Presidensi G20, Momentum Bangkitnya Modest Fashion Indonesia

Fashion salah satu sektor menggeliatnya ekonomi pasca pandemi Covid-19. Foto: internet

Oleh Amy Atmanto *

semarak.co-Berharap Pandemi Segera Berakhir. Setelah dua tahun lebih dilanda pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia kini berangsur pulih. Roda perekonomian mulai berputar kembali dan geliat aktivitas industri mulai terlihat. Bangsa ini optimistis untuk segera melewati masa transisi menuju endemi.

Bacaan Lainnya

Kebijakan Presiden Joko Widodo pada 17 Mei 2022 tentang pelonggaran lepas masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan (outdoor) dan tidak padat atau tidak dalam kerumunan menjadi satu isyarat positif untuk segera memasuki tahap relaksasi, sebelum akhirnya benar-benar hidup berdampingan dengan SARS-CoV-2 tanpa dihantui rasa takut.

Salah satu industri yang selama beberapa bulan terakhir ini mulai bangkit adalah industri fashion. Sebagai salah satu industri dengan rantai pasok yang panjang dari hulu hingga hilirnya, kebangkitan industri fesyen berpengaruh positif bagi kepentingan ribuan hingga jutaan orang yang terlibat di dalamnya.

Jika sekilas menapak tilas perjuangan para pelaku industri kreatif—khususnya industri fesyen—untuk bertahan di masa pandemi, kita melihat kegigihan para desainer untuk tidak terpuruk. Mereka berhasil berdamai dengan keadaan, beradaptasi, lalu mencari celah untuk tetap eksis.

Banyak di antara desainer yang terpaksa melakukan perampingan karyawan di workshop mereka. Tak hanya itu, para desainer juga mesti legowo untuk menundukkan ego dan idealisme dalam berkreasi karena harus memproduksi fashion item yang dibutuhkan masyarakat demi mempertahankan bisnis.

Masker, home dress set, topi, dan jaket berbahan waterproof (anti percikan air), hingga alat pelindung diri (APD), semuanya menjadi barang-barang yang wajib dimiliki setidaknya selama tahun pertama pandemi. Produk yang sebelumnya tidak pernah terpikir untuk dibuat mau tidak mau menjadi komoditas yang mampu menjaga eksistensi para desainer di masa pandemi.

Namun meski ‘takluk’ dalam urusan produk, kreativitas tak lantas padam. Masing-masing desainer mempertahankan ciri khas desain pada produk yang mereka buat. Jelang akhir tahun 2021, harapan para pelaku industri fesyen Tanah Air satu per satu mulai terwujud. Berbagai event dan pertunjukan fesyen mulai digelar seiring kurva Covid-19 yang terus melandai.

Meskipun jumlah penikmat fesyen yang menyaksikan masih dibatasi kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan yang ketat, kebahagiaan yang dirasa pelaku industri mode tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Salah satu event fesyen akbar yang digelar secara hybrid di tahun 2021 masuk dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang dilaksanakan pada 27-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center.

Mengambil tema “Sustainable Muslim Fashion”, gelaran ISEF mencakup rangkaian kegiatan fashion parade dan fashion presentation, exhibiton, talk show, business coaching, dan design competition secara luring dan daring. Keberanian untuk menggelar pertunjukan bertema modest fashion bukan tanpa alasan.

Industri modest fashion Tanah Air diyakini mampu menjadi salah satu tonggak pemulihan perekonomian rakyat. Modest fashion—yang kerap diidentikkan dengan fesyen muslim, merupakan satu industri halal prioritas yang bisa mengembangkan ekosistem rantai nilai halal nasional.

Yang teranyar adalah pertunjukan fesyen pada bulan Ramadan tahun ini. Salah satunya, Muslim Fashion Festival alias MUFFEST+ 2022 yang digelar selama tiga hari di Ballroom Ritz Carlton Fasific Place, Jakarta.

G-20 Sebagai Etalase Modest Fashion Indonesia

Jalan terang industri modest fashion Tanah Air sejatinya makin terbuka sejak Indonesia terpilih memegang presidensi Group of Twenty (G20) per 1 Desember 2021. Sebuah amanah besar yang disebut Presiden Jokowi merupakan kepercayaan dan kehormatan bagi negara ini.

Saat pembukaan presidensi G20 Indonesia, Presiden menyatakan bahwa amanah tersebut merupakan kesempatan Indonesia untuk berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dunia, membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sesuai dengan tema Recover Together, Recover Stronger yang diusung.

Satu sumbangsih yang bisa dilakukan bangsa ini untuk pemulihan ekonomi dunia adalah melalui industri fesyen, terutama modest fashion. Bangsa Indonesia menjadi saksi bagaimana sektor fesyen yang merupakan bagian dari ‘rumah’ ekonomi kreatif mampu bertahan menghadapi badai pandemi.

Data Bank Indonesia menunjukkan transaksi produk halal yang diperdagangkan melalui platform e-commerce pada Januari hingga Oktober 2021 didominasi produk fesyen muslim yang memiliki pangsa pasar mencapai 91,93 persen dari total nominal produk halal senilai Rp12,18 triliun. Fantastis!

Momentum G20, Menjadikan Indonesia Pusat Modest Fashion Dunia.

Harapan agar modest fashion tak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri tapi go international disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurut Wapres, presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan emas untuk mempromosikan produk modest fashion berkualitas tinggi karya anak bangsa ke pentas global.

Salah satunya dengan mengakomodasi Jakarta Muslim Fashion Week 2022 yang rencananya akan digelar Kementerian Perdagangan pada Oktober mendatang. Event tersebut sekaligus menandakan kesiapan Indonesia untuk menjadi pusat fesyen muslim dunia.

Wapres menekankan pentingnya membangun ekosistem fesyen muslim Indonesia, termasuk peta ke depan untuk sustainable fashion dan kesempatan ekspor yang makin luas, serta mengidentifikasi segala kendala yang muncul dari hulu hingga hilir. Presidensi G20 Indonesia diharapkan menghasilkan hal konkret bagi kemajuan modest fashion Tanah Air sekaligus kesejahteraan para pelaku bisnis ini.

*)Pengurus Pusat MES/Desainer Pembina Industri Kreatif

 

sumber: ekonomisyariah.org di WAGroup Pengurus PWI Jaya (postKamis9/6/2022/aa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *