Prabowo Jadi Rebutan Amerika dan China, Guru Besar UI: Amerika Tak Ingin Indonesia Terperangkap China

Menhan H. Prabowo Subianto saat bertemu Menteri Pertahanan Republik Rakyat China H. E. Wei Fenghe ketika menyaksikan upacara parade dan defile dalam rangka memperingati Ulang Tahun ke-75 Kemenangan Rusia. Dok: Twitter Kemhan RI di internet

Amerika Serikat (AS) memberi visa ke Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto. Pentagon melalui Menhan AS Mark Esper bahkan mengundang Prabowo ke negerinya. Rencana itu tersiar bahwa Prabowo akan bertolak ke AS, Kamis besok (15/10/2020). Ini tentu mengejutkan karena Prabowo sudah 20 tahun dicekal AS.

semarak.co– Sebelumnya dilaporkan media AS The Politicio dengan mengutip seorang sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, AS telah memutuskan memberi visa pada Prabowo sebagai syarat masuk ke negeri Paman Sam.

Bacaan Lainnya

Hal ini dibenarkan Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Menhan Prabowo melalui akun twitter resminya. Ini terkait undangan Pentagon dari Menhan AS Mark Esper, 15 hingga 19 Oktober 2020 nanti.

Undangan ini untuk melanjutkan pembicaraan detail terkait kerja sama bilateral bidang pertahanan. “Prabowo diperkirakan akan berkunjung sekitar akhir bulan ini,” tulis Politico sebagaimana dikutip kompas.com, Rabu (7/10/2020).

Mengutip ArabNews, para ahli melihat undangan tersebut sebagai kecenderungan Washington untuk mengabaikan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu oleh tokoh-tokoh berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik.

“Ini adalah cara bagi pemerintahan Trump untuk menunjukkan kepada negara-negara tempat mereka terlibat bahwa AS tidak akan banyak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara tersebut,” kata Suzie Sudarman, seorang dosen studi Amerika di Universitas Indonesia (UI).

Prabowo sendiri sekarang sudah menjadi pejabat publik. Posisi tersebut dinilai bisa mewakili negara yang memiliki kemungkinan untuk mendapatkan produk pertahanan AS.

“Jika kunjungan itu menghasilkan kesepakatan, Trump akan mengatakan sesuatu tentang mengamankan kesepakatan untuk meningkatkan slogan America First dan Make America Great Again,” kata Suzie lagi.

Kecil kemungkinan, nilai dia, Prabowo akan mengalami perlakuan yang sama seperti mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang dilarang naik pesawat menuju AS pada Oktober 2017 meskipun ada undangan resmi dari mitranya dari AS.

Dengan latar belakang keluarganya, lanjut Suzie, Prabowo selalu condong ke AS yang membuatnya agak diterima di sana, meski ada tuduhan pelanggaran HAM. Kunjungannya juga dianggap tidak terlalu berisiko untuk citra Trump menjelang pemilihan presiden AS, bulan November 2020 besok.

Peneliti kebijakan luar negeri di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Riefqi Muna mengatakan kepada Arab News bahwa kunjungan Prabowo ke AS sebagai menteri hanyalah masalah waktu. Pasalnya, Indonesia dan AS selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik.

“Saya berharap dia membawa pulang kabar baik bahwa Indonesia dapat memiliki akses yang lebih baik ke peralatan militer modern dan membuka pintu bagi perwira militer kami untuk berlatih di AS,” kata Muna, masih dikutip dari ArabNews.

Kemungkinan Indonesia berencana membeli peralatan tempur AS, seperti jet tempur F-35 buatan negeri Paman Sam ini menjadi salah satu pembahasan Prabowo dan Menhan Esper.

Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana menilai undangan Mark Esper tersebut sebagai strategi AS menghadapi China. “Undangan Menhan AS kepada Menhan Prabowo ke AS harus dilihat sebagai strategi AS menghadapi China,” ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/10/2020).

Berdasarkan buku putih Departemen Pertahanan AS disebutkan bahwa China berniat untuk membangun pangkalan militer di Indonesia. Menurutnya, keinginan China tersebut tak lepas karena faktor kedekatan ekonomi Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu.

Hikmahanto mengatakan, AS khawatir ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap China akan melemahkan prinsip kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

Sebab, AS memprediksi Indonesia akan jatuh ke tangan China dengan ketergantungan ekonominya dan mudah dikendalikan China. Padahal, kata dia, Indonesia adalah negara strategis dan memiliki peran yang sentral di kawasan Asia Pasifik, baik untuk AS maupun China.

“Karenanya Menhan AS mengundang Menhan Indonesia untuk memperkuat kerjasama pertahanan kedua negara. Tapi di balik kerja sama itu AS ingin agar Indonesia tidak jatuh dalam perangkap China,” sambung dia.

Selain itu, undangan tersebut juga dapat dimaknai sebagai pesan AS kepada China, bahwa Indonesia berpihak kepada AS, terutama dalam ketegangan AS-China di Laut China Selatan.

Dalam konteks tersebut, Hikmahanto mengatakan Prabowo harus tetap berangkat ke AS. Keberangkatannya dapat menegaskan bahwa Indonesia bersahabat dengan negara manapun.

“Namun demikian keberangkatan Menhan Prabowo harus mendapat jaminan dari pemerintah AS agar Prabowo tidak diseret ke lembaga peradilan atas dugaan pelanggaran HAM masa lalu,” tegas dia.

Sementara diketahui pada 2000, harian New York Times memberitakan Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.

Namun, AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak. Prabowo mengatakan kepada Reuters pada 2012, ia masih ditolak mendapatkan visa AS karena tuduhan dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto. Dia telah membantah telah melakukan kesalahan. (net/smr)

 

sumber: kompas.com/cnbcindonesia.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *