Bakal calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu malam (12/9).
Prabowo mengatakan, pertemuan membahas soal penyusunan tim sukses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, strategi pemenangan juga tema yang diusung dalam kampanye Pilpres 2019, dan langkah-langkah teknis politik Pilpres ke depan. SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya Agus Harimurti Yudhoyono masuk dalam jajaran dewan pembina (wanbin) timses.
“Posisi akhir dengan saya, AHY dewan pembina. Pak SBY, beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat, aku datang ke sini terus. Tidak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya,” puji Prabowo usai pertemuan dengan mengingatkan koalisinya solid.
Adapun langkah-langkah yang harus seimbang, lanjut Prabowo, antara perjuangan di pemilihan presiden, karena memang ini serentak. Partai-partai juga harus berjuang untuk legislatif dan tentunya keberhasilan suatu pemerintahan di eksekutif tentunya ditentukan juga oleh dukungan legislatif yang kuat.
“Jadi saya kira ini yang harus kita cari sinerginya dan kita Alhamdulillah sudah mendapat suatu gambaran bagaimana kita akan melangkah ke depan. Saya kira intinya itu,” sambungnya.
Selain itu, Prabowo menyebut timses juga akan berfokus pada kampanye soal ekonomi rakyat. Prabowo menyebut kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini penuh dengan beban. Karena itu, menurutnya dibutuhkan tim ekonomi yang kuat.
“Karena itu saya sudah minta juga perkuatan dari para anggota Partai Demokrat yang sudah pengalaman di bidang ekonomi, yang punya pengalaman pemerintahan dan punya pengalaman pengelolaan ekonomi untuk membantu tim pakar saya dan pasangan saya Sandiaga,” paparnya.
“Kita ingin benar-benar punya satu tim yang sangat kuat di bidang pengelolaan ekonomi, karena ekonomi ini sekarang yang menjadi masalah bangsa kita, ekonomi ini sekarang sumber daripada segala ancaman kepada masa depan bangsa kita. Saya kira ini yang harus benar-benar serius,” imbuh Prabowo.
Jika tidak dibenahi, akan berdampak pada lapangan kerja. Begitu pula harga pangan yang mesti diurus dengan baik. “Tentunya harga itu akibat dari produksi. Kalau produksinya tidak ada, supply nya tidak ada, harga pasti sangat tinggi. Ini hukum ekonomi paling dasar. The law of supply and demand. Supply nya tidak ada, pasti demandnya naik,” papar Mantan Danjen Kopassus itu.
Masih soal ekonomi, kata dia, karena mengalirnya kekayaan negara ke luar negeri, kekuatan ekonomi dalam negeri akan pincang. Sehingga tidak ada uang yang beredar. Hal itu pun mengakibatkan lapangan kerja sangat rendah.
“Ini yang dirasakan oleh rakyat hasil kita keliling. SBY keliling, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) keliling, Sandi keliling, saya keliling, yang kami dapat dari rakyat seperti itu. Harga telor tinggi, tempe juga naik. Ikan asin juga. Ini tidak boleh dianggap remeh,” imbuhnya.
Untuk mengatasi ekonomi, Prabowo pun akan mengumpulkan anak bangsa Indonesia yang mampu bepikir cerdas. “The best and the brightest brain yang ada di republik kita. Saya ingin kumpulkan untuk menjadi tim pakar dan nasihat. Langkah-langkah yang harus kita ambil,” tutupnya. (mdc/dtc/lin)