Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Sedunia 2024, Kementerian Koordinasi (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menyelenggarakan edisi keenam Senin Bersinergi (SENERGI) dengan tema Inklusivitas tanpa Batas: Membudayakan Ruang-Ruang Ekspresi secara Berkelanjutan bagi Penyandang Disabilitas di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
semarak.co-Menko PMK Pratikno menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat inklusif. Pratikno menyebut peran Kemenko PMK sebagai katalisator adalah memastikan berbagai pihak bekerja sama demi menciptakan ekosistem yang lebih adil dan setara.
“Kami di Kemenko PMK bertugas untuk menghubungkan, connecting the dots berbagai kementerian agar program pemerintah berjalan efektif. Isu inklusivitas ini memerlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat,” ujar Pratikno dalam sambutan.
Acara ini juga menjadi momentum bagi Kemenko PMK untuk menampilkan hasil kerja nyata dalam mendukung penyandang disabilitas. Pratikno menyebutkan bahwa beberapa perguruan tinggi kini telah membentuk unit layanan disabilitas, dan pemerintah daerah mulai membangun infrastruktur ramah disabilitas.
“Kami terus mendorong agar ruang-ruang ini menjadi berkelanjutan, sehingga saudara-saudara kita penyandang disabilitas dapat mengekspresikan potensinya dengan optimal,” ujar Pratikno dirilis humas Kemenko PMK usai acara melalui WAGroup Media PMK, Senin (9/12/2024).
Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha yang hadir sebagai narasumber memberikan perspektif tentang peran seni dan budaya sebagai media inklusi. Menurutnya, seni memiliki kekuatan besar untuk mengubah stigma terhadap penyandang disabilitas.
“Seni dan budaya bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga ruang pemberdayaan. Melalui seni, penyandang disabilitas dapat menunjukkan talenta luar biasa mereka dan menginspirasi kita semua,” kata Giring dirilis humas Kemenko PMK.
Pada kesempatan ini, penampilan Disnet Band menjadi sorotan utama. Grup musik ini terdiri dari anggota penyandang disabilitas yang berhasil memukau hadirin dengan kemampuan bermusik mereka. Penampilan ini tidak hanya membuktikan potensi besar penyandang disabilitas, tetapi juga menjadi pengingat bahwa ruang ekspresi yang inklusif adalah sebuah kebutuhan nyata.
Kegiatan SENERGI ini dirancang untuk menggugah kesadaran pegawai di Kemenko PMK tentang pentingnya membudayakan ruang-ruang inklusif. Sekitar 200 pegawai yang hadir diharapkan dapat memahami dan mendukung upaya menciptakan lingkungan kerja dan kebijakan yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas.
Acara ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Melalui kolaborasi lintas sektor, Kemenko PMK berharap dapat mempercepat transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih inklusif. (smr)