Oleh Sholihin MS *)
semarak.co-Walaupun KPU sudah ketok Palu dengan memenangkan paslon 02 Prabowo-Gibran, tapi Prabowo belum sah sebagai Pemenang sebelum disahahkan oleh MK. Sedangkan hasil rekapitulasi KPU sekarang sedang digugat oleh Paslon 01 dan 03.
Mengapa ? Karena hasil rekapitulasi KPU itu palsu hasil rekayasa. Bukankah sedari awal rekapitulasi Sirekap KPU iitu bohong dan rekayasa.,?
KPU telah menyalahgunakan wewenangnya sebagai lembaga resmi pengelola Pemilu dengan berbuat tidak jujur, curang, manipulasi, tidak transparan, tidak adil dan konspiratif. Kemenangan Paslon 02 adalah kemenangan palsu.
Dari awal KPU terus menutup diri, tidak transparan, bohong, dan menipu. Bagi yang berakal sehat dan masih waras, tidak ada yang percaya hasil KPU. Kalau KPU mau jujur, mari buka-bukaan dengan mengundang lembaga independen dan kredibel, dengan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Prabowo itu bukan menang, tapi dimenangkan oleh Jokowi dengan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai seorang Presiden. Jokowi itu bukan Presiden yang jujur dan amanah, tapi pengkhianat.
Dia telah mengkhianati sumpahnya sendiri, mengkhianati amanat rakyat, dan mengkhianati jabatannya sebagai pejabat publik. Pilpres 2024 itu sangat kacau, kecurangan yang dilakukan Jokowi dan KPU sudah sangat melewati batas, bukan saja TSM tapi brutal.
Bagaimana tidak brutal ;
1. Seluruh aparat TNI-Polri yang seharusnya netral malah ikut memenangkan Paslon 02
2. Para Menteri dengan kekuasaan dan wewenangnya menggiring bawahannya untuk mendukung paslon 02
3. Para Kepala Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota) diperintah untuk memenangkan Paslon 02
4. Para Kepala dan Aparat Desa dimobilisasi untuk memenangkan Paslon 02
5. Dana BLT dan Bansos sekitar 470 triliun diselewengkan untuk memenangkan Paslon 02 (akibatnya sekarang terjadi kelangkaan beras dan harganya sangat mahal)
6. KPU pusat telah menginstruksikan KPU Daerah dan Panitia Kecamatan untuk melakukan kecurangan
7. Perangkat rekapitulasi di KPU sudah disetting dari sebelum Pilpres (oleh Cloud Alibaba?) untuk kemenangan Paslon 02 dengan angka 58%
Lalu mau dikatakan Paslon 02 menang normal-normal saja. Jika saja Pilpres berjalan jurdil (jujur dan adil), tentunya Tim Paslon 01 dan 03 akan sangat legowo menerima kemenangan Paslon 02. Jika Paslon 02 merasa telah berbuat jujur dan tidak ada rekayasa kecurangan, mari kita buka-bukaan melalui Hak Angket DPR.
Nyatanya Hak Angket juga disabotase biar gagal, karena kecurangan itu nyata. Prabowo dimenangkan dengan cara curang curang dan curang. Jangan berbangga dengan kecurangan karena itu dikutuk Allah
Bandung, 12 Ramadhan 1445
sumber: WAGroup UMAT ISLAM BERSATU (postSabtu23/3/2024/sholihinms)