Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif mengidap virus corona. Namun, masih belum diketahui dari mana Macron tertular virus tersebut. Kantor Macron mengatakan dia akan mengisolasi diri selama tujuh hari ke depan dan akan terus menjalankan tugas kenegaraan dari jarak jauh.
semarak.co-Pernyataan dari kepresidenan Prancis melansir, Kamis (17/12/2020), “Presiden Republik telah didiagnosis positif COVID-19 hari ini. Diagnosis ini dibuat setelah tes PCR yang dilakukan pada awal gejala pertama.”
Seorang juru bicara mengatakan bahwa semua perjalanannya telah dibatalkan, termasuk kunjungan ke Lebanon mendatang pada 22 Desember. Tes positif Macron datang hanya dua hari setelah Prancis melonggarkan langkah-langkah untuk mengekang gelombang kedua COVID-19 menggantikan penguncian nasional dengan jam malam.
Otoritas kesehatan pada Rabu (16/12/2020) melaporkan peningkatan kasus tertinggi sejak 21 November. Macron adalah kepala negara terbaru yang tertular virus. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif pada bulan Oktober.
Kepresidenan Prancis mengatakan Macron dan timnya mencoba mencari tahu dari mana virus itu berasal. Pada 10-11 Desember, dia menghadiri pertemuan kepala negara Dewan Eropa.
Jadwalnya selama seminggu terakhir yaitu termasuk makan malam pribadi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, di mana dia menganugerahinya Grand Cross of the Legion of Honor.
Minggu ini, dia makan siang dengan pemimpin Eropa Charles Michel dan Ursula von der Leyen serta perdana menteri Spanyol dan Portugis. Selain itu, Macron juga terlihat berjabat tangan dengan kepala OECD Angel Gurria.
“Perdana Menteri Jean Castex juga akan mengisolasi diri setelah melakukan kontak dengan Macron selama beberapa hari terakhir,” kata Gerard Larcher, kepala Senat, majelis tinggi parlemen Prancis, seperti dikutip Reuters.
Ketua partai politik dari Senat dan majelis rendah parlemen Prancis, Majelis Nasional, juga diisolasi saat mereka makan siang dengan Macron awal pekan ini. (pos/smr)