Oleh Sholihin MS *)
semarak.co-Jika saja Prabowo sebagai Presiden benar-benar mampu mengemban amanat rakyat, maka kehadiran Prabowo di hati rakyat bakal dirasakan keberadaannya. Itu hanya akan terjadi jika Prabowo mampu memposisikan diri sebagai pemimpin negara yang mandiri, berdaulat, dan mampu menjadi pemimpin seluruh rakyat Indonesia.
Namun, jika Prabowo masih dikendalikan Jokowi seperti yang kita saksikan selama ini, kehadiran Prabowo sebagai Presiden sudah tidak berguna lagi. Selain karena jiwanya yang tidak mampu membuat berbagai terobosan bagi bangsa dan negara, tapi juga Prabowo akan terus diperalat ambisi kekuasaan Jokowi.
Jokowi adalah orang yang ambisius, rakus, dan telah kehilangan harga diri dan jati diri, hidupnya sudah tidak mempedulikan lagi nilai-nilai, moral dan etika serta agama. Sepuluh tahun memimpin Indonesia Jokowi hanya untuk mencari keuntungan pribadi.
Keluarganya dan kroni-kroninya, dengan tidak mempedulikan nilai halal-haram, benar dan salah serta tidak berorientasi pada kepentingan rakyat dan kemajuan negara. Jika itu yang akan dilakukan Prabowo, maka Prabowo tidak ubahnya hanya seorang kaki tangan Jokowi yang dipastikan akan membuat negara makin hancur dan terpuruk.
Prestasi Jokowi dalam merusak tatanan bernegara bakal berkelanjuta, yaitu:
Pertama, kedaualatan negara makin terancam dengan intervensi dan bahkan invasi China
Kedua, Sumber daya alam akan terus terbiarkan dikeruk (habis) oleh Asing dan Aseng
Ketiga, Kaum pribumi akan makin tergusur oleh membanjirnya TKA China
Keempat, tatanan hukum sangat kacau dan amburadul, hanya dijadikan alat politik dan kekuasaan penguasa tiran
Kelima, Semua lembaga negara telah hancur tidak punya kewibaan dan harga diri
Keenam, DPR/MPR hanya jadi jongos penguasa, sama sekali tidak berpihak kepada rakyat
Ketujuh, Kebenaran, kejujuran, dan keadilan dicampakkan, sementara kebohongan, kecurangan, dan penipuan jadi budaya negara.
Kedelapan, Korupsi, kemaksiatan, perjudian, dan narkoba makin merajalela
Kesembilan, Ekonomi rakyat dan kesenjangan sosial makin terpuruk, sementara kekayaan hanya dimonopoli segelintir konglomerat saja
Kesepuluh, perpecahan bangsa makin mendalam, para ulama dan tokoh kritis terus jadi sasaran untuk dilenyapkan
Sudah seharusnya Jokowi diadili. Sebagai Presiden, Prabowo bisa memerintahkan aparat penegal hukum untuk menyeretnya ke meja hijau. Jangan sampai yang terjadi sebaliknya, yaitu Prestasi yang demikiankah yang disanjung Prabowo dari seorang Jokowi yang tiran?
Jika Prabowo sudah tidak sanggup lagi memimpin negara, sebaiknya mundur bersama-sama Gibran si anak haram konstitusi biar negara ini dipimpin oleh orang yang kompeten dan berwibawa.
Bandung, 3 J. Awwal 1446
sumber: WAGroup FORUM DISKUSI CERDAS (postRabu6/11/2024/ramzan)