PT Bank BRIsyariah (BRIsyariah) sebagai bank syariah ritel modern, mendukung bulan inklusi keuangan yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BRIsyariah sudah memulai upayanya meningkatkan literasi keuangan sejak 2015 terutama bagi generasi muda.
Melalui program BRIS Mengajar, BRIsyariah konsisten melakukan program literasi keuangan hingga 2018 ini. BRIsyariah kini menggelar program yang sama mengusung tema “SimPel BRIsyariah iB Goes To School.” Kegiatan tersebut dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, di 54 Kantor Cabang BRIsyariah, tepatnya hari ini Rabu (17/10).
Sekretaris Perusahaan PT Bank BRIsyariah Indriati Tri Handayani mengatakan, atas upayanya tersebut, BRIsyariah menjadi pelopor sebagai bank syariah yang turut meluncurkan produk Tabungan SimPel iB dan mempekenalkan ke berbagai sekolah.
Tabungan SimPel iB sendiri, kata Indri, memiliki pengertian sebagai tabungan yang diterbitkan oleh bank-bank di Indonesia bagi para generasi muda. Mulai dari usia Paud sampai sekolah menengah atas (SMA).
Tentunya, kata dia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik untuk mendorong upaya menabung sejak dini. Mulai dari kerja sama antara sekolah dengan lembaga keuangan yaitu salah satunya di BRIsyariah, para siswa/i sudah bisa menabung mulai dari Rp 1000,- sangat mudah!
“Berbicara tentang mengajarkan perencanaan keuangan kepada anak, bisa dikatakan gampang-gampang susah. Karena itu melalui bulan inklusi keuangan ini kami menggelar program BRIS Mengajar dengan tujuan membekali generasi muda dengan pengetahuan dan manfaat menabung sejak dini,” ujar Indri dalam rilis Humas BRIsyariah.
Berbagi pengalaman kepada generasi muda di sekolah, lanjut dia, melalui menabung kita bisa punya apa saja yang kita inginkan. “Bisa sekolah tinggi, bisa travelling, bisa umroh bahkan naik Haji di usia muda, bisa hidup mandiri dan yang terpenting bisa memberikan banyak faedah bagi orang di sekitarnya,” imbuhnya.
Selain itu dalam kegiatan ini dilakukan juga Corporate Social Responsibility (CSR) faedah pendidikan berupa bantuan sarana peribadahan kepada sekolah-sekolah yang dikunjungi. “Dunia dan Indonesia masih menghadapi permasalahan kemiskinan, bagaimana kami masuk memberikan literasi untuk menerapkan budaya menabung sebagai gaya hidup generasi milenial saat ini tantangannya luar biasa!” ujarnya.
Karena itu dengan adanya Tabungan SimPel BRIsyariah iB, nilai dia, generasi muda bisa memulai menabung sejak dini untuk mewujudkan mimpinya melalui BRIsyariah. “Karena kami mengedepankan unsur teknologi dan yang terpenting tanpa keluar dari syariat agama,” ungkap Indri.
“Generasi muda ini nantinya akan menjadi penerus bangsa dan menjadi pelaku roda perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya sejak dini mereka diberi pemahaman mengenai literasi keuangan,” paparnya.
Seperti, rinci Indri, melengkapi diri dengan melek produk maupun investasi melalui perbankan syariah yang sudah sama bagusnya, sama lengkapnya dan sama modernnya dengan bank konvensional, sebagai modal dalam membangun hari esok yang terbaik untuk dirinya, keluarga serta perekonomian Indonesia.
Hal ini sejalan dengan program inklusi keuangan, sebagaimana diketahui, inklusi keuangan memiliki pengertian di mana semua orang mendapatkan akses terhadap penyedia layanan finansial.
Pemerintah, melalui Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo, menargetkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 75% pada 2019 mendatang.
Untuk meningkatkan inklusi keuangan, Bank Indonesia membuat sebuah kebijakan yang disebut kebijakan keuangan inklusif. Kebijakan ini berbentuk pendalaman layanan keuangan yang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Tujuannya, semua Warga Negara Indonesia mendapat kemudahan akses terhadap produk finansial.
Untuk meningkatkan penetrasi inklusi keuangan, ada beberapa strategi yang dilakukan lembaga keuangan. Salah satunya adalah edukasi keuangan. BRIsyariah sendiri sebagai salah satu bank syariah dengan jaringan terluas yang terus didukung oleh induk, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, saat ini telah tercatat bekerjasama dengan 551 sekolah untuk pembukaan rekening Tabungan SimPel BRIsyariah iB.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat inklusi keuangan pada 2017 ini sebesar 69%. Angka ini berdasarkan survei internal yang dilakukan OJK dengan metode yang disesuaikan dengan pedoman Bank Dunia. Diharapkan dengan program ini target inklusi keuangan pada 2019 sebesar 75% bisa tercapai. (lin)