Program Ramadhan 2022, BAZNAS Targetkan Beri Manfaat kepada 265 Ribu Jiwa

Grafis meeting pimpinan Baznas dengan agenda Program Ramadhan 2022. Foto: humas Baznas

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan untuk menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada Ramadhan 2022 kepada lebih dari 265 ribu mustahik. Penyaluran ZIS ini dikemas dalam 13 program unggulan yang diselenggarakan sepanjang Bulan Ramadan.

semarak.co-Ketua BAZNAS RI Prof. KH. Noor Achmad mengatakan, BAZNAS juga akan menjalin kerja sama program Ramadhan dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dalam bentuk penyaluran sembako. Ada 13 program yang telah disiapkan BAZNAS untuk Ramadhan tahun ini.

Bacaan Lainnya

Di antaranya Paket Logistik Keluarga, rinci Prof KH Noor, Bank Makanan, Renovasi Rutilahu, Bedah Musholla, Teras Sehat Pesantren, Penyaluran Zakat Fitrah, Pembiayaan Mikro, Sapa Mustahik, Beasiswa Persiapan Kedinasan, pemberdayaan bengkel Z-Auto, Respons Darurat Mustahik, Pemberian Usaha ZChicken, Pembiayaan Mikro, dan Program ZMart.

“Bukan hanya ekonomi, dunia pendidikan kita juga mendapat kabar baik. Yaitu dengan peluncuran program 17 ribu beasiswa kerja sama BAZNAS dan BUMN. Alhamdulillah,” kata Prof KH Noor seperti dirilis humas Baznas melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (9/3/2022).

Selain itu, BAZNAS juga menargetkan akan menghimpun zakat umat pada Ramadhan 2022 sebesar Rp300 miliar. Sementara untuk tingkat nasional, BAZNAS memiliki target dapat mengumpulkan zakat sebesar Rp7 triliun.

“Kami berharap target itu dapat tercapai. Apalagi penghimpunan zakat BAZNAS terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini tentu tak lepas dari rasa saling tolong menolong dan saling memberi yang telah tertanam di masyarakat kita, terlebih saat bulan suci Ramadhan,” kata Noor.

Guna mewujudkan target yang dicanangkan, BAZNAS terus melakukan inovasi guna memberi kemudahan untuk masyarakat menunaikan zakatnya. Kini BAZNAS makin melebarkan sayapnya, dengan menjalin kerja sama bersama berbagai platform dan ritel. Upaya digitalisasi terus didorong BAZNAS demi mengoptimalkan kemudahan berzakat bagi masyarakat di mana pun berada.

“Semakin mudah masyarakat menunaikan zakatnya, maka kami yakin semakin tinggi pula penghimpunan zakat BAZNAS. Hal itu juga akan berdampak baik kepada semakin banyak asnaf yang mendapatkan manfaat zakat,” kata Prof Noor.

Selain itu, pada tahun ini BAZNAS juga mengeluarkan berbagai inovasi baru. Salah satu yang terbaru adalah layanan konsultasi zakat melalui dunia metaverse. Muzaki akan diajak menyelami pengalaman baru dalam berinteraksi dengan petugas layanan, khususnya dalam berkonsultasi terkait zakat dan kemudahan pembayaran ZIS di BAZNAS.

Inovasi baru lainnya yakni mengoptimalisasi pengelolaan layanan muzaki secara nasional melalui BAZNAS daerah. “Program ini akan fokus pada layanan omnichannel dan notifikasi pada 100 BAZNAS daerah,” tuturnya.

Layanan omnichannel atau muzaki care platform ini mengintegrasikan pesan dari beragam kanal (email dan WhatsApp) berada pada satu dashboard. Adapun Layanan notifikasi WhatsApp merupakan pelayanan notifikasi penerimaan ZIS yang akan dikirimkan oleh BAZNAS berisi doa ZIS dan link untuk Bukti Setoran Zakat.

BAZNAS juga memiliki program baru bernama Interactive Voice Response (IVR) Ramadhan, rinci dia, yakni sistem panggilan suara otomatis dari nomor kantor BAZNAS, dengan durasi 1 menit yang akan dikirimkan kepada muzaki BAZNAS.

“IVR ini akan disampaikan kepada muzaki dalam dua waktu berbeda, yakni ketika sahur sebagai pengingat sahur dan penyampaian hadist sebelum adzan Magrib. Ada pula private class yang ditujukan kepada muzaki BAZNAS yang ingin memperdalam membaca Al-Quran secara private dipandu oleh pengajar BAZNAS,” terang dia.

Agar muzaki mengetahui ke mana zakatnya disalurkan, kata dia, BAZNAS juga akan menyampaikan video berdurasi satu menit dan menyapa muzaki secara personal. BAZNAS optimistis kesadaran berzakat berbagai lapisan masyarakat sangat membantu mereka yang membutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, serta dapat menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia akibat dampak Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *