Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau dan meresmikan secara langsung hunian tetap (Huntap) pasca bencana badai siklon tropis seroja di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/12/2022).
semarak.co-Presiden Jokowi berharap hunian tersebut dapat menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman dan lebih baik bagi masyarakat. Ia menjelaskan hunian tersebut dibangun pemerintah dalam rangka relokasi pasca badai siklon tropis seroja yang menyebabkan banyak rumah warga rusak.
“Saya harap huntap ini mampu menjadi sebuah kompleks perumahan yang asri dan jauh lebih baik dari yang lama,” ujar Presiden Jokowi dirilis humas ATR/BPN usai acara melalui WAGroup Forum Mitra ATR/BPN, Kamis petang (29/12/2022).
Selain itu, sambung Presiden, hunian tersebut juga dibangun di lokasi baru yang jauh dari bantaran sungai. “Di Kabupaten Bima sebanyak 185 rumah semuanya sudah selesai,” ungkap Presiden Jokowi.
Penyelesaian huntap ini tidak terlepas dari peran aktif berbagai pemangku kepentingan. Salah satunya, Kementerian ATR/BPN yang berkontribusi khususnya pada kegiatan Pengadaan Tanah yang kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Sertipikat Hak Milik (SHM) atas nama para korban banjir yang saat ini menghuni rumah tinggal di area tersebut.
Dalam kunjungan ini, Presiden menyerahkan Sertipikat Hak atas Tanah secara simbolis kepada lima perwakilan penerima huntap. Ia menyebut, huntap tersebut telah dilengkapi berbagai fasilitas umum (fasum) yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari masyarakat. “Dengan fasilitas umum yang Bapak/Ibu juga lihat, ada masjidnya Alhamdulillah dan ada fasum-fasum yang lainnya,” tuturnya.
Kesempatan sama, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto mengungkapkan, terdapat 185 hunian dengan total luasan 3,7 hektare lahan relokasi bagi masyarakat terdampak bencana di Desa Tambe. “Kementerian ATR/BPN sampai saat ini sudah berhasil menyertipikatkan sebanyak 91 bidang yang terdiri dari 89 SHM dan 2 Sertipikat Hak Pakai,” terang Menteri ATR/BPN Hadi.
Pembangunan huntap ini merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat. “Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Diharapkan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman, para penerima bantuan dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik,” sebut Menteri ATR/Kepala BPN Hadi.
Turut mendampingi Presiden RI dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut, yaitu Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Gubernur NTB Zulkieflimansyah; dan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.
Sebelumnya Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meninjau dan meresmikan secara langsung hunian tetap (huntap) pascabencana badai siklon tropis seroja. Dalam sambutannya, Kepala Negara berharap hunian tersebut dapat menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman dan lebih baik bagi masyarakat.
“Kita harapkan nanti menjadi sebuah kompleks perumahan yang asri yang saya melihat pasti jauh lebih baik dari yang lama. Di Kabupaten Bima sebanyak 185 rumah dan di Kabupaten Dompu sebanyak 107 rumah, semuanya sudah selesai,” ungkap Presiden.
Kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa pembangunan rumah tersebut menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) dengan tipe 36 dan dibangun di atas lahan seluas 108 meter persegi. Masa pelaksanaan pembangunan dimulai pada Mei 2021 dan selesai pada Maret 2022 dengan total biaya pembangunan Rp57,3 miliar.
“Masyarakat telah menghuni di sini sejak awal tahun 2022 dan kami berharap upaya ini dapat memulihkan kembali yang terdampak untuk bisa tinggal di tempat yang lebih aman dan lebih layak,” ujar Iwan dirilis humas ATR/BPN. (re/rz/smr)