempat wisata tapi juga hiburan, restoran, hotel, MICE, termasuk bioskop dan olahraga rekreasi seperti boling. “Hiburannya 100 persen enggak bisa bergerak,” tuntasnya. (pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *